



Mengenal IRGC, Korps Militer Iran yang Lempar Serangan Rudal ke Israel
Iran melalui Krops Militernya IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) melancarkan serangan rudal dan drone terhadap Israel, tepat pada Sabtu (13/4) lalu,
Setidaknya IRGC Iran telah meluncurkan ratusan rudal jelajah, rudal balistik, dan drone terhadap Israel.
Diduga, serangan yang dilakukan oleh IRGC Iran ini merupakan “pembalasan” atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel yang telah menyerang kedutaan Iran di Suriah, Damaskus pada 1 April 2024.
Selepas serangan Iran terhadap Israel tersebut, mencuat perbincangan di publik mengenai korps militer IRGC. Siapa sebenarnya angkatan bersenjata tersebut?
Pendirian IRGC
Dikutip dari britannica.com dan cfr.org pada Selasa (16/4), IRGC didirikan oleh Pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini pada April 1979 di momen revolusi Iran.
Saat itu, bertepatan dengan pasca jatuhnya Shah Mohammad Reza Pahlavi selaku syah terakhir dari monarki Iran, ketika kelompok sayap kiri, nasionalis, dan Islam berebut untuk menentukan arah republik revolusioner.
Khomeini melalui dekrit dan menugaskan IRGC untuk menjaga republik Islam yang dibentuk setelah Revolusi Iran (1978–1979).
IRGC sendiri merupakan cabang angkatan bersenjata Iran yang independen dari tentara reguler Iran (yang terakhir kadang-kadang disebut Artesh).
Meski tentara reguler Iran telah menyatakan netralitasnya pada perpolitikan yang berlangsung di negaranya, namun tak sedikit kaum revolusioner khawatir terulangnya kudeta layaknya pada 1953 di mana militer membantu penggulingan pemerintahan Mohammad Mosaddegh.
Oleh karenanya Khomeini mendirikan IRGC salah satunya untuk melindungi rezim baru dari kudeta yang sempat terjadi dalam sejarah Iran.
IRGC dibentuk untuk menyatukan dan mengorganisir kekuatan paramiliter yang berkomitmen terhadap revolusi.
Sehingga melalui kekuatan tersebut dengan demikian akan berfungsi sebagai penyeimbang tentara reguler, yang awalnya setia kepada Syah.
Mandat IRGC untuk melindungi nilai-nilai revolusioner dan akan mendorong mereka untuk bersuara ketika mereka merasa sistem tersebut terancam.
Kekuatan militer
Dikutip dari dari britannica.com pada Selasa (16/4), kekuatan militer dari IRGC mulai berkembang ketika berpartisipasi pada perang Iran-irak yang berlangsung pada 1980-1988.
Saat itu korps militer ini mengalami perluasan peran dan kekuatannya yang tidak hanya menjangkau dalam negeri, melainkan juga urusan luar negeri, bahkan menjadikannya kekuatan militer dominan Iran.
Mulai dari angkatan darat, laut, udara, kemudian kekuatan militer bahkan memiliki sayap intelejennya sendiri.
Dilansir dari dari cfr.org pada Selasa (16/4), IRGC semakin berkembang menjadi kekuatan tempur konvensional dengan struktur komando yang mirip dengan militer Barat.
Bahkan kekuatan IRGC setara dengan tentara reguler Iran, dengan lebih dari 190.000 tentara di bawah komandonya.
Disebutkan bahwa pasukan daratnya tersebar dalam 31 provinsi Iran dan Teheran, yang berjumlah lebih dari 150.000 tentara. Bahkan pasukan paramiliter Basij mengklaim mampu mengerahkan 600.000 sukarelawan.
Angkatan lautnya terpisah dari tentara reguler Iran, yang memiliki sekitar 20.000 pelaut dan bertugas berpatroli di perbatasan maritim Iran. Sedangkan angatan udaranya terdiri dari 15.000 personel yang juga terpisah dari tentara reguler.
Selain itu, sebagaimana yang dikutip dari britannica.com pada Selasa (16/4), Pasukan Quds adalah cabang dari IRGC di luar negeri, yang sangat mempengaruhi milisi sekutunya di Timur Tengah.
Disebutkan sebagaimana yang dinukil dari dari cfr.org pada Selasa (16/4), IRGC telah mengembangkan hubungan dengan kelompok-kelompok bersenjata di Afghanistan, Irak, Lebanon, wilayah Palestina, dan beberapa tempat lain,
Mereka semua diberi pelatihan, senjata, uang, dan nasihat militer untuk diproyeksikan di negara masing-masing.
Namun, semua kelompok di luar Iran itu beroperasi secara independen dari Iran maupun satu sama lain. Meskipun begitu, mereka memiliki spirit yang serupa dai “poros perlawanan” anti-Barat.
Disebut teroris oleh AS
Dilansir dari cfr.org dan reuters.com pada Selasa (16/4), bahwa Amerika Serikat sendiri menetapkan kelompok bersenjata ini sebagai organisasi teroris pada 2019 lalu, pasca menyebut Iran sebagai negara sponsor terorisme.
Sedangkan untuk Uni Eropa (UE) masih mempertimbangkan penetapan label teroris pada kelompok militer IRGC.
Belakangan korps militer ini nampaknya fokus pada pembangunan yang lebih dekat dengan negaranya, karena organisasi tersebut telah berjuang untuk menekan kerusuhan dalam negeri selama berbulan-bulan.
Untuk sekarang mereka mulai terlibat, meskipun sebagian besar secara tidak langsung, dalam perang terbaru Israel-Hamas Palestina.
***
Tag: #mengenal #irgc #korps #militer #iran #yang #lempar #serangan #rudal #israel