Begini Situasi Rapat Para Pentolan Israel Seusai Serangan Drone Hizbullah ke Rumah Netanyahu
YERUSALEM - 20 JULI, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri), Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Herzi Halevi (kanan), dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (tidak terlihat) mengikuti serangan pesawat tempur Israel di Pelabuhan Hudaydah di Yaman, yang dikuasai oleh Houthi yang didukung Iran di pantai Laut Merah, dari pusat operasi di Yerusalem pada 20 Juli 2024. 
17:20
23 Oktober 2024

Begini Situasi Rapat Para Pentolan Israel Seusai Serangan Drone Hizbullah ke Rumah Netanyahu

- Medis Ibrani, Hebrew Channel 13 membocorkan transkrip pertemuan yang membahas upaya pembunuhan baru-baru ini terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Rapat itu dilaporkan juga membahas opsi pembalasan atas serangan pesawat nirawak (UAV/drone) yang diluncurkan gerakan Hizbullah dari Lebanon ke kediaman Netanyahu.

Situasi rapat digambarkan penuh kemarahan.

"Beberapa menteri, yang dipimpin oleh Netanyahu, menghadiri pertemuan itu, dan mengkritik para perwira senior militer Israel atas apa yang mereka gambarkan sebagai reaksi lemah menyusul serangan pesawat tak berawak Hizbullah di kediaman Netanyahu tersebut," bunyi laporan tersebut dilansir RNTV, Rabu (23/10/2024).

Penampakan kerusakan pada kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di kota Caesarea, Selatan Haifa, wilayah pendudukan Israel karena serangan drone Hizbullah pada Sabtu (19/10/2024). Penampakan kerusakan pada kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di kota Caesarea, Selatan Haifa, wilayah pendudukan Israel karena serangan drone Hizbullah pada Sabtu (19/10/2024). (rntv/tangkap layar)

Pada awal pertemuan, Netanyahu mengatakan kalau pembahasan rapat adalah tentang bagaimana "melintasi garis merah terang”, merujuk pada situasi eskalasi Israel di berbagai front.

 Netanyhu kemudian meminta para peserta rapat mengeluarkan ide-ide mereka tentang bagaimana masalah ini diatasi dengan berbagai pendekatan.

Menteri Transportasi Israel Miri Regev mengatakan “kita perlu menyerang Iran secara langsung”.


Israel sebelumnya sudah menuduh Iran sebagai dalang penyerangan drone ke rumah Netanyahu.

Sementara Menteri Pertanian Israel, Avi Dichter dan Menteri Kehakiman Yariv Levin mengatakan kalau Israel perlu “memukul pemimpin politik di Lebanon” sebagai respons pembalasan.

Rapat juga membahas soal kelemahan sistem pertahanan udara Israel yang rentan ditembus. Disebutkan, dalam sebulan terakhir, berbagai objek mulai dari drone hingga rudal yang diluncurkan poros perlawanan bisa menembus wilayah udara Israel.

Menanggapi kritik, Kepala Staf Militer Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan: “Kami berhasil menggagalkan banyak UAV, kami telah memperkuat kemampuan kami dan kami terus belajar dan meningkatkan.”

“Ada reaksi,” kata Halevi, menyebut kalau Israel membalas serangan-serangan tersebut termasuk serangan oleh Hizbullah.

Halevi menambahkan, “Kami (IDF) mencapai target penting di Beirut pada malam hari, di jantung Da’ahia.”

Akurat Hantam Jendela Kamar Tidur

Drone Hizbullah yang menargetkan rumah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Israel utara itu secara langsung mengenai jendela kamar tidurnya, menurut media Israel pada hari Selasa, Anadolu Agency melaporkan.

Hizbullah mengonfirmasi tanggung jawab pada hari Selasa atas serangan 19 Oktober terhadap rumah pribadi Netanyahu di Caesarea.

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan pesawat tak berawak Hizbullah “secara langsung dan akurat menghantam jendela kamar tidur Netanyahu”.

KAN mengatakan sensor militer Israel mengizinkan media untuk melaporkan bahwa serangan itu telah menyebabkan kerusakan pada kediaman Perdana Menteri.

Sebuah gambar, yang sebelumnya dilarang dipublikasikan oleh sensor militer, menunjukkan kerusakan yang terjadi di rumah tersebut akibat hantaman pesawat tak berawak.

Kantor Netanyahu mengatakan bahwa Perdana Menteri dan keluarganya tidak berada di lokasi saat serangan terjadi.

Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah dalam eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon itu sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.

Hampir 2.500 orang tewas dan lebih dari 11.600 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.

Abu Obeida: Pesan Keras Bagi Israel

Adapun Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida memuji operasi yang telah dilakukan Hizbullah yang menargetkan kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu.

Menurut Abu Obeida, operasi Hizbullah ini akan menjadi pesan bagi para pemimpin entitas pendudukan Israel.

"Dengan menargetkan kediaman penjahat perang Netanyahu, Hizbullah akan mengirim pesan kepada para pemimpin kriminal pendudukan," kata Abu Obeida, dikutip dari Palestine Chronicle.

Pesan yang dimaksud adalah kesyahidan para pemimpin Perlawanan tidak akan melemahkan gerakan apa pun.

"Kemartiran para pemimpin perlawanan tidak akan melemahkan perlawanan, tetapi akan meningkatkan eskalasi dan tekadnya untuk melukai musuh," tegasnya.

Justru ini akan menjadi momen bagi perlawanan untuk terus meningkatkan tekadnya dalam melawan Israel.

Juru bicara al-Qassam juga menekankan bahwa operasi Hizbullah menjadi pembalasan atas serangan-serangan Israel.

"Mereka (Israel) tidak akan lolos dari pembalasan yang adil dari orang-orang yang bebas dan melawan di negara ini," tegasnya.

Hizbullah Konfirmasi Luncurkan Drone ke Rumah Netanyahu

Hizbullah telah mengaku bertanggung jawab atas serangan drone yang menargetkan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kota Caesarea, Israel pada hari Sabtu (19/10/2024), lalu.

Klaim tersebut diungkapkan oleh juru bicara Hizbullah Mohammed Afif saat konferensi pers di pinggiran selatan Beirut.

“Perlawanan Islam mengklaim bertanggung jawab atas operasi Caesarea dan penargetan rumah Netanyahu,” kata Afif, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, juru bicara Netanyahu mengatakan salah satu dari tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Lebanon menghantam kediaman Netanyahu di kota Caesarea pada hari Sabtu.

Namun ia mengatakan bahwa saat serangan itu diluncurkan, Netanyahu tidak berada di sekitar lokasi dan tidak ada korban jiwa.

Meski tak ada di rumah, Netanyahu menuduh Hizbullah berusaha membunuhnya dan istrinya dalam serangan drone tersebut.

“Para perwakilan Iran yang hari ini mencoba membunuh saya dan istri saya telah melakukan kesalahan besar,” kata Netanyahu sesaat setelah serangan drone.

Setelah adanya serangan tersebut, polisi Israel segera menutup jalan-jalan di sekitar lingkungan yang menjadi sasaran.

Mereka juga mencegah media mendekati area tersebut, sementara militer dan layanan darurat bergegas ke tempat kejadian untuk menilai kerusakan.

Menurut media Israel, termasuk Yedioth Ahronoth dan Walla, pesawat tak berawak itu terbang sekitar 70 kilometer dari Lebanon sebelum langsung menghantam rumah Netanyahu. 

Meskipun helikopter militer Israel sempat mendeteksi drone tersebut, namun pertahanan udara gagal mencegatnya.

Sehingga memungkinkan pesawat itu menyerang sasarannya dengan akurasi yang menghancurkan.

Media Israel melaporkan bahwa serangan drone Hizbullah ini telah membuat jendela kamar Netanyahu pecah.

"Sebuah pesawat tak berawak Hizbullah yang menyerang kediaman Netanyahu di Caesarea, utara Tel Aviv, pada hari Sabtu, merusak jendela kamar tidur," tulis media Israel, dikutip dari Al Jazeera.

 

(oln/rntv/tc/*)

 

Tag:  #begini #situasi #rapat #para #pentolan #israel #seusai #serangan #drone #hizbullah #rumah #netanyahu

KOMENTAR