Disebut Telat Pasok Peluru ke Ukraina, UE: Harusnya Zelensky Tak Berharap Itu Gratis
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat selama konferensi pers di Kyiv pada tanggal 23 November 2023. -- Komisioner UE sebut Ukraina harusnya tak berharap mendapat pasokan peluru secara gratis. 
17:50
5 Maret 2024

Disebut Telat Pasok Peluru ke Ukraina, UE: Harusnya Zelensky Tak Berharap Itu Gratis

Komisioner Pasar Dalam Negeri Uni Eropa (UE), Thierry Breton, mengomentari pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menyindir negara-negara Barat ingkar janji karena tidak memasok peluru artileri tepat waktu.

Menurut Thierry Breton, Ukraina seharusnya tidak berharap mendapatkan peluru itu secara gratis.

“Saya berkata: 'menyediakan' dan bukan 'memberi secara gratis',” kata Thierry Breton kepada France Info pada Senin (4/3/2024) tentang janji yang dibuat oleh UE tahun lalu.

Dia mengatakan UE memperkirakan Ukraina akan membayar setidaknya sebagian dari pasokan tersebut.

Sebelumnya, Zelensky mengeluh UE akan gagal mencapai target 520.000 peluru artileri yang seharusnya dipasok ke Ukraina pada Maret 2024.

“Dari juta peluru yang dijanjikan Uni Eropa kepada kita, sayangnya bukan 50 persen yang datang, tapi 30 persen,” kata Zelensky dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Bulgaria, Nikolay Denkov, di Kyiv, Senin (26/2/2024).

Ketika ditanya tentang pernyataan Zelensky tersebut, Thierry Breton menepis komentar Zelensky sebagai pernyataan yang salah.

"Angka-angka yang dikutip oleh Zelensky tidak sesuai dengan kenyataan," katanya.

"Kyiv mengharapkan semua peluru yang dijanjikan akan 'disumbangkan', namun hal itu tidak pernah terjadi," lanjutnya.

Thierry Breton menekankan UE hanya akan menyediakan peluru artileri dan tidak memberikannya secara gratis ke Ukraina.

Menurutnya, penting untuk menghidupkan industri pertahanan di Eropa melalui kerja sama ekonomi, selain memberikan bantuan kepada Ukraina.

3 Cara agar Ukraina Mendapat Pasokan Peluru

Sebelumnya, UE mengembangkan tiga cara untuk Ukraina agar mendapatkan peluru yang dibutuhkannya.

Cara pertama yaitu melibatkan sumbangan dan UE telah memberikan 300.000 butir peluru secara gratis kepada Ukraina.

Komisaris tersebut mengatakan pada bulan Maret, jumlah tersebut akan bertambah menjadi 550.000 butir.

Cara kedua mengharuskan pemerintah Ukraina membeli amunisi langsung dari perusahaan pertahanan UE.

"Kyiv telah membeli sekitar 350.000 cangkang dari produsen sejak janji tersebut dibuat," kata Thierry Breton.

"Bersama dengan sumbangan Uni Eropa, pembelian ini akan menjadikan jumlah total peluru yang akan dipasok oleh blok tersebut ke Ukraina pada akhir Maret menjadi sekitar 900.000," tambahnya.

Jika Ukraina masih menginginkan lebih, mereka dapat terus membeli langsung dari industri UE.

"UE telah memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah Ukraina sebesar 1,5 miliar Euro per bulan, yang berarti mereka mampu membeli amunisi sendiri," katanya, dikutip dari globalvillagespace.

Adapun cara ketiga yaitu mencakup sumbangan bilateral dari masing-masing negara anggota UE, yang belum dipublikasikan.

Sebagai hasil dari semua upaya ini, UE sudah berhasil mencapai targetnya.

Mengubah Perang Jadi Sumber Ekonomi

Dalam wawancara itu, Thierry Breton, mengungkapkan pemikirannya untuk menggerakkan industri pertahanan UE ke mode ekonomi perang.

Ia akan mengusulkan proposal "Program Industri Pertahanan Eropa" untuk mengadakan semua jenis peralatan militer bersama.

Proposal itu akan mendorong negara-negara UE agar membeli lebih banyak senjata bersama-sama dari perusahaan-perusahaan Eropa, dikutip dari Reuters.

Selain itu, diharapkan ini membantu perusahaan-perusahaan tersebut meningkatkan kapasitas produksi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Editor: Nuryanti

Tag:  #disebut #telat #pasok #peluru #ukraina #harusnya #zelensky #berharap #gratis

KOMENTAR