Kisah Wakil Bupati Morowali Iriane Ilyas Berantas KDRT dan Angkat Derajat Perempuan
Wakil Bupati Morowali Iriane Ilyas saat ditemui Kompas.com, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).(KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA)
14:20
20 Desember 2025

Kisah Wakil Bupati Morowali Iriane Ilyas Berantas KDRT dan Angkat Derajat Perempuan

– Kehadiran perempuan di posisi strategis pemerintahan membawa perspektif tersendiri dalam merespons persoalan sosial di daerah.

Hal itu dirasakan di Kabupaten Morowali dengan hadirnya Iriane Ilyas sebagai pemimpin pertama perempuan yang menduduki jabatan Wakil Bupati. 

“Peran saya sebagai pemimpin perempuan untuk mengangkat derajat kaum-kaum perempuan yang ada di Kabupaten Morowali, terutama kaum ibu agar terbebas dari KDRT,” ujar Iriane saat diwawancarai Kompas.com, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).

Melalui perannya, ia menaruh perhatian besar pada upaya pemberantasan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sekaligus pengangkatan derajat perempuan, khususnya kaum ibu.

Iriane menegaskan, amanah yang diembannya tidak hanya berkaitan dengan tugas administratif pemerintahan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk melindungi dan memberdayakan perempuan di Morowali.

Iriane menyadari, harapan masyarakat, khususnya perempuan dan ibu-ibu, cukup besar. 

Ia memandang kepercayaan tersebut sebagai dorongan untuk terus menghadirkan kebijakan dan program yang berpihak pada perlindungan serta kesejahteraan perempuan.

Komitmen memberikan perlindungan bagi perempuan

Wakil Bupati Morowali Iriane Ilyas saat ditemui Kompas.com, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Wakil Bupati Morowali Iriane Ilyas saat ditemui Kompas.com, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).

Menurut perempuan 56 tahun itu, upaya mengangkat derajat perempuan tidak dapat dilakukan secara parsial. 

Diperlukan komitmen berkelanjutan dari pemerintah daerah untuk memastikan perempuan merasa aman, dihargai, dan memiliki ruang untuk berkembang.

“Kemudian, bagaimana saya berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada kaum-kaum perempuan dan ibu-ibu di Morowali,” katanya.

Bagi dia, persoalan KDRT masih menjadi isu serius yang perlu ditangani secara komprehensif. 

Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan tidak hanya bersifat penanganan kasus, tetapi juga pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Kolaborasi untuk pencegahan KDRT

Dalam menjalankan komitmen tersebut, Iriane menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor. 

Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri dalam menangani persoalan KDRT.

“Saya juga bekerja sama dengan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk turun ke lapangan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar jauh dari KDRT,” ujarnya.

Sosialisasi ini, kata Iriane, menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak KDRT, baik bagi korban maupun lingkungan sekitar. 

Melalui pendekatan langsung ke lapangan, pemerintah daerah berharap pesan pencegahan dapat diterima lebih efektif oleh masyarakat.

Pemberdayaan ekonomi lewat UMKM

Selain perlindungan dari kekerasan, Iriane juga memandang kemandirian ekonomi sebagai faktor penting dalam mengangkat derajat perempuan. 

Menurutnya, perempuan yang memiliki aktivitas produktif akan lebih berdaya dan memiliki posisi tawar yang lebih kuat dalam keluarga maupun masyarakat.

“Terobosan yang paling bermanfaat untuk ibu-ibu yang di Kabupaten Morowali, yaitu kegiatan UMKM agar ibu-ibu di Kabupaten Morowali produktif,” tuturnya.

Program UMKM tersebut diarahkan agar para ibu memiliki keterampilan dan kesempatan untuk menghasilkan pendapatan. 

Dengan demikian, mereka tidak hanya bergantung secara ekonomi, tetapi juga dapat berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan keluarga.

Nilai keibuan dalam kepemimpinan

Iriane menilai, kepemimpinan perempuan membawa nilai-nilai keibuan yang relevan dalam melayani masyarakat. 

Ia menyebutkan, empati dan kesabaran menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.

“Esensi seorang ibu itu empati, kesabaran, ketulusan, keikhlasan melayani masyarakat,” katanya.

Nilai-nilai tersebut, lanjut Iriane, menjadi landasan dalam setiap kebijakan dan langkah yang ia ambil sebagai Wakil Bupati Morowali. 

Ia berupaya menghadirkan kepemimpinan yang tidak hanya tegas, tetapi juga penuh kepedulian.

Menghadirkan manfaat bagi sesama perempuan

Sebagai perempuan, Iriane merasa memiliki tanggung jawab khusus untuk memberi dampak positif bagi sesama perempuan di Morowali. 

Ia berharap keberadaannya di posisi pimpinan dapat menjadi inspirasi sekaligus penguat bagi kaum ibu.

“Bagaimana saya sebagai perempuan itu bisa memberikan yang terbaik kepada sesama perempuan dan kaum ibu yang ada di Kabupaten Morowali,” tandas dia.

Melalui berbagai upaya tersebut, Iriane Ilyas menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan perlindungan perempuan, memberantas KDRT, serta mengangkat derajat kaum ibu di Kabupaten Morowali. 

Ia berharap langkah-langkah yang dilakukan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, adil, dan berdaya bagi perempuan di daerah tersebut.

 

Tag:  #kisah #wakil #bupati #morowali #iriane #ilyas #berantas #kdrt #angkat #derajat #perempuan

KOMENTAR