Terekam Kamera Pengintai, Pasukan Khusus Israel Menyusup ke Kamp Pengungsi Balata Gunakan Ambulans
Ilustrasi - Warga Palestina di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 11 September 2024. Pasukan khusus Israel menyusup ke kamp pengungsi Balata menggunakan ambulans. 
15:10
6 Januari 2025

Terekam Kamera Pengintai, Pasukan Khusus Israel Menyusup ke Kamp Pengungsi Balata Gunakan Ambulans

- Rekaman kamera pengintai yang diverifikasi oleh kantor berita Sanad Al Jazeera menunjukkan momen saat pasukan khusus Israel menyusup ke kamp pengungsi Balata menggunakan ambulans pada 19 Desember 2024.

Serangan itu mengakibatkan kematian dua warga Palestina, termasuk seorang wanita.

Langkah Israel itu dilakukan setelah militernya menuduh Hamas menggunakan fasilitas medis untuk keperluan militer di Gaza, sesuatu yang menurut pejabat PBB hanya memiliki sedikit bukti.

"Tentara Israel bersembunyi di ambulans untuk melakukan operasi di kamp pengungsi Balata, Nablus."

"Tentara yang sama yang menghancurkan rumah sakit di Gaza berdasarkan tuduhan palsu bahwa rumah sakit tersebut merupakan jaringan pusat komando militer," kata Nicola Perugini, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Edinburgh di Skotlandia, Minggu (5/1/2025), dilansir Al Jazeera.

Pelapor khusus PBB untuk Palestina, Albanese, juga mengecam tindakan Israel.

“Penyalahgunaan status perlindungan kendaraan dan personel medis merupakan pelanggaran mencolok terhadap Konvensi Jenewa dan dapat merupakan kejahatan pengkhianatan."

"Dengan mengabaikan HHI (hukum humaniter internasional) secara sistematis, Israel telah membuat kerangka hukum yang dimaksudkan untuk melindungi warga sipil menjadi tidak berarti sama sekali,” ungkapnya.

Remaja Tewas dalam Serangan Israel di Tepi Barat

Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel menyatakan, pasukan Israel telah menewaskan seorang remaja selama penyerbuan di kamp pengungsi dekat kota Nablus, Minggu.

"Mutaz Ahmad Abdul Wahab Madani, 17 tahun, tewas dan dua lainnya terluka oleh tembakan pasukan pendudukan selama penyerbuan di dekat Kamp Askar di sebelah timur Nablus," kata kementerian yang berpusat di Ramallah itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News.

Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa Madani terkena tembakan ketika pasukan Israel melepaskan peluru, suar, dan gas air mata.

Petugas medis melaporkan bahwa Madani telah ditembak di dada dan pasukan Israel awalnya menahannya bersama mereka sebelum menyerahkannya kepada petugas medis Palestina.

Madani kemudian dibawa ke rumah sakit Rafidia dalam kondisi kritis tetapi meninggal karena luka-lukanya, kata seorang petugas medis.

Diketahui, kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak perang meletus di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Sejak saat itu, setidaknya 818 warga Palestina telah tewas di wilayah tersebut oleh pasukan atau pemukim Israel, menurut kementerian kesehatan.

Dalam periode yang sama, serangan Palestina di Tepi Barat telah menewaskan sebanyak 25 warga Israel, menurut angka resmi Israel.

Di sisi lain, Israel telah menduduki Tepi Barat sejak menaklukkannya dalam perang Arab-Israel tahun 1967.

Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel terus menggempur Gaza, menewaskan sedikitnya enam warga Palestina dalam dua serangan terpisah di Kota Gaza utara semalam.

Sementara itu, bayi Palestina kedelapan meninggal karena hipotermia di Jalur Gaza, tempat keluarga-keluarga menghadapi musim dingin yang keras karena Israel terus membatasi masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk selimut dan tenda.

Pengeboman Israel yang tak henti-hentinya di Jalur Gaza terus berlanjut, dengan sedikitnya enam orang tewas di Kota Gaza utara, menurut media Palestina.

Para korban termasuk wanita dan anak-anak.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Hamas telah memberikan daftar 34 tawanan yang disetujui untuk dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata potensial setelah kantor Netanyahu menolak menerima persetujuan tersebut.

Warga Palestina membawa jenazah seseorang yang tewas dalam serangan Israel yang menghantam rumah keluarga Ghoula di lingkungan Shujaiya di Kota Gaza, di Jalur Gaza utara pada 4 Januari 2025, saat perang antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. Warga Palestina membawa jenazah seseorang yang tewas dalam serangan Israel yang menghantam rumah keluarga Ghoula di lingkungan Shujaiya di Kota Gaza, di Jalur Gaza utara pada 4 Januari 2025, saat perang antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Sementara itu, kantor berita AFP melaporkan seorang pejabat Hamas mengatakan daftar tersebut mencakup wanita, anak-anak, orang tua, dan tawanan sakit yang masih ditahan di Gaza.

Namun, ia mengatakan kelompok itu butuh waktu seminggu untuk berkomunikasi dengan para penculik dan mengidentifikasi mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal.

Relief International, sebuah kelompok kemanusiaan, mengecam serangan berkelanjutan Israel terhadap Rumah Sakit al-Awda di Jabalia, dan mengatakan staf di sana yang ketakutan menunggu izin untuk mengevakuasi pasien dengan aman ke Kota Gaza.

Media Lebanon melaporkan bahwa pasukan Israel mengebom kota Taybeh di distrik Marjayoun, yang melanggar gencatan senjata yang disepakati dengan Hizbullah pada bulan November.

Perang Israel  di Gaza  telah menewaskan sebanyak 45.805 warga Palestina dan melukai 109.064 orang sejak 7 Oktober 2023.

Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #terekam #kamera #pengintai #pasukan #khusus #israel #menyusup #kamp #pengungsi #balata #gunakan #ambulans

KOMENTAR