Israel Perketat Keamanan Kota Pelabuhan Haifa, Persiapan Hadapi Serangan Brutal Hizbullah
Footage kompleks Pelabuhan Haifa yang diambil dari drone Hoopoe Hizbullah di atas Haifa dan dirilis pada Selasa (18/6/2024). 
18:30
19 Agustus 2024

Israel Perketat Keamanan Kota Pelabuhan Haifa, Persiapan Hadapi Serangan Brutal Hizbullah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memasang status siaga seiring dengan meningkatnya serangan militan Hizbullah Lebanon, buntut tewasnya Fuad Shukr, tokoh kunci dalam transfer sistem panduan Iran untuk rudal jarak jauh Hizbullah.

Untuk mencegah bengkaknya kerugian material dan lonjakan korban jiwa akibat gempuran Hizbullah, Netanyahu dilaporkan mulai melakukan persiapan perang di sejumlah titik aset penting Israel, salah satunya di wilayah Pelabuhan Haifa.

Mengutip dari AP News, kepala departemen Pers IDF menjelaskan sejauh ini pasukannya telah mengeluarkan sejumlah alutsista di sekitar pelabuhan agar pasukan pertahanan Israel dengan mudah bisa melakukan serangan balasan apabila Hizbullah menyerang.

Tak hanya itu Israel juga mulai menyiagakan petugas kesehatan dan peralatan medis tambahan di rumah sakit Ramdan Haifa. Ruangan bawah tanah dengan fasilitas 1.200 tempat tidur juga mulai dioperasikan guna menampung para pasien agar terhindar dari rudal Hizbullah.

Persiapan ini dilakukan pemerintah Israel pasca Pemimpin tertinggi Hizbullah mengancam akan melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel secara langsung.

Ketegangan antara Israel dengan Hizbullah sebenarnya telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, namun konflik keduanya semakin meruncing setelah Israel mengumumkan bahwa pihaknya berhasil membunuh Fuad Shukr, tokoh kunci dalam transfer sistem panduan Iran untuk rudal jarak jauh Hizbullah.

Shukr tewas dalam serangan udara di sebuah gedung di Beirut selatan pada pekan lalu. Tak lama pengumuman itu dirilis, Pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas bersama seorang pengawalnya di gedung tempat mereka menginap di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) dini hari.

Imbas serangkaian pembunuhan tersebut, Hizbullah dari Lebanon, Hamas dari Palestina Kelompok Milisi Irak dan Houthi Yaman bergabung menggalang kekuatan baru untuk membalas serangan Israel, menargetkan sejumlah aset-aset penting milik Israel seperti pelabuhan Haifa.

Serangan Hizbullah Bisa Picu Krisis Pangan

Terpisah, serangan Hizbullah yang terus dilakukan hampir tiap hari belakangan memicu ancaman krisis pangan akut. Laporan tersebut diungkap lantaran persediaan makanan yang diimpor Israel importir seperti biji-bijian, dan pakan ternak ragu mulai mengalami penipisan stok, setelah pelabuhan Haifa di serangan Hizbullah.

Apabila serangan di pelabuhan Haifa kian memanas, maka kemungkinan besar mobilitas perdagangan pangan di negara Zionis itu terancam terputus. Jika hal tersebut terjadi, jutaan warga Israel hanya bisa bertahan dengan stok pangan yang terbatas dalam waktu singkat selama konfrontasi dengan Hizbullah berlangsung.

“Pelabuhan Haifa di wilayah utara Palestina yang diduduki Israel akan menjadi target utama Hizbullah jika perang habis-habisan meletus antara kelompok Lebanon dan Israel,” ujar surat kabar bisnis Israel TheMarker .

“Serangan Hizbullah menyoroti bahwa potensi penutupan pelabuhan akan terjadi, memperburuk masalah perdagangan yang sudah ada, yang sudah tegang akibat serangan terhadap pelabuhan Eilat oleh Angkatan Bersenjata Yaman,” imbuh laporan TheMarker mengutip dari Al Mayadeen.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #israel #perketat #keamanan #kota #pelabuhan #haifa #persiapan #hadapi #serangan #brutal #hizbullah

KOMENTAR