Apa Itu Epilepsi? Ada 9 Mitos Umum yang Tak Boleh Dipercayai dan Kumpulan Faktanya
ilustrasi epilepsi. Sumber foto: Freepik
17:06
13 Februari 2024

Apa Itu Epilepsi? Ada 9 Mitos Umum yang Tak Boleh Dipercayai dan Kumpulan Faktanya

- Epilepsi atau dikenal ayan merupakan kelainan neurologis yang ditandai dengan kejang berulang karena ledakan aktivitas listrik tiba-tiba di otak. Kejang ini dapat bervariasi dalam intensitas dan jenisnya sehingga mempengaruhi individu secara berbeda.

Dampak epilepsi pada kehidupan manusia bisa sangat besar, melampaui manifestasi fisik dari kejang.

Hal ini menimbulkan stigma sosial, terbatasnya kesempatan kerja, dan tantangan dalam pendidikan dan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, penanganan ayan seringkali memerlukan pengobatan seumur hidup dan pengawasan medis yang teratur karena sifatnya rumit, kondisi ini dikelilingi oleh banyak mitos dan kesalahpahaman.

Dikutip JawaPos.com dari Healthshots, Selasa (13/2), Ahli Saraf Kunal Bahrani mengatakan terdapat beberapa mitos umum tentang epilepsi yang harus berhenti dipercayai:

Mitos 1: Epilepsi menular

Fakta: Salah satu mitos paling umum mengenai epilepsi adalah penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak. Tapi epilepsi tidak menular lantaran disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetika, cedera otak, infeksi, atau gangguan perkembangan.

Mitos 2: Epilepsi itu penyakit mental

Fakta: Kesalahpahaman lainnya ialah ayan jadi salah satu bentuk penyakit mental atau tanda cacat intelektual. Meskipun epilepsi dapat terjadi bersamaan dengan kondisi kesehatan mental atau gangguan perkembangan, penyakit ini pada dasarnya kelainan neurologis yang memengaruhi aktivitas listrik otak.

Mitos 3: Epilepsi hanya menyerang anak-anak

Fakta: Meski epilepsi sering kali didiagnosis pada masa kanak-kanak, penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia.

Timbulnya ayan dapat terjadi pada semua tahap kehidupan, mulai dari bayi hingga usia lanjut. Beberapa orang mungkin mengalami epilepsi di kemudian hari karena faktor-faktor seperti trauma, stroke, atau tumor otak.

Mitos 4: Epilepsi adalah hukuman mati

Fakta: Ada banyak kemajuan dalam pengobatan medis, tapi sebagian orang percaya epilepsi adalah kondisi mengancam jiwa.

Meskipun kejang dapat menimbulkan risiko terutama jika tidak diobati atau tidak ditangani baik, para penyandang epilepsi dapat berumur panjang dan sehat dengan pengobatan yang tepat, perubahan gaya hidup, dan strategi manajemen kejang.

Mitos 5: Pengidap epilepsi tidak bisa hidup mandiri

Fakta: Mitos lainnya itu pengidap ayan tidak mampu hidup mandiri. Meski epilepsi dapat menimbulkan tantangan dalam situasi tertentu, banyak dari mereka menjalani kehidupan mandiri, melanjutkan pendidikan tinggi, dan mempertahankan karier yang sukses.

Mitos 6: Kejang selalu dipicu oleh kilatan cahaya

Fakta: Meskipun epilepsi fotosensitif memang ada, tidak semua penyandang epilepsi sensitif terhadap kilatan cahaya atau rangsangan visual. Hanya sebagian kecil dari mereka mengalami kejang yang dipicu oleh pola visual tertentu atau cahaya berkedip-kedip.

Mitos 7: Epilepsi tidak dapat diobati secara efektif

Fakta: Bertentangan dengan anggapan umum, ayan jadi kondisi yang bisa diobati bagi banyak orang. Obat antiepilepsi, perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus, intervensi bedah bisa mengontrol kejang secara efektif serta meningkatkan kualitas hidup.

Mitos 8: Pengidap epilepsi tidak dapat menjalani kehidupan normal

Fakta: Mungkin mitos yang paling berbahaya ialah gagasan pengidap epilepsi menghalangi seseorang untuk menjalani kehidupan yang normal dan memuaskan.

Meski ayan mungkin memerlukan akomodasi dan penyesuaian tertentu, hal ini tidak menentukan identitas seseorang atau membatasi potensinya.

Ketika pengidapnya memiliki akses terhadap perawatan medis, dukungan sosial, dan Pendidikan berkualitas, mereka dapat mencapai tujuan, membangun hubungan yang bermakna, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.

Mitos 9: Kamu harus menahan seseorang yang mengalami kejang

Fakta: Meski penting untuk memastikan orang yang mengalami kejang aman dari bahaya (misalnya, dengan menjauhkan benda darinya) menahan tubuhnya berpotensi menyebabkan cedera.

Editor: Hanny Suwin

Tag:  #epilepsi #mitos #umum #yang #boleh #dipercayai #kumpulan #faktanya

KOMENTAR