Lagi, Israel Perintahkan Evakuasi Massal di Gaza Selatan, Pasukannya Segera Lakukan Operasi
Ilustrasi - Warga Palestina mulai meninggalkan Khan Younis. Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Gaza, yang mengalami kerusakan luas selama operasi udara dan darat. 
21:20
8 Agustus 2024

Lagi, Israel Perintahkan Evakuasi Massal di Gaza Selatan, Pasukannya Segera Lakukan Operasi

- Militer Israel kembali memerintahkan evakuasi massal di sejumlah wilayah di sekitar Khan Younis di Gaza selatan, Kamis (8/8/2024).

Israel mengatakan, pasukannya akan segera beroperasi di sana sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina.

Diberitakan AP News, Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Gaza, yang mengalami kerusakan luas selama operasi udara dan darat awal tahun ini.

Pasukan Israel telah berulang kali kembali ke wilayah Gaza yang hancur parah, tempat mereka bertempur sebelumnya melawan Hamas dan militan lain sejak dimulainya perang yang telah berlangsung 10 bulan.

Pada Senin (1/7/2024) lalu, tentara Israel juga memerintahkan evakuasi massal warga Palestina dari sebagian besar Khan Younis, Gaza selatan.

Hal ini dinilai sebagai sebuah tanda pasukan Israel kemungkinan akan melancarkan serangan darat baru ke kota terbesar kedua di Jalur Gaza.

Sebagian besar Khan Younis hancur dalam serangan panjang awal tahun ini, tetapi sejumlah besar warga Palestina telah pindah kembali untuk menghindari serangan Israel lainnya di kota paling selatan Gaza, Rafah.

Setelah itu, Israel melancarkan serangan baru di Gaza selatan pada Selasa (2/7/2024).

Serangan Israel tersebut memaksa ratusan warga Palestina untuk mengungsi.

Para saksi melaporkan, beberapa serangan di dalam dan sekitar Kota Khan Younis, menyebabkan delapan orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka.

Jumlah tersebut menurut sumber medis dan Bulan Sabit Merah Palestina.

Pengeboman itu terjadi setelah rentetan roket langka yang diklaim oleh kelompok militan Jihad Islam, yang telah berjuang bersama Hamas.

"Roket-roket itu ditujukan ke komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza dan ditembakkan sebagai pembalasan atas kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina kami," kata Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam, dilansir Arab News.

Sebelum serangan darat Israel di Rafah, lebih dari satu juta orang telah mengungsi ke kota paling selatan di Gaza.

"Ketakutan dan kecemasan ekstrem telah mencengkeram orang-orang setelah perintah evakuasi," kata warga Bani Suhaila, Ahmad Najjar.

"Ada pengungsian besar-besaran penduduk," jelasnya.

Kini, ketegangan regional meningkat sejak pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh tewas pada 31 Juli 2024 di Iran akibat serangan Israel.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memohon kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian melalui panggilan telepon untuk melakukan segala daya upaya guna menghindari eskalasi militer baru yang menurutnya akan merusak stabilitas regional secara permanen.

Para pemimpin dunia telah mendorong gencatan senjata di Gaza, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada hari Selasa tentang harapan mereka akan kesepakatan yang dapat meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Kabinetnya pada akhir pekan bahwa Israel sudah terlibat dalam "perang multi-front" dengan Iran dan proksinya.

Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang parah dengan pembatasan bantuan oleh Israel dan pertempuran yang terus berlangsung yang membatasi akses ke pasokan medis, makanan, dan pasokan penting lainnya.

Warga Palestina mencari orang yang dicintai di puing-puing tenda dan berpindah rumah, menyusul serangan militer Israel di kamp pengungsi internal (IDP) al-Mawasi, dekat kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan pada 13 Juli 2024. Warga Palestina mencari orang yang dicintai di puing-puing tenda dan berpindah rumah, menyusul serangan militer Israel di kamp pengungsi internal (IDP) al-Mawasi, dekat kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan pada 13 Juli 2024. (Bashar TALEB / AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 27 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan dalam "hari yang sangat berdarah".

Ini termasuk setidaknya warga Palestina, seorang ibu dan anak-anaknya, yang "terbakar" ketika tenda mereka dibom di Khan Younis.

Penduduk dan warga Palestina yang mengungsi telah diperintahkan oleh militer Israel untuk segera mengungsi dari wilayah Beit Hanoon dan Beit Lahiya di Gaza utara, menjelang operasi militer “skala besar” yang diperkirakan akan terjadi.

Masyarakat Tahanan Palestina telah meminta PBB untuk meluncurkan penyelidikan internasional terhadap “penyiksaan sistematis terhadap tahanan Palestina” di tengah laporan pelanggaran serius di penjara-penjara Israel, termasuk pemerkosaan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan serangan berkelanjutan Israel terhadap Gaza menghadirkan banyak rintangan bagi kampanyenya untuk mencegah wabah polio yang mematikan di wilayah Palestina.

Pasukan Israel telah mengebom kamp pengungsi Jabalia dan Kota Gaza di utara Jalur Gaza serta Abasan al-Kabira di selatan, menewaskan dan melukai beberapa warga Palestina.

Jumlah pasti korban tewas belum diketahui.

Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel melukai tujuh warga Palestina, termasuk dua anak-anak, dalam serangan di Qalqilya dan kamp pengungsi Askar dekat Nablus, sementara pemukim Israel melukai seorang wanita Palestina setelah memukul kepalanya dengan batu di dekat Ramallah.

WHO telah menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza untuk memberikan vaksin polio kepada 600.000 anak di bawah usia delapan tahun.

Misi Iran untuk PBB di New York menanggapi laporan bahwa mereka mungkin menunda serangan balasan jika Israel menyetujui gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa prioritas mereka adalah untuk membangun "gencatan senjata yang berkelanjutan" di wilayah kantong Palestina tersebut dan menghukum Israel atas pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Militer Israel mengatakan pihaknya mengebom Sejoud di Lebanon selatan dan menghancurkan peluncur Hizbullah yang digunakan untuk menyebarkan pesawat tak berawak menuju Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Operator kapal kontainer yang diklaim diserang oleh pejuang Houthi mengatakan kapal tersebut tidak terkena serangan dan awaknya selamat, sementara militer AS mengatakan pasukannya berhasil menghancurkan dua pesawat tak berawak Houthi, satu stasiun kontrol darat, dan tiga rudal jelajah antikapal di wilayah yang dikuasai pemberontak di Yaman.

Setidaknya 39.677 orang tewas dan 91.645 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #lagi #israel #perintahkan #evakuasi #massal #gaza #selatan #pasukannya #segera #lakukan #operasi

KOMENTAR