7 Tanda Hubungan Pertemanan Hanya di Permukaan, Apakah Ada yang Sungguh Mengenal Dirimu?
ilustrasi dua orang teman berbicara di jalan, mengilustrasikan kurangnya koneksi yang mendalam./Freepik
10:48
29 Oktober 2025

7 Tanda Hubungan Pertemanan Hanya di Permukaan, Apakah Ada yang Sungguh Mengenal Dirimu?

Memiliki banyak teman memang bisa membuat kehidupan terasa lebih berwarna dan menyenangkan, apalagi saat menikmati berbagai aktivitas bersama.

Namun, pernahkah Anda berhenti sejenak dan mempertanyakan, "Apakah mereka benar-benar mengenal saya?" Sebab pertemanan sejati tidak hanya sebatas hangout seru atau berbagi tawa, tetapi juga tentang koneksi mendalam, pemahaman, dan penerimaan terhadap diri Anda. 

Kita bisa saja merasa kesepian meski berada di tengah keramaian penuh tawa jika tidak ada satu pun yang benar-benar memahami diri kita, melansir dari Global English Editing Rabu (29/10). Sangat mungkin Anda merasa tak terlihat dan bingung, bertanya-tanya apakah ada yang benar-benar mengerti esensi diri di balik penampilan luar.

Artikel ini akan mengungkap tujuh petunjuk halus yang mengisyaratkan bahwa hubungan pertemanan Anda mungkin hanya dangkal dan surface-level. Memahami tanda-tanda ini penting agar kita bisa mulai menumbuhkan koneksi yang lebih tulus dan bermakna dalam hidup.

1. Obrolan Selalu Berada di Tingkat yang Sangat Superficial

Coba Anda cek cepat, apakah obrolan dengan teman-teman Anda selalu berkisar seputar cuaca, serial TV terbaru, atau rencana kegiatan di akhir pekan nanti. Diskusi ringan seperti itu memang bagus sebagai pembuka, tetapi patut dipertanyakan jika semua percakapan selalu berhenti di sana. Bayangkan bila Anda sedang melalui masa sulit dan tidak punya satu pun teman yang bisa dijadikan tempat curhat dengan tulus. Teman sejati akan berani menggali lebih dalam, mendengarkan dengan antusias, dan peka terhadap gejolak emosi di dalam diri Anda.

2. Kurangnya Koneksi Personal yang Mendalam

Anda mungkin punya momen seru dengan teman saat yoga, brunch, atau menonton film, tetapi mereka cenderung cuek pada masalah pribadi yang Anda alami. Sikap acuh tak acuh terhadap kesejahteraan pribadi dan kejadian penting dalam hidup Anda adalah penanda yang jelas. Seorang teman yang tulus bukan hanya bertugas untuk menambah warna di saat senang, tetapi juga harus hadir di masa-masa sulit Anda. Pertemanan tanpa koneksi personal yang tulus ibarat buku dengan halaman-halaman yang kosong, terlihat ringan tetapi sejatinya tidak berisi.

3. Keheningan yang Terasa Memekakkan Telinga

Pernahkah Anda duduk bersama seorang teman, dan keheningan di antara percakapan terasa sangat canggung serta memekakkan telinga. Ini bukanlah keheningan nyaman yang muncul karena sudah terbiasa dengan satu sama lain, melainkan kesunyian yang terasa janggal. Anda mungkin berusaha keras menutupi keheningan ini dengan membicarakan hal-hal sepele, atau sibuk membolak-balik saluran TV. Dalam pertemanan yang kuat, keheningan justru terasa menenangkan, menjadi jaminan bahwa koneksi Anda berdua tidak bergantung pada obrolan tanpa henti.

4. Absen Secara Emosional Saat Anda Mengalami Masa Sulit

Ada ungkapan lama bahwa "Teman di saat dibutuhkan adalah teman sejati," dan ini berlaku sepanjang masa dalam hidup kita. Sayangnya, mereka yang paling sering tertawa bersama Anda di masa gembira, secara misterius menghilang saat Anda menghadapi masa-masa sulit. Setiap orang memiliki perjuangan masing-masing, dan tidak ada yang berharap teman dapat menyelesaikan semua masalah Anda secara instan. Namun, kehadiran bahu untuk bersandar dan hati yang ikut merasakan sakit Anda adalah penanda kuat sebuah ikatan tulus.

5. Anda Selalu yang Menginisiasi Percakapan

Cobalah hitung, seberapa sering Anda yang harus memulai percakapan, membuat rencana, atau berupaya menjaga agar pertemanan tetap hidup. Jika statistik menunjukkan Anda yang dominan untuk terus melakukan inisiasi, maka ini adalah kondisi yang perlu Anda perhatikan serius. Minat yang timbal balik dan saling membalas adalah roda penggerak yang membuat pertemanan terus berputar dengan sehat dan alami. Ketika inisiatif untuk menjalin koneksi hanya dibebankan pada satu pihak saja, maka hubungan pertemanan itu akan terasa sangat melelahkan.

6. Mengabaikan atau Mengesampingkan Perasaan Anda

Ketika Anda membuka diri tentang kesedihan atau rasa kesepian, teman yang surface-level mungkin akan menjawabnya dengan, "Ah, itu bukan masalah besar, nanti juga sembuh sendiri." Atau mungkin ia malah meminta Anda untuk bersikap lebih positif, bukannya mendengarkan dan mencoba memahami perasaan Anda dengan tulus. Perasaan yang diabaikan atau diremehkan terasa menyakitkan, bahkan bisa membuat Anda merasa lebih terisolasi daripada sebelumnya. Anda berhak mendapatkan teman yang bersedia mendengarkan, berempati, dan memvalidasi emosi Anda.

7. Kurangnya Kerentanan dan Keaslian Diri (Vulnerability and Authenticity)

Inti dari setiap pertemanan yang mendalam dan bermakna adalah kerentanan, yakni keberanian untuk menunjukkan diri Anda yang apa adanya tanpa kepura-puraan. Coba pikirkan, apakah Anda nyaman menjadi diri sendiri sepenuhnya saat bersama teman, ataukah Anda selalu menyesuaikan kepribadian agar diterima di tengah lingkungan mereka. Pertemanan sejati bukanlah tentang mengubah diri agar sesuai dengan keinginan orang lain, tetapi tentang dicintai dan diterima dengan semua keanehan yang Anda miliki. Jika pertemanan Anda kekurangan keaslian yang kuat, itu berarti hubungan itu masih berada di tingkat permukaan saja.

Mengakui tanda-tanda ini mungkin terasa sedikit mengecilkan hati, tetapi ini bukanlah tentang menyalahkan siapa pun dalam hubungan yang sudah ada. Ini adalah ajakan untuk memulai koneksi yang lebih dalam dan bermakna, dengan mengakui dinamika pertemanan Anda saat ini. Mulailah dengan langkah kecil, dengan berbagi sedikit kerentanan, dan secara bertahap tunjukkan diri Anda yang autentik kepada teman-teman. Ingatlah, lebih baik memiliki sedikit teman yang benar-benar memahami Anda, daripada punya banyak teman yang tidak peduli pada diri Anda yang sesungguhnya.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #tanda #hubungan #pertemanan #hanya #permukaan #apakah #yang #sungguh #mengenal #dirimu

KOMENTAR