McAllen, Kota Paling Obes di AS, Terhimpit Budaya Makan dan Tata Kota
McAllen adalah kota di Texas Selatan yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan lintas batas Amerika Serikat dan Meksiko.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, McAllen justru mendapat sorotan global karena tingkat obesitas warganya yang sangat tinggi.
Dalam tayangan YouTube Ruhi Cenet Documentaries yang dirilis pada 23 Desember 2025, McAllen disebut sebagai kota dengan tingkat obesitas tertinggi di Amerika Serikat, bahkan disebut sebagai yang terburuk di dunia.
Hampir satu dari dua penduduknya mengalami obesitas, sementara sebagian besar sisanya hidup dengan berat badan di atas batas sehat.
Artinya, sekitar tiga dari empat orang di kota ini berada dalam risiko tinggi penyakit kronis dan kematian dini.
Kota perdagangan dengan sejarah panjang
Dikutip dari Britannica, McAllen merupakan kota di Hidalgo County, Texas Selatan, yang terletak di Lembah Rio Grande valley dan berjarak sekitar 11 kilometer dari perbatasan Reynosa, Meksiko.
Britannica mencatat bahwa McAllen berkembang sebagai pusat pertanian, pengolahan hasil bumi, serta salah satu pintu masuk terpenting perdagangan Amerika Serikat–Meksiko.
Kota ini juga dikenal sebagai resor musim dingin dan pusat industri minyak serta gas.
Populasi McAllen didominasi warga keturunan Meksiko-Amerika, dengan jumlah penduduk wilayah metropolitan mencapai lebih dari 870.000 jiwa pada 2020.
Namun, di balik peran ekonominya, perubahan pola hidup dan tata kota membentuk masalah kesehatan yang serius.
“Fast Food Corridor” di setiap sudut kota
Dalam tayangannya, Ruhi Çenet menggambarkan McAllen sebagai kota yang dipenuhi restoran cepat saji.
“Dalam dua menit berkendara, saya melewati lebih dari sepuluh restoran cepat saji,” ujar Ruhi.
Ia menyebut kondisi ini bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari pola kota yang mendorong konsumsi berlebihan.
“Ini bukan perencanaan kota, ini koridor makanan cepat saji,” kata Ruhi.
Dengan lebih dari 500 restoran cepat saji untuk populasi sekitar 150.000 orang, kepadatan gerai makanan di McAllen hampir enam kali lipat rata-rata nasional Amerika Serikat.
Kota yang tidak ramah untuk bergerak
McAllen di Texas menjadi sorotan dunia karena tingkat obesitas ekstrem yang dipicu budaya makan, tata kota, dan akses pangan yang tidak sehat.
Masalah obesitas di McAllen juga dipengaruhi oleh tata kota yang tidak mendukung aktivitas fisik. Trotoar, jalur sepeda, dan penyeberangan pejalan kaki hampir tidak tersedia di banyak wilayah.
Ruhi menyebut berjalan kaki di McAllen terasa tidak aman dan melelahkan, terutama karena cuaca panas dan minimnya tempat berteduh.
“Selama 20 menit berkeliling, saya tidak melihat satu pun orang berjalan, berlari, atau bersepeda,” ujarnya.
Sebagian besar fasilitas umum hanya bisa dijangkau dengan mobil, bahkan taman kota sering berjarak hingga 20 menit berkendara dari kawasan permukiman.
Budaya makan tinggi kalori
Warga McAllen terbiasa mengonsumsi makanan digoreng, berminyak, dan kaya keju dengan porsi besar.
Satu kali makan bisa mencapai lebih dari 2.000 kalori, dan itu dianggap wajar.
Ahli gizi lokal bernama Brandon, yang diwawancarai dalam tayangan YouTube tersebut, mengatakan banyak pasiennya tidak memahami jumlah kalori makanan yang mereka konsumsi.
“Masalah paling umum adalah orang tidak tahu berapa banyak kalori dalam makanan dan seberapa besar porsinya,” kata Brandon.
Ia juga menyoroti budaya menghabiskan makanan yang dipengaruhi nilai budaya lintas perbatasan.
Minuman manis dan makanan murah
Ilustrasi minum soda. McAllen di Texas menjadi sorotan dunia karena tingkat obesitas ekstrem yang dipicu budaya makan, tata kota, dan akses pangan yang tidak sehat.
Selain makanan berat, konsumsi minuman manis juga sangat tinggi di McAllen. Banyak warga minum ratusan liter minuman bersoda setiap tahun dan menggantikan air putih.
Tingginya permintaan membuat Coca-Cola mengoperasikan pusat distribusi besar di wilayah ini.
Ironisnya, makanan sehat seperti buah dan sayur justru lebih mahal dibandingkan satu paket burger lengkap.
Dalam tayangan tersebut, Ruhi menunjukkan harga buah segar bisa mencapai 16 dollar AS, sementara makanan cepat saji hanya sekitar 12 dollar AS.
Dengan pendapatan warga McAllen sekitar 30 persen lebih rendah dari rata-rata nasional, pilihan makanan murah menjadi jalan paling realistis.
Rata-rata warga McAllen hanya berolahraga kurang dari 20 menit per hari. Target 10.000 langkah per hari terasa hampir mustahil bagi sebagian besar penduduk. Bahkan di pusat perbelanjaan, tersedia kursi roda listrik di pintu masuk untuk pengunjung yang tidak ingin berjalan jauh.
Kisah nyata di balik angka
Tayangan tersebut juga menampilkan kisah seorang pria dengan berat badan lebih dari 700 pon yang kini hidup sepenuhnya di atas tempat tidur.
“Saya makan sampai kenyang, tapi pikiran saya terus menyuruh saya makan lagi,” ujarnya.
Ia mengaku pernah mengonsumsi hingga 10.000 kalori per hari selama bertahun-tahun.
Kini, setelah menjalani terapi dan diet, ia mulai bisa berdiri dan berjalan beberapa meter dengan alat bantu.
“Apa yang paling saya rindukan adalah kebebasan,” katanya.
Obesitas di McAllen bukan hanya soal kemauan individu. Masalah ini berkaitan dengan tata kota, budaya makan, kondisi ekonomi, dan akses terhadap makanan sehat.
Kota seperti McAllen membutuhkan kebijakan publik yang mendorong aktivitas fisik dan lingkungan hidup yang lebih sehat.
Tag: #mcallen #kota #paling #obes #terhimpit #budaya #makan #tata #kota