Perang Rusia-Ukraina Hari ke-984: Rusia Luncurkan Serangan Beruntun di Kyiv, Sumy, hingga Odessa
Beberapa ledakan terjadi di Kyiv. Sistem pertahanan udara menembak jatuh 19 drone di wilayah Rusia dalam semalam.
Pada tengah malam terjadi ledakan di Orel, Rusia, kemudian pada pukul 01.00 waktu setempat terdengar ledakan di Kyiv ketika Ibu Kota Ukraina kembali menghalau serangan drone.
Pada pagi hari pukul 03.00 waktu setempat di Kyiv, setelah menangkis serangan UAV, puing-puing runtuh di dua distrik kota hingga menyebabkan kebakaran.
Pada pukul 06.00 waktu setempat, ledakan terjadi di Kyiv dan wilayah Odessa, setelah sebelumnya terjadi ledakan pada pukul 05.00 waktu setempat di Krimea.
Sebelumnya, instalasi militer Rusia di dekat Sevastopol dan Simferopol kembali diserang.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, fasilitas infrastruktur rusak di distrik Shostka di wilayah Sumy, menurut laporan Wali Kota Shostka, Nikolai Noga, seperti diberitakan Telegraph.
Ukraina Menahan Salah Satu Serangan Terkuat Rusia
Komandan tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan pasukan Ukraina menahan salah satu serangan terkuat Rusia sejak dimulainya invasi Moskow tahun 2022.
"Angkatan bersenjata Ukraina menahan salah satu serangan Rusia paling kuat dari meluncurkan invasi skala penuh," katanya.
Pada Sabtu (2/11/2024) kemarin, Rusia mengklaim telah merebut dua pemukiman lagi di sepanjang garis depan Donbas di Ukraina timur.
"Musuh tidak menghentikan tindakan penyerangan di beberapa arah, menggunakan superioritas udara dan daya tembak jarak jauh, dan juga memiliki keuntungan yang signifikan dalam peluru artileri," lanjutnya, seperti diberitakan The Guardian.
Ia telah memberitahu sekutunya, ketua kepala staf gabungan Amerika Serikat (AS), Jenderal Charles Brown, tentang kebutuhan mendesak Ukraina akan tambahan bantuan militer.
AS mengatakan pada Jumat (1/11/2024), mereka akan memberikan tambahan bantuan militer sebesar $425 juta kepada Ukraina.
Serangan Rusia di Kyiv Rusak Fasilitas Umum
Serangan Rusia di Kyiv semalam merusak bangunan, jalan, dan beberapa kabel listrik.
"Serangan itu datang dalam gelombang dan mendekati kota dari berbagai arah," kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv pada pagi ini.
Menurut informasi awal, semua pesawat tak berawak penyerang hancur, hingga puing-puing yang jatuh merusak pintu masuk dan jendela pada sedikitnya lima bangunan di distrik Shevchenkivskyi dan Holosiivskyi.
Zelensky: Ukraina Hadapi Ancaman Drone Shahed
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan serangan Rusia dilaporkan terjadi di Poltava tengah dan wilayah Sumy dan Kharkiv di timur laut.
"Tahun ini, kami menghadapi ancaman pesawat nirawak 'Shahed' hampir setiap malam – terkadang di pagi hari, dan bahkan di siang hari," katanya di media sosial, merujuk pada pesawat nirawak serang buatan Iran yang digunakan oleh Rusia.
Angkatan udara Ukraina mengatakan pertahanan udara menghancurkan 39 dari 71 pesawat nirawak Rusia yang diluncurkan selama serangan udara Rusia di Ukraina pada malam hari hingga Sabtu kemarin, dengan 21 pesawat nirawak hilang di lokasi dan lima dikembalikan ke Rusia.
Ukraina Minta Daftar Tawanan yang Ditahan Rusia
Ukraina telah meminta Moskow untuk memberikan daftar tawanan perang Ukraina yang siap untuk ditukar setelah Rusia menuduh Ukraina menyabotase proses pertukaran.
"Kami selalu siap untuk menukar tawanan perang!" kata komisioner hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, hari ini.
Pada Sabtu kemarin, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Ukraina pada dasarnya menyabotase proses tersebut dan menolak untuk menerima kembali warganya sendiri.
"Kementerian pertahanan Rusia telah menawarkan untuk menyerahkan 935 tawanan perang Ukraina tetapi Ukraina hanya mengambil 279," kata Maria Zakharova.
Pertukaran tawanan perang terakhir Ukraina dan Rusia terjadi pada pertengahan Oktober, dengan masing-masing pihak membawa pulang 95 tahanan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina
Tag: #perang #rusia #ukraina #hari #rusia #luncurkan #serangan #beruntun #kyiv #sumy #hingga #odessa