UMA: 'Rumah Seni' di Museum MACAN yang Mengajak Anak Menyentuh, Merasakan, dan Bergerak!
UMA: 'Rumah Seni' di Museum MACAN yang Mengajak Anak Menyentuh, Merasakan, dan Bergerak! (Dok. Istimewa)
08:59
16 Desember 2025

UMA: 'Rumah Seni' di Museum MACAN yang Mengajak Anak Menyentuh, Merasakan, dan Bergerak!

Baca 10 detik
  • UMA: Ruang Seni Anak menghadirkan instalasi multisensori di Museum MACAN yang mengajak anak belajar seni dan kearifan Nusantara lewat panca indra.
  • Taco dan Fio memanfaatkan material desain seperti panel cermin dan karpet bertekstur sebagai media edukasi yang aman dan interaktif bagi anak.
  • Instalasi ini mendukung misi Museum MACAN menghadirkan seni yang inklusif dan relevan dengan kehidupan serta lingkungan.

Seni tak lagi hanya soal melihat, tetapi juga menyentuh, merasakan, dan bergerak. Gagasan inilah yang dihadirkan Taco dan Fio melalui instalasi edukasi multisensori UMA: Ruang Seni Anak di Museum MACAN

Dibuka untuk publik sejak 29 November 2025 selama empat bulan, instalasi ini menjadi ruang interaktif yang mengajak anak dan keluarga menjelajahi seni dengan cara yang lebih dekat, hangat, dan bermakna.

Kata uma yang berarti “rumah” dan “ibu” dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia menjadi fondasi utama konsep instalasi ini. 

Lebih dari sekadar ruang bermain, UMA dirancang sebagai tempat refleksi, tentang bagaimana manusia, alam, dan budaya Nusantara saling terhubung dan seharusnya hidup selaras.

Berbeda dari pameran seni konvensional, UMA memanfaatkan material desain sebagai media pembelajaran. Anak-anak diajak belajar melalui pengalaman langsung: melihat pantulan cahaya, merasakan perbedaan tekstur, hingga bergerak bebas dalam ruang yang aman dan ramah anak. 

Taco menghadirkan Fideco Wall Panel Mirror Series yang membentuk area reflektif, mendorong eksplorasi visual sekaligus membantu anak mengenali bentuk, perspektif, dan gerak. 

Sementara itu, Fio melengkapi pengalaman tersebut melalui karpet broadloom dan handtufted dengan berbagai tekstur yang menstimulasi indra peraba dan mendukung perkembangan motorik anak.

Chief Marketing Officer Taco, Anastasia Tirtabudi, menegaskan bahwa kolaborasi ini berangkat dari semangat menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.

“Kami merasa sangat senang dapat berkolaborasi dengan Ibu Arsitek dalam pengembangan instalasi edukasi multisensori ini. Kolaborasi ini membuktikan bahwa pemilihan material dan desain dapat dirancang sedemikian rupa untuk memberikan stimulasi visual dan taktil tanpa mengorbankan aspek keamanan bagi anak-anak,” ujarnya.

Pendekatan desain yang berorientasi pada anak menjadi kunci utama keberhasilan instalasi ini. Ibu Arsitek merancang ruang dengan memperhatikan skala tubuh anak, aksesibilitas, serta alur interaksi yang aman, sehingga anak dapat bereksplorasi secara bebas dan multisensori. 

Melalui bermain, merancang, dan merasakan, anak diperkenalkan pada kearifan lokal Nusantara sekaligus diajak membangun hubungan yang lebih peka dengan lingkungan sekitar.

Apresiasi terhadap kolaborasi ini juga disampaikan oleh Komunitas Ibu Arsitek. Gabi Osri menekankan peran desain sebagai medium edukasi yang menyenangkan.

“Kami ingin memperlihatkan bahwa desain dapat menjadi medium edukasi yang interaktif dan menyenangkan, serta memberi kesempatan bagi anak untuk bereksperimen dan menemukan hal-hal baru melalui panca indra mereka," jelasnya.

Penggunaan karpet Fio dan Fideco Wall Panel Mirror Series dari Taco, kata dia mendukung konsep multisensori yang aman dan nyaman bagi pengunjung ruang seni anak di Museum MACAN.

Dari perspektif museum, UMA sejalan dengan komitmen Museum MACAN untuk memperluas akses seni agar lebih inklusif. 

Nin Djani, Kurator Edukasi dan Program Publik Museum MACAN, menyebut instalasi ini sebagai jembatan antara berbagai elemen yang kerap terpisah dalam kehidupan modern.

“Manusia dan alam sebenarnya tidak terpisahkan, namun kehidupan modern sering menjauhkan kita dari hubungan ini. Melalui UMA, kami berharap tercipta jembatan antara manusia dan alam, antara tradisi dan kebaruan, serta antara seni dan kehidupan,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar ruang pamer, UMA menunjukkan bagaimana seni dan desain dapat berperan penting dalam tumbuh kembang anak. 

Instalasi multisensori ini membantu mengasah kepekaan indra, kreativitas, kemampuan motorik, serta pemahaman anak terhadap lingkungan dan budaya sejak dini. 

Di saat yang sama, orang tua diajak kembali melihat seni sebagai pengalaman bersama, sebuah “rumah” yang mempertemukan rasa, ingatan, dan nilai-nilai kehidupan.

Melalui proyek ini, Taco menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri desain dan memperkuat ekosistem kreatif Indonesia. 

Inisiatif tersebut diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam menghadirkan seni dan desain yang semakin relevan, inklusif, dan dekat dengan kehidupan masyarakat.

Editor: Dinda Rachmawati

Tag:  #rumah #seni #museum #macan #yang #mengajak #anak #menyentuh #merasakan #bergerak

KOMENTAR