Jika Anda Benar-benar Ingin Menjadi Lebih Disiplin, Mulailah Mengatakan Tidak pada 7 Hal Ini
Jika Anda benar-benar ingin lebih disiplin, mulailah mengatakan “tidak” pada 7 hal ini (freepik)
10:34
7 Oktober 2024

Jika Anda Benar-benar Ingin Menjadi Lebih Disiplin, Mulailah Mengatakan Tidak pada 7 Hal Ini

 

 Disiplin adalah hal yang sangat penting dan seringkali dianut oleh orang-orang sukses. Disiplin berkaitan dengan kapan kita harus mengatakan “tidak” daripada mengatakan “ya”.

Ketika kita mulai menyingkirkan hal-hal yang menguras fokus dan energi kita, kita memberi ruang bagi hal-hal yang benar-benar penting, dan saat itulah kita melihat pertumbuhan yang sesungguhnya.

Jika Anda serius ingin meningkatkan kedisiplinan Anda, mulailah berkata "tidak" pada tujuh hal seperti yang dikutip dari geediting, Senin (7/10) ini. Hal itu mungkin akan mengubah segalanya bagi Anda.

1. Kepuasan instan

Kita hidup di dunia yang serba instan. Kemudahan mendapatkan apa yang kita inginkan, kapan pun kita mau, membuat kita kurang disiplin.

Mengatakan "tidak" pada kepuasan instan bisa menjadi tugas yang sulit, terutama karena hal itu sudah sangat mengakar dalam rutinitas harian kita.

Namun percayalah, kekuatan menunda dapat memberikan dampak transformatif pada hidup Anda.

Hal ini didukung dengan baik oleh para ahli, tetapi mungkin yang paling terkenal adalah tes marshmallow milik profesor Stanford, Walter Mischel, yang menemukan bahwa menunda kepuasan sangat penting untuk kehidupan yang sukses, memprediksi skor SAT yang lebih tinggi, respons yang lebih baik terhadap stres, dan kemungkinan obesitas yang lebih rendah. 

Dengan menunda kepuasan langsung, Anda dapat melatih otak Anda untuk menunggu dan bekerja untuk hal-hal yang benar-benar penting. Hal ini tidak hanya menumbuhkan disiplin tetapi juga meningkatkan kemauan dan pengendalian diri Anda.

2. Penundaan

Kita semua pernah mengalaminya. Tugasnya berat, tenggat waktunya masih lama, dan Netflix baru saja menambahkan musim baru acara favorit Anda.

Penundaan mungkin menggoda, tetapi itu membunuh disiplin diri. Jadi, alangkah lebih baik untuk memaksakan diri dan menyelesaikan tugas daripada menundanya.

3. Ego yang membengkak

Di era swafoto dan media sosial ini, sulit untuk tidak terjebak dalam pusaran ego. Kita sering kali mendapati diri kita berusaha mendapatkan validasi dari orang lain, mencari like dan share.

Ego dapat membuat kita merasa puas diri. Ego dapat meyakinkan kita bahwa kita sudah menjadi yang terbaik, jadi mengapa repot-repot berusaha lebih keras? Ego dapat membuat kita menolak masukan dan tidak menyadari kesalahan kita sendiri.

Tidak mudah mengendalikan ego kita, tetapi begitu kita berhasil melakukannya, itu akan membuka pintu menuju disiplin sejati.

Mengatakan “tidak” pada ego Anda memungkinkan Anda untuk fokus pada peningkatan diri daripada validasi sosial.

4. Melakukan banyak tugas secara bersamaan

Kebanyakan orang beranggapan bahwa melakukan banyak tugas sekaligus adalah cara yang efisien untuk menyelesaikan sesuatu.

Namun percayalah, itu tidak benar. Malah, justru sebaliknya. Studi psikologis telah menunjukkan bahwa otak kita tidak dirancang untuk menangani beberapa tugas sekaligus.

Beberapa ahli percaya hal itu dapat mengurangi produktivitas kita hingga 40 persen. Ya, 40 persen!

Apa yang kita anggap sebagai multitasking sebenarnya adalah otak kita yang beralih secara cepat di antara tugas-tugas tertentu, yang berujung pada menurunnya produktivitas dan meningkatnya kesalahan. 

Dengan mengatakan "tidak" pada pekerjaan serentak, Anda membiarkan otak Anda fokus pada satu tugas dalam satu waktu dan mengerjakannya dengan kemampuan terbaiknya.

Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas pekerjaan Anda, tetapi juga membantu Anda mengembangkan disiplin dengan berfokus pada satu tugas hingga selesai.

5. Perfeksionisme

Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi perfeksionisme sebenarnya dapat menghalangi jalan Anda menuju disiplin.

Bila Anda terus-menerus berusaha mencapai kesempurnaan, Anda akhirnya menetapkan tujuan yang tidak realistis bagi diri Anda sendiri.

Hal ini dapat menyebabkan stres dan kekecewaan yang berlebihan bila Anda akhirnya gagal mencapai standar yang mustahil ini.

Disiplin adalah tentang kemajuan yang konsisten, bukan hasil yang sempurna. Disiplin adalah tentang menetapkan tujuan yang realistis dan terus berupaya mencapainya.

Disiplin adalah tentang menerima bahwa kesalahan dan kemunduran adalah bagian dari proses dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

6. Perbandingan

Di dunia yang terus-menerus dibombardir dengan gambar-gambar keberhasilan orang lain, mudah untuk terjebak dalam perangkap perbandingan.

Anda melihat rekan-rekan Anda mencapai tujuan mereka, dan Anda tidak dapat menahan diri untuk berpikir, "Mengapa saya belum sampai di sana?"

Namun begini masalahnya, perjalanan setiap orang berbeda. Kita semua memiliki jalan hidup yang unik dengan rentang waktu, kekuatan, dan tantangan masing-masing. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menimbulkan keraguan dan keputusasaan.

Daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain, mulailah membandingkan diri Anda dengan diri Anda yang kemarin. Apakah Anda mengalami kemajuan? Apakah Anda bertumbuh dan belajar?

Itulah yang benar-benar penting. Ketika Anda berkata "tidak" pada perbandingan, Anda berkata "ya" pada pengembangan diri dan pertumbuhan pribadi. Dan itulah inti dari disiplin.

7. Kenyamanan yang berlebihan

Sudah menjadi sifat manusia untuk mencari kenyamanan. Secara alami kita cenderung menyukai hal-hal yang familiar, mudah, dan aman.

Namun, jika Anda benar-benar ingin menjadi lebih disiplin, Anda perlu mulai keluar dari zona nyaman Anda.

Kenyamanan dapat menyebabkan rasa puas diri. Hal itu dapat membuat kita mandek dan menolak perubahan.

Namun disiplin memerlukan pertumbuhan, dan pertumbuhan memerlukan ketidaknyamanan.
****

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #anda #benar #benar #ingin #menjadi #lebih #disiplin #mulailah #mengatakan #tidak #pada

KOMENTAR