Luka yang Dibiarkan Terbuka Bisa Lebih Cepat Sembuh? Ini Kata Dokter
- Ketika merawat luka, bolehkah luka dibiarkan terbuka atau justru harus tertutup agar cepat sembuh?
Sebab, ada anggapan ketika luka terkena udara, proses penyembuhannya akan berjalan lebih cepat dan luka pun cepat kering.
Apakah luka dibiarkan terbuka atau tertutup?
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PABI), dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS., dalam acara Kampanye Edukasi #BedaLukaBedaPlester Leukoplast Red First Aid di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS. menilai, membiarkan luka terbuka justru bukan langkah yang tepat untuk membantu proses penyembuhan.
“Jadi, tentang literasi atau pemahaman masyarakat tentang luka, ada satu pemahaman yang mengatakan bahwa kalau luka itu dibiarkan terbuka, itu akan lebih cepat kering, lebih cepat sembuh,” ungkapnya dalam acara Kampanye Edukasi #BedaLukaBedaPlester Leukoplast Red First Aid di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Menurut dr. Heri, membiarkan luka terbuka sebetulnya membuka peluang masuknya kuman dan bakteri dari luar.
Kondisi ini tidak hanya membuat area luka berisiko terkena infeksi, tapi juga memperlambat proses penyembuhan secara keseluruhan.
“Dan kenyataannya, kalau luka itu terbuka, tadi setelah sudah saya sampaikan juga bahwa itu menjadi pintu masuknya kuman. Kemudian, penyembuhan lukanya jadi lebih lama,” jelas dia.
Luka tertutup justru lebih cepat sembuh
Banyak yang salah kaprah soal perawatan luka. Menurut dokter, luka lebih cepat sembuh jika ditutup karena mencegah infeksi.
Berdasarkan penjelasan dr. Heri, disebutkan bahwa luka yang ditutup dapat sembuh hingga 40 persen lebih cepat dibanding luka yang dibiarkan terbuka.
“Jadi menurut penelitian, dengan ditutup, luka akan lebih sembuh. Jadi meningkat 40 persen,” tutur dia.
Di samping itu, luka yang dibiarkan kering dapat menghambat proses alami penyembuhan tubuh.
Ketika permukaan kulit terlalu kering, aliran darah yang memperbaiki jaringan luka menjadi terganggu. Akibatnya, pembentukan jaringan kulit baru atau epitelisasi tidak berjalan maksimal.
“Karena dengan kering, itu aliran darah ke dalam luka akan terganggu. Kemudian, proses epitelisasi, itu kebutuhan kulit juga akan terganggu. Jadi, tidak benar, itu mitos ya, mengatakan kalau luka dibiarkan terbuka, itu akan lebih cepat sembuh,” jelas dr. Heri.
Kondisi lembap bantu luka sembuh lebih cepat
Banyak yang salah kaprah soal perawatan luka. Menurut dokter, luka lebih cepat sembuh jika ditutup karena mencegah infeksi.
Menutup luka akan membantu menjaga kelembapan alami kulit dan mempercepat pertumbuhan jaringan baru pada kulit.
Dengan kondisi lembap (moist), kulit disebut dapat bekerja lebih optimal dalam memperbaiki sel-sel yang rusak.
“Jadi kalau ada luka lagi, itu bisa sembuh sendiri dengan mekanisme pertahanan. Jadi dengan ditutup, itu akan menjadi moist sehingga pembentukan pembuluh darah yang baru akan terjadi,” tutur dr. Heri.
“Kemudian pembentukan kulit baru akan segera terjadi. Dan itu akan mempercepat penyembuhan luka,” sambungnya.
Lembap artinya tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Kondisi lembap seperti itu dapat membantu sel-sel tubuh bekerja lebih optimal dalam melawan infeksi dan memperbaiki jaringan yang rusak.
“Dengan suasana moist, itu akan memacu sel darah putih kita untuk menjaga luka. Karena kalau setiap ada luka, itu menggunakan apa yang namanya chemical mediator yang merangsang penyembuhan self healing (penyembuhan diri sendiri) dari tubuh kita,” ucap dr. Heri.
Dengan memahami cara kerja alami tubuh dalam menyembuhkan luka, masyarakat diharapkan tidak lagi salah kaprah bahwa luka harus dibiarkan terbuka agar cepat kering.
Tag: #luka #yang #dibiarkan #terbuka #bisa #lebih #cepat #sembuh #kata #dokter