Sekilas Tampak Mirip, INFJ dan INFP Justru Memiliki Sifat yang Bertolak Belakang, Apa Saja?
Ilustrasi: Seorang INFJ dan INFP (introvertdear.com)
10:12
2 Maret 2024

Sekilas Tampak Mirip, INFJ dan INFP Justru Memiliki Sifat yang Bertolak Belakang, Apa Saja?

 Di permukaan, kepribadian INFJ dan INFP tampak sangat mirip. Kedua tipe kepribadian Myers-Briggs yang introvert ini sama-sama kreatif, idealis, dan memiliki ketertarikan untuk membantu orang lain.

Namun, dalam hal lain, mereka bisa dibilang berlawanan. Bahkan, mereka tidak memiliki fungsi kognitif yang sama. 

Secara umum, INFJ dan INFP ternyata memiliki fungsi kognitif yang sangat berlawanan jika dilihat dari keempat sifat utamanya.

Diurutkan dari yang paling dominan ke yang paling tidak dominan, fungsi kognitif INFJ adalah Intuisi Introvert (Ni), Perasaan Ekstrovert (Fe), Pemikiran Introvert (Ti), Penginderaan Ekstrovert (Se).

Sementara itu, fungsi kognitif INFP adalah Perasaan Introvert (Fi), Intuisi Ekstrovert (Ne), Penginderaan Introvert (Si), Pemikiran Ekstrover (Te).

Fungsi-fungsi kognitif ini menunjukkan adanya beberapa perbedaan utama antara kedua tipe kepribadian ini.

Masih merasa idak yakin apakah Anda seorang INFJ atau INFP? 

Simak cara membedakan kedua kepribadian yang sangat mirip ini yang dilansir JawaPos.com dari introvertdear.com.

  1. Analitis vs Artistik

INFJ melihat dunia melalui lensa Intuisi Introvert mereka, yang merupakan fungsi persepsi. Fungsi ini bersifat terbuka dan eksploratif. 

 

Kebalikan dari fungsi ini adalah fungsi menilai, yang merupakan fungsi untuk mencapai kesimpulan dan mengimplementasikan rencana secara real.

 

Meskipun INFJ dianggap sebagai kepribadian "menilai" (yaitu "J" di akhir inisial empat huruf mereka), fungsi utama mereka sebenarnya adalah fungsi memahami/merasakan. 

Fungsi merasakan ini membuat mereka sebagian besar tersembunyi dari orang lain. Fungsi kedua mereka, Perasaan Ekstrovert, adalah fungsi menilai yang diekspresikan secara lahiriah.

Sementara itu, INFP adalah kebalikannya. Fungsi menilai, Perasaan Introvert adalah yang paling kuat. 

Sedangkan, fungsi kedua mereka, Intuisi Ekstrovert, adalah fungsi merasakan yang diekspresikan secara lahiriah.

Hasilnya, INFJ tampak lebih terstruktur, kaku, dan analitis. Sementara itu, INFP tampak lebih terbuka, spontan, dan artistik.

Hal ini dikarenakan INFJ lebih menonjolkan sisi terstrukturnya, sedangkan INFP lebih menonjolkan sisi terbuka mereka.

Ini juga berarti bahwa INFJ merasa lebih artistik daripada yang terlihat. Sebaliknya, INFP merasa lebih analitis daripada yang terlihat. Hanya saja, keduanya sama-sama menyembunyikan hal itu.

  1. Memikirkan perasaan orang lain vs memikirkan perasaan mereka sendiri

Karena fungsi perasaan INFJ bersifat ekstrovert, mereka secara alamiah menyesuaikan diri dengan suasana hati dan emosi orang lain. 

Karena kekuatan super ini, INFJ cenderung memiliki tingkat empati yang tinggi, dan tidak mengherankan jika banyak dari mereka yang mengejar karier di bidang terapi, pekerjaan sosial, dan konseling.

Kelemahannya, INFJ mungkin mengalami kesulitan untuk memahami perasaan mereka sendiri. Mereka bahkan dapat menyerap emosi orang lain dan merasakannya seolah-olah itu adalah emosi mereka sendiri.

Di sisi lain, INFP secara alami menyesuaikan diri dengan perasaan mereka sendiri karena fungsi perasaan mereka tertutup. 

 

Sebagai penguasa emosi, mereka memahami kondisi manusia mungkin lebih baik daripada tipe kepribadian lainnya. 

Kekuatan super ini sering kali tercermin dalam karya seni, tulisan, atau kegiatan kreatif lainnya.

Ini bukan berarti INFP tidak dapat berempati dengan orang lain. Sebaliknya, INFP dapat dengan mudah membayangkan apa yang dialami orang lain. 

Mereka sering kali memiliki rasa kepedulian yang mendalam terhadap orang lain, terutama mereka yang terluka. 

Dan seperti INFJ, mereka mungkin kesulitan untuk menyenangkan orang lain.

Pada dasarnya, jika Anda merasa bahwa Anda berjalan mengikuti alur dan emosi Anda sendiri, kemungkinan besar Anda adalah seorang INFP. 

Tapi jika Anda selalu merasa terbawa oleh emosi orang lain dan sering merasa bertanggung jawab terhadap emosi orang lain, Anda kemungkinan besar adalah seorang INFJ.

  1. Mencari wawasan vs mengeksplorasi kondisi manusia

INFJ yang analitis terdorong untuk mencari wawasan. Topik favorit mereka untuk dibaca (dan ditulis) cenderung tentang psikologi, pertumbuhan pribadi, spiritualitas, peristiwa terkini, dan cerita fiksi yang mengungkapkan sifat manusia. 

Hal ini sesuai dengan kecenderungan INFJ yang senang mengamati, memperhatikan pola, dan membuat kesimpulan. 

Sementara itu, INFP lebih tertarik untuk mengeksplorasi kondisi manusia. Misalnya tentang kesulitan mereka, kegembiraan, dan emosi di balik pengalaman manusia. 

Masih bingung? Ambil contoh teman Anda yang seorang INFP dan Anda seorang INFJ, sebagai contoh. 

Anda sangat senang membaca fiksi yang memiliki plot yang kuat serta pesan atau pelajaran yang bisa diambil di akhir cerita. 

 

Sementara itu, teman Anda yang INFP, di sisi lain, tidak terlalu peduli dengan alur cerita dan pesannya. Mereka lebih senang menghabiskan waktu dengan karakter dan masuk ke dalam pikiran mereka.

  1. Kontrol dari luar vs kontrol dari dalam

Dari luar, INFJ cenderung terlihat terorganisir dan teratur. Sebagai penilai, mereka umumnya tertib dan tepat waktu. Mereka selalu memiliki rencana umum untuk berbagai hal.

Namun, secara internal atau dari dalam, INFJ sebenarnya sosok yang lebih terbuka, fleksibel, dan eksploratif daripada yang terlihat.

Sementara INFP, justru sebaliknya. Dari luar, mereka tampak fleksibel dan bersedia mengikuti arus.

Mereka tidak terlalu peduli dengan tenggat waktu, jadwal, rencana, dan menjaga segala sesuatunya tetap rapi. 

Namun, di dalam jiwa dan hati mereka, mereka cenderung lebih mirip hakim, yang sangat kaku dan lebih terstruktur.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #sekilas #tampak #mirip #infj #infp #justru #memiliki #sifat #yang #bertolak #belakang #saja

KOMENTAR