Orang-orang yang Bekerja Paruh Waktu di Masa Remajanya, Biasanya Menunjukkan 7 Kebiasaan Ini di Kemudian Hari
Orang-orang yang bekerja paruh waktu di masa remajanya biasanya menunjukkan 7 kebiasaan ini di kemudian hari. (Freepik)
15:00
26 Oktober 2024

Orang-orang yang Bekerja Paruh Waktu di Masa Remajanya, Biasanya Menunjukkan 7 Kebiasaan Ini di Kemudian Hari

 

 

  Beberapa orang mungkin pernah atau sedang melakukan pekerjaan paruh waktu dalam hidupnya. Ditengah-tengah kesibukannya dalam aktivitas belajarnya, mereka meluangkan waktu lebih banyak untuk lebih produktif dan menghasilkan uang.


Tanpa disadari, orang-orang ini telah menerapkan kebiasaan seumur hidup untuk mempersiapkan mereka dalam meraih kesuksesan.

Tekanan dalam menyeimbangkan sekolah, kehidupan sosial, dan jam kerja membantu membangun keterampilan yang masih muncul dalam rutinitas sehari-hari.

Dilansir dari bekerja paruh waktu saat remaja hingga ke kehidupan dewasanya.



1. Mereka memahami nilai kerja keras

Bekerja paruh waktu di masa remaja sering kali menjadi pengalaman pertama kita dalam bekerja keras. Pekerjaan ini bukan hanya tentang tampil, tetapi tentang berusaha, memenuhi harapan, dan menghadapi tantangan yang ada.

Remaja yang bekerja paruh waktu tidak hanya belajar cara mencatat waktu masuk dan keluar. Mereka belajar tentang kepuasan yang datang dari pekerjaan yang dilakukan dengan baik, rasa frustrasi ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, dan kegigihan yang dibutuhkan untuk melewati masa-masa sulit.

Seiring bertambahnya usia, pemahaman ini sering kali menghasilkan etos kerja yang kuat. Mereka tidak takut bekerja keras dan mengotori tangan mereka. Mereka tahu bahwa hal-hal baik akan datang kepada mereka yang bekerja untuk mereka.

2. Mereka tahu bagaimana mengatur waktu mereka secara efektif

Tidak ada yang mengajarkan Anda pentingnya manajemen waktu seperti pekerjaan paruh waktu selama masa remaja Anda.

Memang menantang, tetapi itu juga merupakan kursus kilat dalam memprioritaskan tugas dan mengelola waktu kita.

Dengan bekerja paruh waktu, kita akan belajar cara menyeimbangkan tanggung jawab dan membuat keputusan sulit tentang apa yang paling membutuhkan perhatian kita.

Dan kadang-kadang, itu berarti mengorbankan waktu bersama teman-teman atau kegiatan santai untuk memastikan pekerjaan saya selesai.



3. Mereka menunjukkan ketangguhan dan ketahanan mental

Pekerjaan paruh waktu selama masa remaja bisa jadi sulit. Pekerjaan ini membuat kita terpapar pada dunia nyata, sering kali membuat kita terjerumus ke dalam jurang yang dalam.

Tetapi dalam situasi yang penuh tantangan inilah kita mengembangkan ketahanan dan ketangguhan mental. Dan memiliki pekerjaan paruh waktu saat remaja adalah salah satu pengalaman tersebut.

Individu-individu ini sering kali memiliki kemampuan mengesankan untuk menghadapi kesulitan. Mereka tidak hancur di bawah tekanan. Sebaliknya, mereka tetap tenang, belajar dari situasi tersebut, dan menjadi lebih kuat di sisi lain.

4. Mereka menghargai setiap rupiah

Memiliki pekerjaan paruh waktu saat remaja sering kali berarti mendapatkan uang sendiri untuk pertama kalinya. Ada sesuatu yang sangat memberdayakan tentang hal itu.

Namun, ini juga merupakan pemeriksaan realitas tentang nilai uang. Itu adalah momen yang membanggakan, tetapi juga membuat saya menyadari betapa banyak kerja keras yang saya lakukan untuk mendapatkan uang itu.

Uang itu bukan lagi sekadar angka; uang itu mewakili waktu dan usaha saya selama berjam-jam. Dan pemahaman ini sering kali diterjemahkan menjadi tanggung jawab finansial dan kecerdasan di masa dewasa.

Hal ini kerap kali mengarah pada kebiasaan cerdas mengelola uang, seperti membuat anggaran, menabung, dan pengeluaran yang cermat.



5. Mereka tidak takut untuk memulai dari bawah

Dalam dunia yang sering terobsesi dengan kesuksesan dalam semalam, hal itu mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi orang-orang yang bekerja paruh waktu di usia remaja biasanya tidak takut untuk memulai dari bawah.

Mereka memahami bahwa kesuksesan sering kali datang dari awal yang sederhana. Pekerjaan pertama mereka mungkin mencuci piring, atau membersihkan lantai, atau membalik burger.

Mereka tahu bagaimana rasanya melakukan pekerjaan kasar, tugas-tugas yang tidak menarik yang tidak ingin dilakukan orang lain.

Namun, mereka juga memahami bahwa peran-peran ini hanyalah titik awal. Batu loncatan menuju hal-hal yang lebih besar dan lebih baik.

Sudut pandang ini sering kali berarti mereka bersedia mengambil peran atau tugas tingkat pemula yang mungkin diabaikan orang lain dalam kehidupan profesional mereka.

Mereka tidak terlalu gengsi untuk bekerja keras dan mereka menyadari bahwa setiap peran, sekecil apa pun, memiliki nilai. Pekerjaan paruh waktu mereka saat remaja mungkin mengajarkan mereka bahwa tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan yang langgeng.

6. Mereka menghargai kerja sama tim dan kolaborasi

Pekerjaan paruh waktu di masa remaja kita sering kali melibatkan kerja sebagai bagian dari tim. Baik dalam perusahaan makanan cepat saji, toko eceran, atau kafe lokal, pekerjaan ini biasanya memerlukan kolaborasi dan koordinasi dengan orang lain.

Dan itu memberikan pelajaran penting lainnya, belajar bekerja dengan kepribadian yang berbeda, menangani konflik, dan memahami kekuatan kerja tim.

Selain itu, sebuah studi menarik menemukan bahwa pekerjaan membantu remaja terhubung dengan komunitas lokal mereka. Itu merupakan manfaat besar dalam hal pertumbuhan pribadi. 

Pengalaman-pengalaman ini membantu membentuk bagaimana individu-individu ini menyikapi dinamika tim di kemudian hari. 

Di masa dewasa, individu-individu ini sering kali unggul dalam lingkungan yang kolaboratif.

Mereka dapat dengan cepat memahami bahwa setiap orang memiliki peran untuk dimainkan dan bahwa keberhasilan merupakan usaha kolektif.

Mereka menghargai kontribusi setiap anggota dan tahu cara mengatasi perselisihan secara produktif.

7. Mereka mudah beradaptasi dan terbuka terhadap perubahan

Salah satu pelajaran paling berharga dari bekerja paruh waktu saat remaja adalah belajar beradaptasi.

Pekerjaan ini sering kali menuntut fleksibilitas, Anda mungkin harus menangani kesibukan yang tak terduga, menggantikan rekan kerja yang absen, atau menghadapi perubahan rencana yang tiba-tiba.

Jadi, sebagai orang dewasa, mereka tidak mudah menyerah oleh kejadian-kejadian yang tidak terduga; sebaliknya, mereka mampu menyesuaikan diri, beradaptasi, dan terus melangkah maju.

Mereka memahami bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan dan menjadi fleksibel adalah kekuatan, bukan kelemahan.
***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #orang #yang #bekerja #paruh #waktu #masa #remajanya #biasanya #menunjukkan #kebiasaan #kemudian #hari

KOMENTAR