Israel Akui 6 Sandera Tewas Gara-gara Serangan Udaranya di Khan Yunis pada Agustus Lalu
Enam sandera yang mayatnya ditemukan oleh Israel dalam operasinya di Khan Yunis, Jalur Gaza, pada Senin (19/8/2024). 
07:30
5 Desember 2024

Israel Akui 6 Sandera Tewas Gara-gara Serangan Udaranya di Khan Yunis pada Agustus Lalu

Tentara Israel (IDF) merilis hasil penyelidikan terhadap kematian enam sandera yang mayat mereka ditemukan di Khan Yunis, Jalur Gaza pada Agustus lalu.

Identitas enam mayat tersebut adalah Alex Dancyg (75), Yagev Buchshtav (35), Haim Perry (79), Yoram Metzger (80), Nadav Popplewell (51), dan Avraham Munder (78).

IDF mengatakan mereka mungkin terbunuh karena serangan udaranya di dekat tempat mereka ditahan.

"Pada saat serangan terjadi, militer tidak mempunyai informasi, bahkan kecurigaan, bahwa para sandera berada di kompleks bawah tanah atau sekitarnya," kata IDF dalam pernyataan, diberitakan Radio Angkatan Darat pada Rabu (4/12/2024).

"Jika informasi tersebut tersedia, penyerangan tidak akan dilakukan," lanjutnya.

"Sangat mungkin kematian mereka terkait dengan serangan di dekat lokasi tempat mereka ditahan, meskipun keadaan pastinya masih belum jelas," tambahnya.

IDF juga menyebarkan skenario lain yang mungkin menyebabkan mereka tewas yaitu ditembak oleh pejuang Hamas yang menjaga mereka.

"Skenario yang paling masuk akal adalah mereka ditembak oleh para pejuang sekitar waktu serangan. Ada kemungkinan juga bahwa mereka telah terbunuh sebelumnya, atau mereka ditembak setelah mereka tewas," katanya, tanpa memberi bukti.

IDF hanya mengatakan jenazah pejuang Hamas juga ditemukan di dekat enam sandera yang terbunuh setelah Israel meluncurkan serangan udara ke lokasi mereka.

Namun, IDF mengakui senjata yang dipakai oleh pejuang Hamas yang terbunuh di sana tidak cocok dengan peluru yang ditemukan di tubuh enam sandera.

"Senjata ditemukan pada pejuang Hamas yang menjadi martir di tempat yang sama, tetapi tidak ditemukan kecocokan nyata antara senjata tersebut dan peluru yang ditemukan di tubuh (para sandera)," katanya.

"Karena waktu yang telah berlalu cukup lama, tidak mungkin untuk menentukan dengan jelas penyebab kematian para sandera atau waktu pasti terjadinya penembakan," lanjutnya.

IDF juga menyebutkan tidak ada peluru yang ditemukan di tubuh jenazah pejuang Hamas, yang mengindikasikan mereka tidak terbunuh oleh peluru, melainkan faktor lain seperti serangan udara atau gas beracun setelah serangan itu.

Selain itu, IDF meyakini para sandera mungkin ditahan selama berbulan-bulan pertama perang bersama sandera lainnya.

"Mereka mungkin bersama para pejabat senior Hamas di sebuah terowongan besar di Khan Yunis pada akhir Desember sampai awal Januari, kemudian dipindahkan ke terowongan di lingkungan Hamad, di Khan Yunis," katanya, seperti diberitakan Asharq Al-Aawsat.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.502 jiwa dan 105.454 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (3/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #israel #akui #sandera #tewas #gara #gara #serangan #udaranya #khan #yunis #pada #agustus #lalu

KOMENTAR