Kapan Anak Boleh Kenal Teknologi? Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan anak mulai dikenalkan teknologi digital di usia dua tahun, dengan pengawasan dan interaksi dua arah. Simak penjelasaannya.(Dok. Freepik/Freepik)

21:10

2 Juli 2025

Kapan Anak Boleh Kenal Teknologi? Ini Saran Psikolog

– Kapan sebaiknya mengenalkan teknologi pada anak? Sebab, seiring perkembangan zaman, teknologi digital kian sulit dilepaskan dengan keseharian seseorang, termasuk di tengah keluarga.

“Kalau dari segi perkembangan anak, sebaiknya diperkenalkan di usia dua tahun. Sebelum dua tahun itu boleh diperkenalkan, tapi hanya sebatas video call,” ujar Psikolog anak dan keluarga sekaligus Founder TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima dalam talkshow Keluarga Cerdas Berinternet yang digelar oleh Google dan YouTube di Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).

Cara mengenalkan teknologi pada anak

Mulai dengan video call, kenapa?

KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA (Kiri ke kanan) Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus Founder TigaGenerasi Saskhya Aulia Prima, Government Affairs & Public Policy Manager Google Indonesia Isya Hanum Kresnadi, dan Co-Founder Ibu2ID Poetri Andayani dalam Talkshow Keluarga Cerdas Berinternet oleh Google dan Youtube di Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).

Pada usia dua tahun, anak mulai berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya sehingga bisa diperkenalkan dengan teknologi, tapi yang bersifat interaktif.

Menurutnya, bentuk interaksi melalui video call masih bisa diterima karena ada komunikasi dua arah.

Melalui video call, kosakata anak dan kecerdasan bicaranya bisa tetap terlatih. Hal ini berbeda dengan anak yang hanya menonton video tanpa interaksi.

“Sebab, kalau video call itu masih ada komunikasi dua arah. Meskipun anak tidak merespon juga tidak masalah, yang penting tetap diusahakan interaksi dua arah itu tetap terjaga,” jelasnya.

Perhatikan juga jenis konten, jangan hanya durasi

FREEPIK Psikolog menyarankan anak mulai dikenalkan teknologi digital di usia dua tahun, dengan pengawasan dan interaksi dua arah. Simak penjelasaannya.

Lebih lanjut, Saskhya menekankan, saat ini perhatian orangtua sebaiknya tidak hanya tertuju pada durasi anak menggunakan gadget, tetapi juga pada jenis konten yang dikonsumsi.

Oleh karenanya, peran orangtua untuk mengawasi konten-konten yang dikonsumsi anak di dalam media sosial juga tak boleh lengah.

Ia juga menyebut, kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial anak perlu tetap diasah secara aktif dan mengenal batasan sesuai perkembangannya.

“Seperti otot kita, kalau nge-gym perlu diasah kekuatan otot kita. Sama halnya dengan kecerdasan baik secara intelektual, emosional, sosial, harus diasah terus,” tutur Saskhya.

Mengenalkan teknologi pada anak diperbolehkan sejak usia dua tahun agar anak tetap melek teknologi. Meski begitu, pendampingan orangtua harus tak boleh lepas.