Komandan Iran: Era Tabrak Lari Israel Berakhir, IDF Serapuh Jaring Laba-laba
Ancaman ini menyusul serangan balasan Iran terhadap Israel yang dinamai Operasi Janji Sejati pada Sabtu (13/4/2024).
"Siapa pun yang menyerang wilayah negaranya akan mendapat hukuman. Kini era tabrak lari telah berakhir," katanya, merujuk pada operasi tersebut.
Ia memperingatkan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa Iran tidak ragu untuk menanggapi agresi baru yang direncanakan Israel terhadap Iran.
"Israel harus tahu bahwa Iran telah memberlakukan aturan baru untuk menanggapi setiap agresi, dan memperingatkan bahwa setiap tindakan Israel terhadap Iran akan ditanggapi dengan kekuatan yang lebih besar dibandingkan operasi Sabtu lalu," katanya dalam konferensi pers di Teheran, Iran, pada Selasa (16/4/2024).
Komandan tersebut menegaskan Iran memiliki pertahanan yang kuat dan aman.
“Hari ini kami siap untuk menanggapi ancaman apa pun, dan langit negara kami lebih aman dibandingkan tempat lain di dunia, dan perbatasan kami termasuk yang paling aman,” katanya, seperti dilaporkan Arabi21.
Ia membandingkannya dengan pertahanan Israel yang ia sebut lebih lemah dari jaring laba-laba setelah Iran meluncurkan 300 drone dan rudal ke Israel dalam serangan balasannya Sabtu lalu.
Selama serangan itu, Israel mendapat perlindungan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania yang menembak rudal dan drone yang diluncurkan Iran, yang menurutnya sebagai gambaran bahwa Israel tidak bisa menghadapi Iran sendirian.
Sebelumnya, Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) untuk membalas serangan udara Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Serangan Israel itu membunuh tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk jenderal top Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Iran akan Merespons dengan Cepat jika Israel Menyerang Lagi
Sebelumnya, Presiden Iran, Ibrahim Raisi memperingatkan akan membalas tindakan sekecil apa pun yang merugikan Iran, dengan respons yang besar.
“Tindakan sekecil apa pun yang bertentangan dengan kepentingan Teheran akan ditanggapi dengan respons yang besar, luas, dan menyakitkan terhadap semua pelakunya,” katanya dalam percakapan telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pada Senin (15/4/2024) malam.
Presiden Iran tersebut menekankan bahwa negaranya menggunakan hak untuk membela diri dan menargetkan pusat militer Israel yang digunakan dalam pemboman konsulatnya di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024).
Ia menekankan bahwa Iran tidak ingin berperang dan hanya ingin menghukum Israel.
Iran juga memperingatkan AS agar tidak ikut campur dalam permasalahan Iran dan Israel.
Asisten Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani, juga mengancam jika Israel membalas serangan balasan Iran maka Iran akan menanggapinya dalam hitungan detik dan tidak akan menunggu selama 12 hari lagi untuk merespons, dikutip dari Daily Beirut.
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.
Setelah Iran menerapkan kebijakan anti-Israel, Israel menuduh Iran mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi di Yaman, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.
Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.843 jiwa dan 76.575 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (17/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #komandan #iran #tabrak #lari #israel #berakhir #serapuh #jaring #laba #laba