Laparoskopi Bisa Tingkatkan Peluang Program Bayi Tabung, Simak Penjelasan Dokter
- Upaya memiliki keturunan melalui program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) membutuhkan persiapan medis yang matang.
Salah satu prosedur yang dinilai dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan bayi tabung adalah laparoskopi, terutama pada pasien dengan kondisi ginekologis tertentu.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, dr. Luky Satria, Sp.OG, Subsp.FER menjelaskan, laparoskopi merupakan teknik bedah minimal invasif yang memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan program IVF.
“Laparoskopi itu teknik bedah minimal invasif. Jadi teknik operasi dengan sayatan luka yang kecil, hanya 1 cm, untuk menangani kasus-kasus obstetri dan ginekologi, atau penyakit lainnya juga bisa,” kata Lucky dalam acara Comprehensive Obgyn Service at Brawijaya Hospital Antasari, di Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Apa itu laparoskopi dan mengapa penting untuk IVF?
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Subspesialis Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi dr. Luky Satria, Sp.OG, Subsp.FER dalam acara Comprehensive Obgyn Service at Brawijaya Hospital Antasari, di Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Menurut Luky, laparoskopi memungkinkan dokter melihat langsung kondisi organ reproduksi perempuan, seperti rahim, ovarium, dan saluran tuba, tanpa harus melakukan pembedahan besar.
Dengan pendekatan ini, dokter dapat mengidentifikasi sekaligus memperbaiki masalah yang berpotensi menghambat keberhasilan implantasi embrio.
Pada kondisi tertentu, laparoskopi justru menjadi tahapan penting sebelum pasien menjalani bayi tabung. Salah satunya adalah ketika ditemukan gangguan pada saluran tuba.
“Pada kasus-kasus tertentu, seperti masalah saluran tuba yang membengkak, itu harus dilakukan pengangkatan saluran tuba dulu. Laparaskopi ini embantu mengoptimalkan rahim dan ovarium sebelum IVF,” ujarnya.
Mengatasi masalah ginekologis yang menurunkan peluang implantasi
Selain gangguan pada saluran tuba, Luky menyebutkan, sejumlah penyakit ginekologis lain juga dapat memengaruhi keberhasilan program bayi tabung.
Jika kondisi tersebut tidak ditangani lebih dulu, peluang embrio untuk menempel di dinding rahim bisa menurun.
“Kalau pasien ada penyakit ginekoid kandungan lain, yang bisa menurunkan chance implantasi embryo, itu bisa diperbaiki dulu dengan laparaskopi,” jelasnya.
Ia menambahkan, laparoskopi dapat digunakan untuk menangani hidrosalping, yaitu kondisi ketika saluran tuba terisi cairan. Kondisi ini diketahui dapat menurunkan tingkat keberhasilan IVF jika tidak ditangani.
“Bisa untuk mengobati hidrosalping untuk meningkatkan tingkat keberhasilan IVF dan meningkatkan akses ovarium untuk pengambilan sel telur,” kata dr. Luky.
Faktor usia masih menjadi penentu utama
Meski laparoskopi dapat membantu mengoptimalkan kondisi organ reproduksi, Luky menekankan, keberhasilan bayi tabung tetap sangat dipengaruhi oleh usia pasangan, terutama usia perempuan.
“Memang keberhasilan bayi tabung sangat tergantung dari usia. Semakin muda, maka akan semakin tinggi kemungkinan berhasilnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bertambahnya usia berpengaruh pada kuantitas dan kualitas sel reproduksi, baik sel telur maupun sperma.
“Sebab, kalau semakin berumur, jumlah sel telur atau sperma bisa berkurang, kualitasnya juga menurun,” lanjut dr. Luky.
Program bayi tabung butuh kerja sama pasangan
Tak hanya kondisi perempuan yang menjadi perhatian, ia mengingatkan, program bayi tabung adalah proses yang melibatkan kedua pasangan.
Pemeriksaan dan upaya menjaga kualitas sperma juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan peluang keberhasilan IVF.
“Jika ingin program IVF, itu tidak hanya istri yang diperiksa, tetapi suami juga harus diperiksa dan dijaga kualitas spermanya. Maka harus ada teamwork,” tegasnya.
Menurutnya, ketika sel telur atau sperma yang diperoleh jumlahnya terbatas dan kualitasnya menurun, maka peluang keberhasilan program bayi tabung juga ikut menurun.
“Apabila telur atau sperma yang didapatkan sedikit, kualitasnya juga turun, otomatis keberhasilan juga turun,” kata Luky.
Dengan demikian, laparoskopi dapat menjadi salah satu langkah medis yang membantu meningkatkan kesiapan organ reproduksi sebelum menjalani bayi tabung.
Namun, ia menegaskan, keberhasilan IVF tetap membutuhkan pendekatan menyeluruh, mulai dari evaluasi medis yang tepat, penanganan kondisi ginekologis, hingga kerja sama optimal antara suami dan istri.
Tag: #laparoskopi #bisa #tingkatkan #peluang #program #bayi #tabung #simak #penjelasan #dokter