5 Negara dengan Perayaan Hari Ibu yang Unik
- Hari ini, Selasa (22/12/2025), Indonesia sedang merayakan Hari Ibu untuk mengapresiasi perjuangan para ibu yang membesarkan sang buah hati dengan penuh kasih.
Momen ini juga merupakan refleksi atas betapa pentingnya peran seorang ibu bagi kehidupan dan masa depan anak-anaknya.
Merayakan Hari Ibu di Indonesia mungkin sekadar mengucapkan “Selamat Hari Ibu” kepada ibunda tercinta. Di beberapa negara, Hari Ibu dirayakan dengan cara yang cukup unik, dikutip dari berbagai sumber. Seperti apa?
Meksiko
Di Meksiko, Hari Ibu atau Dia de Las Madres, dirayakan setiap tanggal 10 Mei. Di sana, ibu adalah sosok yang sangat penting.
Meksiko menetapkan Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Perayaan Hari Ibu di Meksiko berlangsung seminggu sebelum harinya.
Ilustrasi Hari Ibu di Meksiko.
Biasanya, sekolah dasar menggelar festival Hari Ibu dengan menghadirkan tarian, drama, dan lagu. Para ibu diundang untuk menonton dan menikmati suguhan yang ada.
Pada hari tersebut, para keluarga di Meksiko biasanya berkumpul untuk makan-makan. Menu tradisional yang kerap hadir adalah mole, pozole, dan enchiladas. Ada pula yang mengajak para ibu makan di restoran.
Dari semua kegiatan itu, tidak ada yang mengalahkan keseruan di pagi Hari Ibu, yakni ketika para keluarga menyewa grup mariachi untuk membangunkan para ibu dengan bernyanyi.
Thailand
Serupa dengan Meksiko, Thailand juga menetapkan Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Sebelumnya, Hari Ibu Thailand dirayakan setiap 15 April, sebelum dipindah ke 12 Agustus pada 1976.
Pemindahan tanggal ini berkaitan dengan hari ulang tahun Ratu Sirikit, seorang anggota keluarga kerajaan yang merupakan istri dari Raja Bhumibol Adulyadej.
Ratu Sirikit wafat, dikenal sebagai ikon fashion, berikut 5 gaya busana sang Ratu Thailand yang ikonik.
Tanggal tersebut memiliki dua perayaan, yaitu Hari Ibu dan hari ulang tahun Ratu Sirikit. Jadi, ada banyak kemeriahan di Thailand setiap 12 Agustus tiba.
Menjelang tanggal 12 Agustus, gedung-gedung di seluruh Negeri Gajah Putih dihiasi dengan wajah sang Ratu, bersama dengan bendera warna-warni, bunga, dan lampu.
Di Bangkok, kembang api bisa terlihat menerangi langit selama upacara tahunan untuk Ratu Sirikit.
Pada Hari Ibu, anak-anak memberikan bunga melati putih kepada ibu mereka. Ini merupakan tanda bahwa warga Thailand menghargai peran ibu, dan merefleksikan betapa bersyukurnya mereka terhadap ibu.
Etiopia
Etiopia merayakan Hari Ibu dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan menggelar Festival Antrosht yang berlangsung selama tiga hari. Perayaan diadakan di akhir musim hujan pada awal musim gugur.
Saat cuaca sudah cerah, seluruh anggota keluarga akan berkumpul untuk menyantap hidangan bersama-sama, yang mencakup sayuran, serta keju dan daging.
Ilustrasi makanan.
Hidangan yang disantap merupakan hasil jerih payah para anak yang mengumpulkan bahan-bahan.
Anak perempuan mengumpulkan sayuran dan keju, sedangkan anak laki-laki mengumpulkan daging. Lalu, mereka memasaknya untuk dihidangkan kepada seluruh keluarga.
Setelah perut kenyang, perayaan Hari Ibu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional, serta menari sambil menceritakan kisah para pahlawan keluarga.
Peru
Peru merayakan Hari Ibu setiap hari Minggu kedua di bulan Mei. Hari yang disebut dengan Feliz Dia Mama ini dirayakan dengan ziarah kubur.
Biasanya, perayaan dimulai dengan seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama di rumah, restoran, atau rumah saudara.
Selanjutnya, mereka akan bersama-sama pergi ke pemakaman untuk ziarah sekaligus memberi penghormatan kepada ibu, bibi, atau nenek yang telah meninggal. Banyak yang membawa makanan, minuman, dan bunga untuk ditaruh di atas kuburan.
Ilustrasi ziarah.
Dahulu, biasanya anak-anak akan menggunakan mawar merah apabila ibu mereka masih hidup, atau mawar putih apabila ibu mereka sudah tiada.
Tradisi menggunakan bunga mawar ini telah memudar seiring waktu. Namun, saat ini mawar merah masih menjadi salah satu pilihan bunga paling populer untuk diberikan kepada ibu.
Perancis
Pada tahun 1920, pemerintah Perancis mulai menganugerahkan medali kepada para ibu dari keluarga besar sebagai ucapan terima kasih.
Sebab, para ibu yang memiliki banyak anak ini telah membantu membangun kembali populasi Perancis, yang sebagian besar telah meninggal dalam Perang Dunia I.
Setelah Perang Dunia II, pemerintah menetapkan hari Minggu terakhir di bulan Mei sebagai Hari Ibu Perancis. Dalam merayakannya, para ibu biasanya diberikan kue berbentuk bunga oleh anggota keluarga.