



Mengapa Valentine Identik dengan Cokelat?
Selama ini Valentine selalu identik dengan cokelat. Namun, belum banyak yang mengetahui alasan cokelat menjadi simbol khas perayaan ini.
Melansir CNN, cokelat awalnya tidak memiliki hubungan dengan Valentine.
Dulu, cokelat hanya dikonsumsi oleh kelas penguasa dan orang kaya.
Namun, pada abad ke-19, Richard Cadbury, seorang pengusaha cokelat asal Inggris, mengemas cokelat buatan perusahaannya dalam kotak berbentuk hati.
Kotak cokelat itu dapat digunakan untuk menyimpan kenang-kenangan seperti surat cinta.
Oleh karena itu, kemasannya memiliki nilai jual yang lebih dari sekadar kegunaan aslinya.
Selain itu, cokelat juga mengandung zat yang dapat meningkatkan mood, sehingga dianggap sebagai simbol cinta dan kasih sayang.
Ide kotak berbentuk hati mulai berkembang dan banyak perusahaan mulai membuat cokelat berbentuk hati.
Perusahaan cokelat juga mulai memproduksi kotak dengan berbagai macam gaya untuk menarik pelanggan.
Pada 1930-an, produsen cokelat Amerika Serikat mulai gencar dalam penjualan barang dagangan dan iklan hari Valentine yang menyasar wanita sebagai audiens mereka.
Termasuk Russell Stover, yang juga memperkenalkan produk terlarisnya Secret Lace Heart, sebuah kotak yang dilapisi satin dan renda hitam.
Hingga kini, cokelat tetap menjadi pilihan utama sebagai kado Valentine yang manis dan bermakna.
Namun demikian, sebagain orang mulai mencari alternatif lain yang tetap romantis, seperti bunga dan perhiasan.