RS di Gaza yang Hancur Kembali Buka Layanan, Hasil Perjuangan Berat WHO
Pasien menerima perawatan di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan bahwa mereka telah menewaskan puluhan militan dan menghancurkan terowongan-terowongan yang menjadi kunci bagi Hamas untuk bertempur. Israel melancarkan serangan ke Gaza setelah para pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat oleh militer pada t
18:42
12 Januari 2024

RS di Gaza yang Hancur Kembali Buka Layanan, Hasil Perjuangan Berat WHO

Rumah Sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa kini mulai membuka beberapa layanan kesehatan.

Meski RS ini terkena dampak paling parah akibat perang Israel-Hamas, pada Jumat (12/1/2024) ini mulai membuka layanan untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu.

Demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikutip dari AFP. WHO juga menyatakan bahwa pihaknya dan mitranya telah mencapai RS Al-Shifa di utara Jalur Gaza pada Kamis (11/1/2024) untuk mengirimkan bahan bakar dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan.

"Tim tersebut melaporkan bahwa Al-Shifa yang sebelumnya merupakan rumah sakit utama di Gaza, telah membuka layanan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di media sosial X.

Kini, RS tersebut memiliki 60 staf medis. Padahal sebelumnya telah menghentikan operasionalnya menyusul penggerebekan dan pendudukan oleh pasukan Israel pada November 2023.

Di RS tersebut juga memiliki bangsal bedah dan medis dengan 40 tempat tidur, unit gawat darurat, empat ruang operasi, layanan obstetri dan ginekologi darurat dasar.

"Ada unit hemodialisis terbatas, pelayanan laboratorium dan pelayanan radiologi dasar yang minim," imbuh dia.

Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan 9.300 liter bahan bakar dan pasokan medis untuk mencakup 1.000 pasien trauma dan 100 pasien dialisis ginjal.

WHO telah berjuang selama lebih dari dua minggu untuk mencapai Al-Shifa dan rumah sakit lain di Gaza utara.

Dikatakan pula bahwa awal pekan ini WHO harus membatalkan enam misi yang direncanakan di sana karena kurangnya keamanan.

Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel di Gaza sejak perang meletus.

WHO mengatakan pekan ini hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, sebagian besar berada di wilayah selatan.

WHO juga telah lama menggambarkan keadaan buruk di beberapa rumah sakit yang hampir tidak berfungsi di wilayah utara, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan dan bahan bakar.

Meskipun sebagian layanan di Al-Shifa dibuka, Tedros menekankan bahwa konsumsi bahan bakar jauh lebih tinggi, dan kebutuhan pasokan medis juga meningkat.

Tag:  #gaza #yang #hancur #kembali #buka #layanan #hasil #perjuangan #berat

KOMENTAR