Hanya Lelah atau Sedang Depresi? Begini Cara Membedakannya
- Apakah kamu pernah merasa sangat lelah sampai tidak punya energi untuk bertemu teman, padahal kamu masih ingin melakukannya? Tubuh terasa berat, tidur pun tak nyenyak, dan perasaan kosong terus menghantui. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang sering bertanya-tanya pada diri sendiri, “Apakah aku hanya lelah, atau sebenarnya sedang depresi?”
Pada salah satu video di kanal Youtube psikologi populer yakni Psych2go dijelaskan bahwa, berdasarkan penelitian Ghanean dkk. (2018), lebih dari 90% orang dengan depresi juga mengalami kelelahan, sehingga wajar jika gejalanya terasa mirip. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara kelelahan biasa dan depresi yang bisa kamu kenali. Berikut penjelasannya
1. Perhatikan Minatmu
Perbedaan utama antara rasa lelah dan depresi terletak pada minat terhadap hal-hal yang kamu sukai. Menurut Alex Dimitriu, seorang psikiater dan pakar tidur yang diwawancarai oleh Healthline, kuncinya adalah menanyakan pada diri sendiri, Apakah kamu terlalu lelah untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, tapi sebenarnya masih ingin melakukannya? Atau kamu sudah tidak tertarik sama sekali?
Jika kamu masih punya keinginan untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, kemungkinan besar kamu hanya lelah secara fisik. Tapi jika kamu benar-benar kehilangan minat terhadap semuanya, ini bisa jadi tanda awal depresi.
2. Amati Perubahan Suasana Hati
Kelelahan bisa membuat tubuhmu lemah, tapi depresi sering memengaruhi suasana hati secara ekstrem. Menurut Verywell Mind, seseorang yang mengalami depresi cenderung merasa putus asa, tidak berharga, dan sulit berkonsentrasi. Bahkan, perubahan suasana hati atau mood swing yang tiba-tiba juga sering muncul.
Sebuah penelitian tahun 2017 di Frontiers in Psychiatry menemukan bahwa ketidakstabilan emosi sangat berkaitan dengan gejala depresi. Jadi, kalau kamu merasa emosimu sering berubah drastis tanpa alasan jelas, ini bisa menjadi sinyal bahwa penyebab kelelahanmu bukan hanya fisik, tetapi juga psikologis.
3. Perhatikan Cara Berbicara dan Gerakan Mata
Depresi tidak hanya menyerang emosi, tapi juga memengaruhi fungsi psikomotorik, gabungan antara gerakan tubuh dan proses kognitif. Menurut studi tahun 2010, orang dengan depresi cenderung berbicara lebih pelan, berhenti di tengah kalimat, atau jarang melakukan kontak mata.
Kalau kamu merasa bicaramu melambat, kurang ekspresif, atau tidak punya semangat saat berinteraksi, itu bisa menjadi gejala penurunan fungsi psikomotor yang berkaitan dengan depresi.
4. Cermati Durasi Gejalamu
Setiap orang pasti pernah merasa sedih atau lelah, dan itu normal. Tapi perhatikan seberapa lama gejala tersebut berlangsung. Menurut World Health Organization (WHO), gejala baru bisa dikategorikan sebagai episode depresi jika terjadi hampir setiap hari selama minimal dua minggu berturut-turut, dan berlangsung hampir sepanjang hari.
Jika kamu merasa sedih, tidak berharga, kehilangan minat, atau lelah secara terus-menerus lebih dari dua minggu, mungkin saatnya untuk mencari bantuan profesional.
Sebagai penutup, merasa lelah, sedih, atau kehilangan motivasi bukanlah tanda kelemahan. Itu adalah cara tubuh dan pikiranmu meminta perhatian. Jika kamu merasa gejalanya terus berlanjut, jangan ragu untuk berbicara dengan tenaga profesional atau orang terdekat.
Kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini. Dengan mengenali perbedaan antara kelelahan dan depresi, kamu bisa lebih memahami dirimu sendiri dan mengambil langkah yang tepat untuk pulih. Ingatlah, setiap hari adalah kesempatan baru untuk merasa lebih baik, pelan-pelan, tapi pasti, kamu bisa menemukan kembali energimu dan semangat hidupmu.
Tag: #hanya #lelah #atau #sedang #depresi #begini #cara #membedakannya