Bisakah Tertular Virus atau Bakteri dari Pakaian Bekas?
Cerita Pedagang Thrifting Pasar Senen: Stok Menipis, Harga Ball dari Pemasok Mulai Naik(KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian )
16:05
31 Oktober 2025

Bisakah Tertular Virus atau Bakteri dari Pakaian Bekas?

Menurut data Statista tahun 2023, generasi muda senang membeli pakaian bekas karena harganya murah. Apalagi, dengan gaji pas-pasan, membeli pakaian bekas memungkinkan mereka tetap tampil bergaya tanpa membuat kantong jebol.

Meski harga pakaian bekas lebih ramah di kantong, tetapi jangan sembarangan menggunakan pakaian bekas yang tidak terjamin kebersihannya karena bisa berdampak pada kondisi kulit.

"Memakai baju bekas yang tidak diproses dahulu bisa berbahaya karena bisa saja tertular kuman atau virus," kata dokter spesialis kulit FX Clinton Sp.DVE disela sebuah acara di Jakarta (30/10/2025).

Ia mengatakan, beberapa jenis virus juga bisa bertahan 24-48 jam di permukaan. 

Beberapa penyakit kulit yang bisa timbul antara lain eksim, infeksi jamur, kudis, dan juga moluskum kontagiosum. 

Gejala yang bisa terjadi mulai dari gatal-gatal, ruam, atau bintil kecil seperti kutil pada kulit. 

"Baju bekas sebaiknya diproses dulu dengan cara direndam dengan air panas dan deterjen minimal 30 menit, lalu dicuci. Jangan mencoba langsung baju bekas yang belum diproses," saran dr.Clinton.

Ia mengatakan, pada orang yang kondisi kulitnya tidak sehat, memakai pakaian bekas yang belum diproses sangat beresiko.

"Pada orang yang lapisan pelindung kulitnya tidak bagus, misalnya ada penyakit eksim, ada luka terbuka, sebaiknya tidak menggunakan pakaian bekas begitu saja. Di klinik saja pada orang yang skin barrier-nya tidak bagus tidak dilakukan treatment yang keras, harus diperbaiki dulu lapisan pelindung kulitnya, karena memang sangat rentan pada penularan kuman," paparnya.

Pemerintah sendiri akan segera melarang impor pakaian bekas. Tujuannya adalah melindungi industri teksil dan produk dalam negeri.

Tag:  #bisakah #tertular #virus #atau #bakteri #dari #pakaian #bekas

KOMENTAR