



Apa Arti Cancel Culture? Dialami Selebgram Jule yang Diputus Kontrak oleh Banyak Brand
Isu perselingkuhan selebgram Julia Prastini atau Jule mulai berimbas pada karier profesionalnya. Istri dari pria Korea, Na Daehoon itu pun mendapatkan perlakukan cancel culture setidaknya dari empat brand.
Produk-produk yang memutus kontrak kerja dengan Jule yakni Jumuna Official, Beauty Charm, ITSMOSTLY, dan Yeppushop. Produk-produk ini merupakan produk hijab instan, mukena, pakaian, hingga makeup. Semuanya mengincar segmentasi perempuan muslim.
Pemutusan kontrak secara resmi diumumkan melalui laman Instagram. Langkah ini diambil para brand untuk menjaga citra merek yang selama ini identik dengan pasar perempuan. Lantas apa arti cancel culture?
Melansir ensiklopedia Britannica, cancel culture adalah bentuk pengucilan sosial di mana individu, kelompok, atau lembaga menghadapi penolakan publik, seringnya terjadi di media sosial, akibat perilaku, pernyataan, atau nilai yang dianggap tidak pantas.
![Julia Prastini atau Jule [Instagram/@juliaprt7]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/22/71580-julia-prastini-atau-jule-instagramatjuliaprt7.jpg)
Salah satu ciri cancel culture adalah pembatalan dari kontrak kerja profesional atau komunitas tertentu sehingga korban cancel culture merasa dikucilkan.
Bentuk pembatalan ini biasanya dilakukan dengan menarik dukungan terhadap pihak yang dianggap bersalah, dengan tujuan membungkam atau menghentikan penyebaran gagasan serta karya mereka.
Orang yang telah di-cancel sering harus menanggung konsekuensi sosial dan profesional yang serius, mulai dari kehilangan reputasi, dukungan, hingga pekerjaan.
Dari Mana Istilah Cancel Culture?
Istilah cancel pertama kali digunakan dalam konteks hubungan antarpribadi pada tahun 1981. Saat itu, grup disko Chic merilis album Take It Off yang memuat lagu berjudul Your Love Is Cancelled.
Istilah ini kembali muncul dalam film New Jack City (1991) karya Mario Van Peebles, dalam adegan ketika bos kriminal Nino Brown (diperankan oleh Wesley Snipes) mengatakan, “Cancel that b*tch,” setelah bertengkar dengan kekasihnya.
Kalimat itu kemudian diadaptasi oleh rapper 50 Cent dan Lil Wayne dalam musik mereka pada pertengahan hingga akhir 2000-an.
Menurut laporan The Washington Post tahun 2021, istilah cancel mulai populer di kalangan pengguna kulit hitam di Twitter (kini X) pada pertengahan 2010-an. Namun, seiring waktu, istilah tersebut diambil alih oleh pengguna kulit putih dan akhirnya digunakan secara berlebihan.
Dalam laporannya, disebutkan bahwa kaum konservatif kulit putih bahkan memakai istilah cancel untuk menyindir generasi muda pengguna Black Twitter yang telah mempopulerkannya.
Riset dari Middlebury College’s Media Portrayals of Minorities Project mencatat bahwa istilah cancel culture pertama kali muncul di media besar Amerika Serikat pada tahun 2018.
Hanya dalam tiga tahun, pada 2021, lebih dari 1.000 artikel di media ternama seperti The New York Times, The Washington Post, dan The Wall Street Journal telah membahas fenomena ini.
Budaya pembatalan yang makin populer juga berimbas pada kalangan papan atas. Tokoh publik dan politisi sering kali menjadi sasaran utama kampanye cancel.
Misalnya, rapper Sean "Diddy" Combs, komedian Louis C.K., dan aktor Russell Brand pernah "di-cancel" setelah muncul tuduhan pelecehan seksual terhadap mereka.
Mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, juga menghadapi pembatalan serupa setelah dituduh melakukan pelecehan seksual, yang kemudian berujung pada pengunduran dirinya.
Kasus lain terjadi pada anggota Kongres Liz Cheney, yang "di-cancel" oleh sebagian pendukungnya sendiri dan dicopot dari posisi kepemimpinan di Partai Republik setelah menuduh Presiden Donald Trump terlibat dalam kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol, Washington D.C.
Fenomena serupa juga menimpa tokoh di bidang lain. Pada 2021, John Gibson, mantan CEO perusahaan gim Tripwire Interactive, di-cancel setelah mengunggah dukungan terhadap undang-undang anti-aborsi Texas di Twitter (kini X). Akibat tekanan publik, ia akhirnya kehilangan jabatannya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag: #arti #cancel #culture #dialami #selebgram #jule #yang #diputus #kontrak #oleh #banyak #brand