Strategi Pensiun ala Warren Buffett, Simak sebelum Terlambat
Ilustrasi uang pensiun. (Unsplash)
13:54
1 Desember 2025

Strategi Pensiun ala Warren Buffett, Simak sebelum Terlambat

Investor kenamaan dunia, Warren Buffet, pernah membagikan beberapa strategi pensiun ala dirinya yang bisa ditiru oleh banyak orang.

Pensiun muda menjadi salah satu impian bagi banyak orang saat ini. Sebab dengan pensiun dari pekerjaan yang repetitif, mereka bisa mulai menjalani hobi mereka.

Akan tetapi, pesiun usia muda bukan hal yang mudah dicapai banyak orang. Sebab paling tidak, Anda harus punya pasif income yang bisa membiayai belanja bulanan Anda tanpa harus bekerja.

Misal seseorang memerlukan Rp5 juta per bulan unuk hidupnya, maka menggunakan 4 persen Rule (Standar Perencanaan Pensiun) hitungannya adalah sebagai berikut.

4 persen rule berarti Anda bisa menarik 4% dari total aset per tahun secara relatif aman.

Kebutuhan per tahun:

  • Rp5 juta x 12 = Rp60 juta/tahun
  • Hitungan investasi:
  • Investasi = Rp60 juta / 4% = Rp1,5 miliar
  • Dengan Rp 1,5 miliar, Anda bisa menarik sekitar Rp5 juta per bulan relatif stabil.

Namun angkanya akan beda jika Anda membutuhkan Rp10 juta per bulan atau lebih. Nah, Warren Buffet sendiri pernah membeberkan strategi pensiun yang bisa Anda coba.

Strategi Pensiun ala Warren Buffett, Simak sebelum Terlambat

Tabung Dana Pensiun di BRImo dan Dapatkan Bonus Saldo (freepik) PerbesarTabung Dana Pensiun. (freepik)

1. Prioritaskan Menghapus Utang Berbunga Besar

Buffett berulang kali mengingatkan bahwa musuh terbesar kesejahteraan finansial adalah utang dengan bunga tinggi. Contohnya seperti kartu kredit atau pinjaman konsumtif.

Menurutnya, bunga yang terus menumpuk bisa menggerus penghasilan jauh lebih cepat daripada keuntungan investasi apa pun.

Dengan menutup utang seperti ini sejak dini, Anda sebenarnya sedang “menghasilkan” keuntungan setara besar bunga yang berhasil dihemat.

2. Terapkan Pola Hidup yang Tidak Melebihi Pendapatan

Salah satu pelajaran klasik dari Buffett adalah hidup sederhana. Berapa pun gaji yang diperoleh, usahakan agar pengeluaran tidak melebihi kemampuan.

Selisih uang yang tidak digunakan dapat dialihkan untuk tabungan atau investasi. Buffett sendiri sering dijadikan contoh karena tetap tinggal di rumah lamanya sejak akhir 1950-an, meskipun kekayaannya terus bertambah.

3. Fokus pada Investasi Jangka Panjang dan Hindari Drama Pasar

Buffett percaya bahwa waktu adalah faktor yang jauh lebih kuat dibanding memilih momen pasar yang “sempurna”.

Ia menganjurkan investor untuk tidak terpengaruh emosi, tidak mudah panik, dan tidak melakukan jual beli berdasarkan fluktuasi harian.

Filosofi terkenalnya, bahwa investasi ideal adalah yang dapat dipegang selama mungkin, menekankan pentingnya kesabaran dan konsistensi.

4. Pilih Instrumen Berbiaya Rendah seperti Reksa Dana Indeks

Bagi orang yang tidak memiliki pengalaman analisis saham atau tidak sempat memantau pasar, Buffett menyarankan penggunaan reksa dana indeks biaya rendah.

Ia bahkan menyebut komposisi ideal untuk banyak investor: sebagian besar dana ditempatkan pada indeks berbasis pasar luas dan sebagian kecil pada obligasi pemerintah jangka pendek.

Strategi ini memberikan diversifikasi, biaya minim, serta hasil yang cenderung mengikuti performa pasar.

5. Berinvestasilah pada Hal yang Anda Kuasai

Prinsip “circle of competence” merupakan salah satu fondasi penting dari cara Buffett menilai bisnis.

Ia menyarankan untuk hanya menempatkan uang pada industri atau perusahaan yang benar-benar Anda pahami cara kerjanya.

Jika sebuah instrumen investasi terlalu rumit atau hanya sekadar tren, lebih baik dihindari. Investor yang tidak memahami apa yang mereka beli cenderung mengambil risiko berlebih tanpa sadar.

6. Nilai Perusahaan Lebih Penting daripada Harga Sahamnya

Menurut Buffett, harga saham yang murah belum tentu menandakan perusahaan tersebut layak dibeli. Ia lebih memprioritaskan kualitas bisnis, mulai dari keunggulan kompetitif, produk yang sulit ditiru, hingga manajemen yang kompeten.

Jika perusahaan bagus dapat ditemukan pada harga yang masuk akal, itu jauh lebih berharga untuk jangka panjang dibanding saham yang sekadar terlihat “diskon”.

7. Investasi ke Diri Sendiri

Buffett juga menekankan bahwa investasi terbaik yang bisa dilakukan seseorang adalah investasi pada diri sendiri.

Baik melalui pendidikan, kursus, sertifikasi, atau keterampilan baru, peningkatan kualitas diri memberikan dampak seumur hidup.

Pengetahuan tidak bisa dicuri, tidak bisa kedaluwarsa, dan dapat memperluas peluang penghasilan di masa mendatang, termasuk ketika sudah memasuki usia pensiun.

Itulah beberapa strategi pensiun dari Warren Buffet yang bisa Anda coba terapkan sejak sekarang.

Kontributor : Damai Lestari

Editor: Agung Pratnyawan

Tag:  #strategi #pensiun #warren #buffett #simak #sebelum #terlambat

KOMENTAR