



Sering Dianggap Bunglon Sosial, Orang yang Berkepribadian Fleksibel Biasanya Menampilkan 8 Sifat Tersembunyi Ini
Orang yang berkepribadian fleksibel sering kali tampak seperti bunglon sosial. Mereka mudah beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang di sekitar mereka.
Ini bukan berarti mereka tidak autentik atau manipulatif. Justru, mereka memiliki kemampuan sosial yang luar biasa yang membuat mereka bisa menyesuaikan diri tanpa merasa kehilangan jati diri.
Namun, di balik sifat adaptif mereka, ada beberapa karakter tersembunyi yang mungkin tidak langsung terlihat pada pandangan pertama.
Dilansir dari laman Blog Herald pada Selasa (25/2), berikut delapan sifat yang biasanya dimiliki oleh orang yang berkepribadian fleksibel.
1. Sangat Berempati
Salah satu alasan utama mengapa mereka bisa mudah beradaptasi adalah tingkat empati yang tinggi. Mereka bisa menangkap emosi, suasana hati, dan bahasa tubuh orang lain dengan sangat baik.
Seperti yang dikatakan oleh Daniel Goleman dalam Emotional Intelligence, empati adalah komponen utama kecerdasan emosional yang memungkinkan seseorang memahami perasaan orang lain bahkan tanpa kata-kata.
Tanpa disadari, orang-orang ini sering kali menyesuaikan cara bicara, ekspresi wajah, atau bahkan topik pembicaraan mereka agar lawan bicara merasa lebih nyaman. Ini bukan sekadar sikap sopan, melainkan bagian dari naluri mereka dalam membaca situasi sosial.
2. Pengamat yang Terampil
Orang yang berkepribadian fleksibel biasanya memiliki kepekaan tinggi terhadap detail kecil yang mungkin tidak diperhatikan oleh kebanyakan orang. Misalnya, mereka bisa melihat perubahan ekspresi wajah seseorang, nada bicara yang sedikit berbeda, atau bahkan bahasa tubuh yang menunjukkan ketidaknyamanan.
Penelitian tentang self-monitoring dalam psikologi menunjukkan bahwa orang dengan kemampuan sosial tinggi sering kali lebih peka dalam mengamati lingkungan mereka. Karena itulah, mereka dapat menyesuaikan diri dengan cepat, membuat mereka terlihat selalu cocok di berbagai situasi.
3. Sering Kali Berusaha Menyenangkan Orang Lain
Mereka mungkin terlihat seperti orang yang selalu ingin menyenangkan semua orang. Namun, ini bukan sekadar soal mencari validasi, melainkan keinginan untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
Sering kali, mereka akan mengiyakan sesuatu meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya setuju, atau tertawa pada lelucon yang tidak terlalu lucu, hanya demi menjaga suasana tetap nyaman. Ini bisa membuat mereka disukai banyak orang, tetapi juga bisa menjadi beban jika tidak diimbangi dengan kesadaran akan batasan diri.
4. Rasa Takut yang Kuat terhadap Penolakan
Di balik kemampuan sosial mereka yang luar biasa, sering kali tersimpan ketakutan terhadap penolakan. Mereka cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa tersisih atau tidak diterima.
Banyak dari mereka yang memiliki pengalaman di masa lalu yang membuat mereka merasa diabaikan. Baik karena pernah dikucilkan di sekolah atau mengalami hubungan yang kurang sehat. Akibatnya, mereka berusaha keras untuk berbaur dan tidak menonjolkan perbedaan agar tetap diterima di lingkungannya.
5. Pendengar yang Sangat Terampil dan Pembicara yang Lancar
Orang yang berkepribadian fleksibel biasanya bukan tipe yang selalu ingin mendominasi percakapan. Sebaliknya, mereka lebih sering mendengarkan dengan penuh perhatian sebelum berbicara.
Kemampuan mereka dalam mengamati membuat mereka tahu topik apa yang menarik bagi orang lain. Mereka juga ingat detail kecil tentang orang-orang di sekitar mereka, seperti hobi atau pengalaman masa lalu. Ini membuat mereka bisa mengarahkan percakapan dengan cara yang terasa alami dan menyenangkan bagi lawan bicara mereka.
6. Mudah Beradaptasi di Berbagai Situasi
Tidak hanya dalam interaksi sosial, orang yang berkepribadian fleksibel juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai aspek kehidupan lainnya.
Mereka bisa dengan cepat merasa nyaman di lingkungan baru, entah itu pindah ke kota lain atau bekerja dalam peran yang belum pernah mereka jalani sebelumnya.
Seperti yang dijelaskan oleh Sheryl Sandberg dalam bukunya Option B, ketahanan dan kemampuan untuk menerima ketidakpastian adalah kunci untuk berkembang di tengah perubahan hidup.
7. Sering Menyembunyikan Kebutuhan Pribadi
Karena terlalu fokus menyesuaikan diri dengan orang lain, mereka sering kali mengabaikan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
Mereka terbiasa memprioritaskan kenyamanan orang lain, hingga tanpa sadar melupakan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Akibatnya, mereka bisa merasa kewalahan atau bahkan kehilangan arah jika tidak pernah mengambil waktu untuk merefleksikan diri.
8. Perlu Menetapkan Batasan untuk Pertumbuhan Diri
Salah satu tantangan terbesar bagi orang yang berkepribadian fleksibel adalah belajar menetapkan batasan.
Menyesuaikan diri memang penting, tetapi bukan berarti mereka harus selalu mengikuti arus hingga kehilangan identitas sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Tony Robbins, batasan yang sehat bukanlah tembok, melainkan pedoman yang membantu orang lain memahami bagaimana memperlakukan Anda dengan lebih baik.
Mengetahui kapan harus berkata “tidak” tanpa merasa bersalah, atau berani menyuarakan pendapat meskipun berbeda dengan lingkungan sekitar, adalah langkah penting untuk mencapai keseimbangan antara fleksibilitas dan keaslian diri.
Kesimpulannya, orang yang berkepribadian fleksibel memang memiliki daya tarik tersendiri. Mereka bisa membuat orang lain merasa nyaman, mampu membaca situasi dengan baik, dan memiliki kemampuan sosial yang kuat. Namun, di balik semua itu, mereka juga memiliki tantangan yang perlu disadari agar tidak kehilangan jati diri dalam proses beradaptasi.
Tag: #sering #dianggap #bunglon #sosial #orang #yang #berkepribadian #fleksibel #biasanya #menampilkan #sifat #tersembunyi