Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
Warge pedesaan juga rentan terhadap kesepian.(Pexels)
14:10
17 Februari 2025

Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?

Banyak orang yang beranggapan, masyarakat pedesaan jarang mengalami kesepian.

Seakan kesepian hanya erat kaitannya dengan masyarakat perkotaan, yang hidup di tengah hiruk pikuk individualistis.

Namun, Prof. Dr. Achmad Syehan selaku Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Jakarta membantah anggapan tersebut. Menurutnya, kesepian bisa terjadi pada siapa saja.

“Nah, ternyata yang tinggal di pedesaan juga mengalami loneliness,” ujarnya dalam webinar “Pemetaan Kesepian di Indonesia” yang dilaksanakan Rumah Cahaya secara online pada Jumat (14/2/2025).

Berdasarkan hasil penelitiannya dengan rekan-rekannya, ditemukan bahwa rata-rata warga pedesaan dan perkotaan yang merasa kesepian tidak jauh berbeda.

Ia menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kesepian di pedesaan adalah kurangnya privasi.

Berbeda dengan di kota, di pedesaan segala sesuatu cenderung menjadi perhatian bersama.

Misalnya, gaya berpakaian atau barang yang dimiliki seseorang bisa menjadi bahan perbincangan di lingkungan sekitar.

“Kalau di pedesaan itu, justru hal-hal yang personal tidak bisa kita miliki karena milik publik. Kita beli baju, lipstik, lebih berbeda dari rata-rata kampung, itu sudah diomongin,” jelas Prof Achmad.

Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan masyarakat pedesaan merasa kesepian. Di antaranya adalah individu itu sendiri, lingkungan sosial, dan kesehatan.

Orang-orang dengan kepribadian tertutup biasanya lebih sulit menemukan teman sebaya yang memahami mereka.

Hal tersebut tentu membuat mereka merasa terasing, meskipun hidup di tengah lingkungan pedesaan.

Oleh sebab itu, Prof Achmad mengingatkan, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan, keduanya sama-sama rentan mengalami kesepian.

Editor: Lintang Pramatyanti

Tag:  #kesepian #lebih #sering #dialami #masyarakat #perkotaan #mitos #atau #fakta

KOMENTAR