7 Tips Efektif dari Psikolog Anak untuk Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying

– Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang disengaja dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan.

Bullying bisa berupa kekerasan fisik, verbal, atau emosional yang dilakukan secara berulang-ulang.

Bullying bisa menimbulkan dampak negatif bagi korban maupun pelaku, seperti stres, depresi, trauma, hingga gangguan belajar dan bersosialisasi.

Sebagai orangtua, tentu Anda tidak ingin anak Anda menjadi pelaku bullying. Namun, bagaimana cara mencegah dan mengatasi perilaku bullying pada anak?

Berikut ini adalah tujuh tips efektif dari Psikolog anak Leah Jennie Orchinik, PhD, untuk mencegah anak menjadi pelaku bullying yang dilansir dari Kidshealth.org, Selasa (20/2):

1. Ajari anak tentang bullying

Beritahu anak tentang apa itu bullying dan dampak negatifnya terhadap dirinya sendiri dan orang lain.

Berikan pengertian dan penjelasan bahwa bullying adalah perilaku yang salah dan tidak dapat ditolerir. Tetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas jika anak melakukan bullying, baik di rumah maupun di sekolah.

2. Ajari anak untuk menghargai perbedaan

Beritahu anak bahwa setiap orang itu memiliki keunikan masing-masing. Ajak anak untuk bersikap sopan dan ramah terhadap orang lain yang berbeda darinya, baik itu perbedaan ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, jenis kelamin, atau status ekonomi. Tunjukkan contoh positif tentang bagaimana menghormati perbedaan.

3. Ajari anak untuk berempati

Beritahu anak bahwa perasaan orang lain itu penting dan harus dihargai. Ajak anak untuk memikirkan bagaimana perasaannya jika ia menjadi korban bullying.

Tanyakan bagaimana ia bisa membantu orang lain yang sedang mengalami bullying. Puji anak jika ia menunjukkan perilaku empati dan peduli terhadap orang lain.

4. Ajari anak untuk mengekspresikan emosi secara sehat

Beritahu anak bahwa emosi seperti marah, sedih, atau frustasi itu wajar dan manusiawi. Namun, anak harus belajar cara yang tepat untuk mengekspresikan emosi tersebut tanpa melukai diri sendiri atau orang lain.

Ajari anak untuk menggunakan kata-kata, mengambil napas dalam-dalam, atau melakukan aktivitas positif untuk mengatasi emosi negatif.

5. Ajari anak untuk menyelesaikan konflik secara damai

Beritahu anak bahwa konflik itu bisa terjadi antara siapa saja dan kapan saja. Namun, anak harus belajar cara yang baik untuk menyelesaikan konflik tersebut tanpa kekerasan.

Ajari anak untuk mendengarkan, berbicara, dan bernegosiasi dengan orang lain yang terlibat konflik. Bantu anak untuk mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak.

6. Jadilah teladan bagi anak

Anak belajar banyak dari perilaku orangtua. Oleh karena itu, Anda harus menunjukkan contoh yang baik bagi anak tentang bagaimana bersikap dan berperilaku terhadap orang lain.

Hindari melakukan bullying, menghina, atau mengejek orang lain di depan anak. Tunjukkan sikap hormat, empati, dan kerjasama dengan orang lain. Berikan pujian, dukungan, dan kasih sayang kepada anak.

7. Kenali dan awasi lingkungan anak

Perhatikan dengan siapa, di mana, dan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain. Kenali teman-teman, guru, dan orang-orang yang berpengaruh bagi anak. Awasi aktivitas anak di media sosial, internet, dan telepon.

Jika Anda mengetahui atau mencurigai adanya bullying yang terjadi pada anak, segera ambil tindakan yang tepat. Komunikasikan dengan pihak sekolah, orangtua teman, atau pihak berwenang jika perlu.

Itulah tujuh tips yang bisa Anda lakukan untuk mendidik anak agar tidak jadi tukang bully.

Dengan menerapkan tips tersebut, Anda bisa membantu anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab, dan peduli terhadap orang lain.

Anda juga bisa mencegah anak dari berbagai masalah yang bisa ditimbulkan oleh perilaku bullying.

Ingat, orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu, jadilah teladan yang baik bagi anak dan berikan dukungan penuh kepada mereka.

Tag:  #tips #efektif #dari #psikolog #anak #untuk #mencegah #anak #menjadi #pelaku #bullying