Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Ilustrasi karyawan menghadapi bosa yang toxic.(FREEPIK)
17:10
12 Desember 2025

Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental

- Lingkungan kerja yang sehat sangat bergantung pada kepemimpinan di dalamnya. 

Namun, tak sedikit karyawan yang justru menghadapi bos toxic, yaitu atasan yang membuat suasana kerja tidak nyaman, penuh tekanan, bahkan dapat menurunkan produktivitas serta kesehatan mental. 

Menurut para ahli, mengenali tanda-tanda bos toksik dapat membantu karyawan menentukan langkah terbaik untuk melindungi diri. Berikut tanda-tanda kamu memiliki bos yang toxic.

1. Memimpin dengan rasa takut

Jika setiap hari kamu bekerja dengan rasa cemas atau takut membuat kesalahan, ini bisa menjadi ciri kuat bos toxic.

“Jika kamu terus merasa gelisah, takut dikritik, disalahkan, atau direndahkan, itu tanda bahwa bos memimpin dengan intimidasi, bukan inspirasi,” kata pelatih kepemimpinan sekaligus penulis The Courage Gap: 5 Steps to Braver Action, Dr. Margie Warrell, dilansir dari PureWow, Jumat (12/12/2025).

Psikoterapis dan penulis Toxic Productivity, Israa Nasir menambahkan, ketika pemimpin membangun budaya berbasis ketakutan, karyawan cenderung tidak terbuka, enggan menyampaikan ide, bahkan memilih diam di rapat karena takut balasan buruk.

2. Mengambil kredit atas kerja karyawan

Menghabiskan waktu berjam-jam mengerjakan proyek, tetapi bos menerima pujian seolah itu hasilnya sendiri? Waspada, karena ini salah satu perilaku bos toxic yang paling umum.

“Bos toxic cepat sekali mengklaim pencapaianmu sebagai miliknya, namun ketika terjadi masalah, mereka langsung menyalahkan orang lain,” jelas Warrell.

Tindakan ini tidak hanya menghilangkan motivasi, tetapi juga membuat karyawan merasa tidak dihargai.

Ilustrasi karyawan di kantor, pegawai di kantor. Hampir 3.000 pegawai pemerintah Malaysia tertangkap menerima suap dalam 10 tahun terakhir.FREEPIK/TIRACHARDZ Ilustrasi karyawan di kantor, pegawai di kantor. Hampir 3.000 pegawai pemerintah Malaysia tertangkap menerima suap dalam 10 tahun terakhir.

3. Suka micromanage atau justru tidak peduli

Keseimbangan antara memberi kepercayaan dan tetap memberi arahan adalah kunci kepemimpinan sehat. Namun, Nasir menyebutkan, bos toxic gagal mencapai titik tengah ini.

“Bos toxic bisa micromanage dengan pengawasan yang berlebihan pada tugas yang sebenarnya sudah bisa kamu tangani. Sebaliknya, mereka juga bisa benar-benar tidak tersedia saat kamu butuh bimbingan,” terangnya.

Hal ini membuat karyawan kebingungan, tertekan, dan merasa tidak didukung. Alhasil, kondisi ini bisa memengaruhi produktivitas kerja karyawan.

4. Punya ekspektasi yang tidak konsisten

Tanda lain yang sering muncul adalah standar kerja yang berubah-ubah tanpa alasan jelas.

“Target atau ekspektasi selalu berubah. Hari ini kamu dipuji karena inisiatif, tetapi besok kamu ditegur karena dianggap tidak sesuai jalur,” jelas Nasir.

Kondisi ini membuat karyawan sulit berkembang karena patokannya terus berpindah.

5. Terang-terangan memiliki karyawan favorit

Hampir di setiap tempat kerja ada karyawan yang lebih dekat dengan atasan. Namun, jika kedekatan itu memunculkan perlakuan istimewa, ini bisa menjadi indikasi perilaku toxic.

“Memiliki favorit dapat memecah tim, merusak kepercayaan, dan menciptakan budaya penuh kecemburuan serta rasa tidak adil,” ucap Warrell.

Karyawan lain bisa merasa usahanya tidak akan pernah dihargai, apa pun yang dilakukan.

6. Fokus menyalahkan bukan mencari solusi

Menurut Nasir, pemimpin yang baik mengajak tim mencari solusi ketika terjadi masalah. Sebaliknya, bos toxic lebih senang mengungkit kesalahan.

“Bos toxic memperbesar kesalahan dan tidak pernah membiarkannya dilupakan. Mereka menggunakan komentar sinis atau membandingkanmu dengan orang lain untuk membuatmu meragukan kemampuanmu sendiri,” tutur dia.

Perilaku ini dapat mengikis rasa percaya diri dan membuat karyawan ragu dalam mengambil keputusan.

7. Menguras energi dan emosi

Warrell mengingatkan, pada akhirnya, bos toxic membuat karyawan merasa lelah secara emosional.

“Jika kamu mulai takut berangkat kerja setiap hari karena perilaku bos, itu saatnya mengevaluasi kembali situasi,” imbau dia.

Karyawan bisa mengalami burnout, stres berkepanjangan, hingga kehilangan motivasi kerja.

Mengenali tanda-tanda bos toxic adalah langkah awal untuk melindungi kesehatan mental dan karier kamu. 

Jika sebagian besar ciri di atas terasa familiar, penting untuk mulai menilai situasi kerja dengan lebih jernih.  Kamu bisa berdiskusi dengan HR, mencari dukungan rekan kerja, atau mempertimbangkan langkah baru yang lebih sehat bagi perkembangan diri. 

Pada akhirnya, tidak ada pekerjaan yang sepadan dengan kondisi emosional yang terus terkuras setiap hari. 

Menjaga batasan dan memahami nilai diri adalah kunci agar kamu tetap berkembang meski berada dalam lingkungan yang tidak ideal.

Tag:  #waspadai #tanda #yang #toxic #bisa #ganggu #kesehatan #mental

KOMENTAR