Fenomena From Zero to Hero Syndrome, Cerita Mereka yang Dijanjikan Manis tapi Berujung Dikhianati
ilustrasi pasangan yang putus cinta.()
08:40
3 Juli 2025

Fenomena From Zero to Hero Syndrome, Cerita Mereka yang Dijanjikan Manis tapi Berujung Dikhianati

– Banyak orang rela menemani pasangan dalam proses menemukan jati diri dan menggapai impiannya.

Harapannya, keduanya dapat bersatu dan memasuki fase hubungan yang lebih serius.

Namun nyatanya setelah meraih kesuksesan, justru meninggalkan pasangan yang telah menemani sejak titik nol. Bahkan peranan perempuan seperti tidak dianggap, meski menjadi saksi perjuangannya.

Hal ini dikenal dengan fenomena from zero to hero syndrome.

Anira (23), Diandra (25), dan Katrin (26), adalah tiga perempuan yang pernah mengalami itu. 

Mereka bukan hanya kekasih, tapi juga penguat saat pasangan jatuh, pengingat saat pasangan goyah, bahkan menjadi tempat bergantung di tengah tekanan hidup.

Beberapa janji dan harapan manis pun kerap disampaikan oleh pasangan di kala masih dalam proses menggapai mimpinya.

Seperti halnya dengan kisah Anira yang mendampingi sang kekasih selama empat tahun, termasuk saat proses masuk ke institusi pemerintahan. 

Ia bukan hanya menemani secara emosional, tapi juga membantu teknis pengurusan dokumen. 

Perempuan asal Jakarta ini sempat luluh dengan janji pasangannya yang ingin mengajak dirinya ke pernikahan.

“Salah satunya ya dijanjiin nikah. Lucu sih kalau keinget, kok bisa percaya-percaya aja sama omongan kosong dia itu,” tutur Anira saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/6/2025).

Harapan tersebut yang membuat Anira percaya akan ada masa depan untuk keduanya setelah berbagai badai yang menghadang. 

Namun, kenyataan berkata lain, pasangannya justru menghancurkan harapan tersebut dan memilih bersama perempuan lain.

Hal serupa juga dialami Diandra. Ia ikut mendampingi pengobatan kekasihnya demi bisa lolos seleksi institusi. 

Ketika sang kekasih mendapatkan apa yang ia impikan, hubungan terasa mulai renggang.

Namun, perempuan asal Sidoarjo itu tetap bertahan, karena masih memegang pada janji yang pernah diucapkan kekasihnya. 

Perasaan kecewa tertinggal begitu dalam di lubuk hatinya. Ia harus menerima kenyataan pahit dan menyaksikan orang yang ia sayangi mengkhianati janji tersebut.

“Dia bilang enggak akan ninggalin aku dan ada rencana ke hubungan yang serius,” ujar Diandra.

“Tapi dia malah terang-terangan bilang mau deketin cewek lain, meski ujung-ujungnya bilang tetap mau balik ke aku,” lanjutnya. 

Sementara itu, dalam kisah Katrin, janji yang didapatkan dari sang kekasih bukan berupa kata-kata manis, melainkan harapan akan ada “waktu yang tepat”. 

Saat LDR (Long Distance Relationship atau hubungan jarak jauh) memisahkan mereka, kekasihnya hanya meminta sabar dan percaya bahwa nanti mereka akan kembali saling menemukan.

Meski begitu, janji hanyalah sebuah janji. Perempuan yang berasal dari Jakarta ini harus menelan kenyataan pahit seperti Anira dan Diandra.

Waktu yang ditunggu tak kunjung datang dan pasangannya justru memutuskan hubungan secara sepihak. Selang tak berapa lama, sang kekasih pun menaruh hati ke perempuan lain.

“Dia sempat bilang nanti ada waktunya kita bisa sama-sama tanpa jarak. Tapi semua itu cuma jadi omongan. Dia malah mutusin aku sepihak, dan beberapa minggu kemudian sudah punya pacar baru,” ungkap Katrin.

Dari ketiga kisah ini, terlihat bahwa bukan hanya cinta yang diuji, tapi juga kepercayaan diri mereka sebagai perempuan. 

Mereka merasakan bagaimana perjuangan mereka seolah-olah tidak dihargai, bahkan dikesampingkan dalam kisah pasangannya kala itu. Sementara janji hanya tinggal kenangan.

 

Tag:  #fenomena #from #zero #hero #syndrome #cerita #mereka #yang #dijanjikan #manis #tapi #berujung #dikhianati

KOMENTAR