Kursk Dikuasai Ukraina, Batalion Akhmat Jadi Kambing Hitam
Pasukan Ukraina di wilayah Kursk 
18:50
19 Agustus 2024

Kursk Dikuasai Ukraina, Batalion Akhmat Jadi Kambing Hitam

Ada kejanggalan saat ribuan pasukan Ukraina menginvasi dan menguasai Oblast Kursk di Rusia.

Ribuan prajurit Batalion Akhmat dan pasukan Dinas Keamanan Rusia (FSB) dituding tidak menjaga perbatasan Rusia dengan Ukraina dengan  semestinya.

Pasukan Chechen pun dijadikan kambing hitam oleh bloger yang membela Rusia.

Dara Massicot, seorang peneliti senior di Carnegie Berlin Center for Russian and Eurasian Studies yang juga pakar angkatan bersenjata Rusia mengatakan, saat pasukan Ukraina masuk ke perbatasan, tidak seorang pun yang menjaga perbatasan siap menghadapi invasi pasukan Ukraina.

Massicot mengatakan hal itu berdasarkan laporan beberapa z-blogger atau blogger pembela Rusia. Menurutnya, ada bloger yang menuding bahwa batalion Akhmat bersekongkol dengan tentara Volodymyr Zelensky.

"Akhmat sengaja membiarkan mereka melintasi perbatasan," kata Massicot, mengutip z-blogger dilansir dari The Moscow Times, Senin (19/8/2024).

Sementara bloger lainnya mengungkap bahwa prajurit Chechen "terjebak jauh di belakang,". Mereka bahkan tidak mencoba melawan dan "bersembunyi di belakang punggung para wajib militer di garis pertahanan kesepuluh dekat Kursk.

Sementara The Wall Street Journal mengungkapkan, seorang warga Cechnya, Yevgeniya Izmailova, yang putranya kena wajib militer, Vitaly, menghilang setelah serangan Ukraina dimulai.

Rekan prajuritnya mengatakan kepada Yevgeniya pada tanggal 9 Agustus bahwa dia melihat putranya ditangkap. Menurutnya, para pejuang Akhmat kabur, meninggalkan para wajib militer sendirian di perbatasan. "Semuanya berantakan," tulisnya kepada Yevgeniya.

Batalion Akhmat dikabarkan telah mengirimkan 5.000 personelnya ke Kursk, akan tetapi ternyata angka diragukan, karena tidak sebanding dengan pasukan Ukraina yang jauh lebih besar.

Mereka juga tidak dibekali dengan kemampuan tempur yang memadai.

Media tersebut menuding bahwa Vladimir Putin tidak memiliki cukup tentara untuk menutup lubang pertahanannya di wilayah Kursk.

Menurut para ahli, dua minggu setelah invasi militer Ukraina, jumlah pasukan Rusia di wilayah tersebut masih lebih sedikit daripada pasukan Ukraina. Oleh karena itu, wajib militer dari wilayah lain di Rusia mulai direkrut untuk mempertahankannya.

"Kami dibanjiri permintaan, kami hampir tidak mampu mengatasinya," kata Ivan Chuvilyaev, perwakilan proyek "Go to the Forest", yang membantu menghindari partisipasi dalam perang melawan Ukraina, kepada Financial Times.

Menurutnya, wajib militer yang dikirim ke wilayah Kursk dari wilayah lain beserta keluarga mereka mulai mengajukan permohonan untuk proyek tersebut secara massal.

Ini dimulai di beberapa wilayah, tetapi sekarang jelas bahwa wajib militer sedang dimobilisasi di seluruh Rusia.

Menurut Chuvilyaev, proyek tersebut menerima permintaan wajib militer dari sedikitnya 10 unit, "jadi dapat dikatakan bahwa sekitar 1.000 orang telah dikirim (ke Kursk)."

Dari jumlah tersebut, "pastinya" 250 dipindahkan dari satu unit di wilayah Leningrad.

Pasukan Rusia yang mennjadi tahanan militer Ukraina di Kursk, Rusia Pasukan Rusia yang mennjadi tahanan militer Ukraina di Kursk, Rusia (Project "I Want to Live")

Sementara prajurit Resimen ke-8 Pasukan Operasi Khusus (SOF) Ukraina mengabarkan meraka terus melakukan penyerangan lebih ke dalam di wilayah Kursk.

Belasan pasukan Rusia diklaim tewas dalam serangan lanjutan pada Senin (19/8/2024).

Sebagai hasil dari operasi yang sukses, prajurit Resimen ke-8 Pasukan Operasi Khusus (SOF) telah menewaskan belasan warga Rusia di Oblast Kursk, Federasi Rusia.

Selama operasi khusus di garis belakang Rusia, operator SOF menghancurkan sebuah truk Rusia yang membawa banyak personel militer Rusia.

Beberapa dari mereka mencoba berlindung di sabuk hutan tetapi juga dibunuh oleh operator SOF.

"Tentara kami membutuhkan beberapa menit untuk menyelesaikan tugas. Setelah itu, kelompok tersebut melanjutkan tugas tempur di area lain," ungkap SOF dalam jejaring sosialnya dikutip Ukrainska Pravda.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #kursk #dikuasai #ukraina #batalion #akhmat #jadi #kambing #hitam

KOMENTAR