Tanpa Sadar, 10 Kalimat Ini Sering Diucapkan oleh Orang yang Merasa Kurang Berharga dan Tidak Percaya Diri
Ilustrasi orang yang sedang berbincang dengan temannya. (Freepik)
10:30
27 Oktober 2025

Tanpa Sadar, 10 Kalimat Ini Sering Diucapkan oleh Orang yang Merasa Kurang Berharga dan Tidak Percaya Diri

  

JawaPos.Com - Ada kalimat-kalimat tertentu yang tampak ringan, bahkan terdengar sopan dan penuh kerendahan hati.    Namun di balik nada suaranya yang lembut dan pilihan katanya yang santun, tersimpan sebuah ketakutan yang tak diucapkan, takut dinilai, takut salah, takut tidak cukup baik untuk diterima.    Banyak orang yang hidup dengan keyakinan bahwa merendahkan diri adalah tanda kebaikan, padahal secara psikologis, itu bisa menjadi gejala dari sesuatu yang lebih dalam: perasaan tidak berharga.    Kadang, tanpa kita sadari, kata-kata yang keluar dari mulut justru menjadi cermin dari pikiran bawah sadar yang sudah lama menumpuk.   Tentang bagaimana kita melihat diri sendiri, sejauh mana kita percaya pada kemampuan kita, dan seberapa besar rasa aman yang kita rasakan saat berhadapan dengan dunia.     Dilansir dari Geediting, inilah sepuluh kalimat yang sering diucapkan orang baik hati, tapi tak sadar sedang merendahkan dirinya sendiri.  

  1. “Maaf, aku nggak terlalu pintar soal ini.”

Kalimat ini terdengar sopan, tapi di baliknya sering terselip rasa takut untuk terlihat bodoh. 

Orang yang percaya diri biasanya akan berkata, “Aku belum tahu soal ini, tapi aku mau belajar.” 

Nada berbeda, tapi maknanya jauh lebih berdaya. Permintaan maaf yang berlebihan bisa jadi tanda bahwa seseorang menilai dirinya lebih rendah daripada orang lain.

2. “Aku sih siapa, cuma orang biasa.”

Ungkapan ini sering muncul dari orang yang tidak nyaman menerima pujian atau merasa tak pantas berada di posisi tertentu. 

Padahal, tidak ada yang salah dengan menjadi “biasa”, selama kita tahu nilai diri sendiri. 

Kalimat ini sering menjadi mekanisme pertahanan agar tidak perlu menghadapi ekspektasi yang tinggi dari orang lain.

3. “Nggak apa-apa kok, aku bisa di belakang aja.”

Kalimat ini sering diucapkan oleh mereka yang takut terlihat mencolok atau gagal. 

Tapi sebenarnya, dalam banyak kasus, mereka sedang menekan potensi diri. 

Orang yang percaya diri tak takut berada di depan, karena mereka tahu nilai kontribusi yang mereka bawa, bukan karena ingin terlihat hebat.

4. “Aku takut salah ngomong.”

Kalimat ini menggambarkan kecemasan sosial yang tinggi. Orang yang sering berpikir demikian cenderung lebih fokus pada penilaian orang lain ketimbang makna dari yang ingin disampaikan. 

Padahal, berbicara dengan jujur dan terbuka justru sering membuat orang lain merasa lebih terhubung.

5. “Ah, itu cuma kebetulan aja, bukan karena aku hebat.”

Ketika seseorang menolak pengakuan atas keberhasilannya dengan kalimat seperti ini, sebenarnya dia sedang menyangkal usahanya sendiri. 

Psikologi menyebutnya imposter syndrome, yaitu perasaan bahwa dirinya tidak layak atas kesuksesan yang diraih.

6. “Aku nggak mau nyusahin orang lain.”

Sekilas terdengar baik, tapi jika diucapkan terlalu sering, kalimat ini bisa menandakan seseorang tidak merasa pantas untuk dibantu. 

Orang yang sehat secara emosional tahu kapan harus mandiri dan kapan harus menerima pertolongan tanpa merasa bersalah.

7. “Aku sih ngikut aja, terserah kalian.”

Kalimat yang sederhana tapi penuh makna tersembunyi. Sering kali, ini diucapkan oleh orang yang takut perbedaan pendapat akan membuatnya ditolak. 

Padahal, menyuarakan pendapat bukan berarti menentang, tapi menunjukkan bahwa kita punya nilai dan sudut pandang.

8. “Aku nggak pantas dapat itu.”

Kalimat ini sering muncul dari mereka yang memiliki luka batin lama, terutama karena sering dibandingkan atau diremehkan sejak kecil. 

Dalam pandangan psikologi sosial, rasa tidak pantas biasanya berakar dari pengalaman masa lalu yang membuat seseorang menilai dirinya lebih rendah dari yang sebenarnya.

9. “Aku memang nggak sebaik orang lain.”

Perbandingan adalah racun halus bagi kepercayaan diri. Kalimat ini adalah bentuk nyata dari self-defeating belief, keyakinan bahwa orang lain selalu lebih baik, lebih layak, dan lebih berharga. 

Padahal, setiap orang berjalan di jalannya sendiri, dan perbandingan hanya membuat seseorang kehilangan rasa syukur.

10. “Aku cuma beruntung aja, bukan karena aku bisa.”

Sama seperti kalimat nomor lima, ucapan ini menandakan seseorang sulit mengakui peran dirinya dalam keberhasilan yang diraih. 

Ia menganggap hasil yang baik semata karena faktor luar, bukan karena kompetensi yang dimilikinya. 

Dalam jangka panjang, pola pikir seperti ini bisa membuat seseorang takut mencoba hal baru karena merasa keberhasilan tidak berasal dari dirinya sendiri.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #tanpa #sadar #kalimat #sering #diucapkan #oleh #orang #yang #merasa #kurang #berharga #tidak #percaya #diri

KOMENTAR