Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
– Saat anak sakit, misalnya demam atau terbentur, lebih baik kompres air hangat atau dingin?
Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A, penggunaan kompres sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dan gejala yang dialami anak. Simak rinciannya berikut ini.
Apakah lebih baik mengompres dengan air panas atau dingin?
Kompres demam pakai air hangat
Bingung memilih kompres hangat atau dingin saat anak demam atau terbentur? Berikut penjelasan dokter anak.
Dr. Rizky menjelaskan, kompres hangat memiliki fungsi utama untuk membantu menurunkan demam dengan cara membuka pembuluh darah di permukaan kulit. Proses ini membantu tubuh melepas panas secara alami.
“Kalau anak demam, kompresnya di suhu hangat suam kuku, sekitar 37 sampai 38 derajat celsius, jangan terlalu panas juga,” jelas dr. Rizky dalam acara Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, belum lama ini.
“Harapannya, air dengan suhu suam kuku ini mirip dengan suhu tubuh dan akan membuka pembuluh darah agar demamnya cepat turun,” lanjut dia.
Kompres hangat dapat dilakukan di bagian lipatan tubuh seperti ketiak, lipat paha, atau dahi.
Hindari menggunakan air yang terlalu panas karena justru bisa membuat kulit anak iritasi atau terbakar ringan.
Selain itu, orangtua juga perlu memastikan anak tetap mendapatkan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi selama demam.
Pemberian obat penurun panas bisa dilakukan sesuai anjuran dokter jika suhu tubuh anak mencapai 38 derajat celsius atau lebih tinggi.
Cedera dan bengkak, kompres air dingin
Bingung memilih kompres hangat atau dingin saat anak demam atau terbentur? Berikut penjelasan dokter anak.
Berbeda dengan kompres hangat, kompres dingin digunakan untuk mengurangi bengkak, nyeri, atau cedera akibat benturan.
“Kompres dingin biasanya untuk pertolongan pertama saat terbentur, sakit mata, atau terkilir,” tutur dr. Rizky.
Kompres dingin bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke area yang cedera sehingga membantu menurunkan pembengkakan dan nyeri.
Cara penggunaannya juga perlu diperhatikan. Kompres es sebaiknya tidak langsung ditempelkan ke kulit anak.
Bungkus terlebih dahulu dengan kain bersih atau handuk tipis agar suhu dingin tidak merusak jaringan kulit.
Durasi kompres sebaiknya sekitar 10–15 menit, kemudian bisa diulang setelah beberapa waktu bila bengkak belum mereda.
Sesuaikan teknik kompres dengan kondisi anak
Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).
Dr. Rizky menekankan pentingnya memahami tujuan kompres sebelum melakukannya. Kompres yang tidak sesuai kondisi bisa menimbulkan risiko baru atau tidak memberikan efek yang diharapkan.
“Misalnya anak demam tapi malah dikompres dengan es, itu tidak akan efektif karena justru membuat tubuh menggigil dan menahan panas,” jelasnya.
Begitu pula sebaliknya, jika anak cedera atau bengkak justru dikompres dengan air hangat, pembuluh darah akan semakin melebar dan pembengkakan bisa bertambah parah.
Meski kompres bisa menjadi langkah pertolongan pertama di rumah, ia tetap menyarankan orangtua untuk segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan bila gejala tidak juga membaik.
Dengan memahami perbedaan fungsi dan cara kerja kompres dingin serta hangat, orangtua dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat di rumah tanpa menimbulkan risiko tambahan bagi anak.
Tag: #kompres #hangat #atau #dingin #untuk #anak #sakit #kata #dokter