Pria yang Belum Matang Secara Emosional, Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Ini Tanpa Disadari
– Kedewasaan emosional adalah pilar paling penting dalam sebuah hubungan dan komitmen. Sayangnya, tidak semua orang memilikinya.
Kurangnya kedewasaan emosional ini dapat menyebabkan masalah besar dalam suatu hubungan, bahkan sangat besar. Apalagi, jika pihak pria yang memiliki kecenderungan tidak dewasa ini.
Tanpa pengetahuan yang tepat, tanda-tanda ini bisa sulit dikenali dan mungkin akan membuat frustrasi bagi semua orang yang terlibat.
Jadi hari ini, kita akan berbicara tentang tanda-tandanya. Dilansir dari Hack Spirit, Sabtu (8/9), berikut 7 tanda pria belum dewasa secara emosional dalam hubungan.
1. Penghindaran emosional
Mari kita mulai dengan yang besar. Ada situasi tertentu di mana emosi memuncak, dan mungkin sulit untuk menghadapinya secara langsung. Bagi pria yang belum matang secara emosional, respons yang sering dilakukan adalah menghindari emosi.
Seolah-olah mereka terjebak dalam labirin perasaan, dan alih-alih menemukan jalan keluarnya, mereka memilih mengambil jalan keluar yang mudah, melewati labirin itu sepenuhnya.
Penghindaran ini tidak selalu terlihat. Bisa berupa candaan saat percakapan serius sedang berlangsung atau mengalihkan topik pembicaraan saat suasana memanas.
Namun, di balik permukaannya, hal itu merupakan indikator yang jelas akan ketidakdewasaan emosional. Itu merupakan mekanisme pertahanan diri untuk menghindari kerentanan dan emosi yang tidak mengenakkan.
2. Ketergantungan Bersama
Perilaku umum lainnya dari pria yang belum matang secara emosional adalah ketergantungan. Mereka sering kali sangat bergantung pada orang lain untuk mendapatkan dukungan emosional, sampai-sampai hal itu menjadi tidak sehat.
Jangan salah paham. Sangatlah wajar untuk bergantung pada orang lain di saat dibutuhkan. Kita semua butuh dukungan dari waktu ke waktu. Namun, jika dukungan menjadi ketergantungan yang terus-menerus, hal itu dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kemandirian.
3. Kontrol emosi yang buruk
Anda mungkin sudah menduga hal ini akan terjadi. Pria yang belum dewasa secara emosional sering kali kesulitan mengelola emosinya. Mereka seperti sedang naik roller coaster, di mana perasaan mereka menentukan reaksi mereka, yang mengarah pada perilaku yang tidak menentu.
Seperti yang disarankan oleh Kaytee Gillis, LCSW-BACS, seorang psikoterapis, kita perlu "mencari pola ledakan emosi yang tidak sesuai dengan situasi atau saat-saat ketika emosi tersebut tampak tidak terkendali atau tidak dapat ditenangkan."
Pengendalian emosi yang buruk dapat menyebabkan situasi yang merusak. Penting untuk dipahami bahwa emosi tidaklah buruk. Namun, bagaimana kita bereaksi terhadapnya dapat membuat perbedaan.
4. Terlalu kompetitif
Terkadang, daya saing dapat memicu pertumbuhan dan kesuksesan. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, hal itu dapat menjadi tanda ketidakdewasaan emosional .
Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi. Lagipula, bukankah daya saing merupakan tanda ambisi, dorongan, dan keinginan untuk berhasil?
Persaingan yang sehat memang dapat mendorong kita maju. Namun, kebutuhan yang berlebihan untuk bersaing dan menang dengan segala cara, bahkan dalam hal-hal yang remeh, mencerminkan masalah yang lebih dalam.
Hal ini sering kali bermula dari rasa tidak aman dan kebutuhan akan validasi. Seolah-olah harga diri mereka bergantung pada pencapaian mereka dan bagaimana mereka dibandingkan dengan orang lain.
5. Kesulitan dalam mengambil tanggung jawab
Ciri lain dari kematangan emosi adalah bertanggung jawab atas tindakan seseorang. Namun, pria yang belum matang secara emosi sering kali kesulitan dengan hal ini.
Seolah-olah mereka sedang memainkan permainan kentang panas, selalu menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan.
Hal ini diakui secara luas oleh para ahli seperti mereka yang ada di Very Well Mind yang menyatakan bahwa “Menyalahkan orang lain ketika sesuatu berjalan salah” merupakan salah satu tanda ketidakdewasaan emosional.
Singkatnya, pria-pria ini merasa lebih mudah untuk menyalahkan orang lain daripada bercermin pada diri sendiri dan mengakui peran mereka dalam situasi tersebut.
6. Kurangnya empati
Pernahkah Anda merasa dia tidak mengerti apa yang Anda rasakan, bahkan ketika Anda menjelaskannya?
Beberapa orang benar-benar kesulitan untuk memahami emosi orang lain, yang dapat membuat teman atau pasangannya merasa sangat sendirian di masa-masa sulit.
Ini bukan hanya tentang tidak bersimpati, ini tentang gagal memahami beban emosional dari suatu situasi. Pernahkah Anda berbagi sesuatu yang penting hanya untuk menerima tanggapan acuh tak acuh atau tanggapan yang tidak sesuai topik?
Seperti itulah penampakannya, dan ini merupakan tanda besar lainnya bahwa seseorang belum dewasa secara emosional.
7. Takut berkomitmen
Terakhir, tetapi tentu tidak kalah pentingnya, adalah rasa takut berkomitmen. Bagi pria yang belum matang secara emosional, gagasan berkomitmen pada seseorang atau bahkan rencana jangka panjang bisa jadi menakutkan.
Seperti berdiri di tepi jurang, menatap ke bawah ke hal yang tidak diketahui. Ketakutan akan apa yang ada di depan dapat melumpuhkan, yang menyebabkan keengganan untuk mengambil risiko.
Komitmen bukan hanya tentang hubungan. Komitmen adalah tentang membuat janji dan menepatinya, baik itu jenjang karier, tujuan pribadi, atau perubahan gaya hidup.
Bagi seseorang yang belum dewasa secara emosional, hal ini bisa jadi menakutkan. Mereka sering kali lebih suka tinggal di zona nyaman, meskipun itu berarti kehilangan kesempatan untuk berkembang.
Tag: #pria #yang #belum #matang #secara #emosional #biasanya #menunjukkan #perilaku #tanpa #disadari