100 Persen Mematikan, Ilmuwan Khawatir Penyakit Rusa Zombie Bermutasi dan Menginfeksi Manusia
Para ilmuwan melihat peluang penularan Rusa Zombie ke manusia./AP
16:57
21 Februari 2024

100 Persen Mematikan, Ilmuwan Khawatir Penyakit Rusa Zombie Bermutasi dan Menginfeksi Manusia

 

 - Para ilmuwan membunyikan alarm atas penyebaran rusa zombie, di tengah kekhawatiran bahwa penyakit ini dapat berevolusi untuk menginfeksi manusia.

Akhir tahun lalu, para ahli mengkonfirmasi kasus infeksi pertama di Taman Nasional Yellowstone, yang secara resmi dikenal sebagai penyakit kurus kronis.    Penyakit menular tersebut ditemukan di bangkai rusa yang dinyatakan positif mengidap rusa zombie ditemukan di daerah Wyoming, Amerika Serikat.   Dilansir dari nypos.com, Rabu (21/2), saat ini banyak kasus telah dilaporkan terjadi pada rusa, rusa kutub, dan rusa kutub di 33 negara bagian di Amerika Serikat, serta di Kanada, Norwegia, dan Korea Selatan.   Menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, Amerika Serikat, penyakit ini merusak bagian otak dan biasanya menyebabkan hilangnya kondisi tubuh secara progresif, perubahan perilaku, air liur yang berlebihan, dan kematian.   Penyakit ini 100 persen mematikan, dan tidak ada pengobatan atau vaksin yang bisa menyembuhkannya.   "Inti pesannya adalah kita sangat tidak siap," kata Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular di University of Minnesota, kepada KFF Health News pada awal bulan ini.  

  "Jika melihat tumpahan minyak saat ini, kami akan terjun bebas. Tidak ada rencana kontinjensi tentang apa yang harus dilakukan atau bagaimana menindaklanjutinya."   Para ilmuwan mengatakan, bahwa cara yang paling mungkin bagi manusia untuk tertular penyakit ini adalah melalui konsumsi daging rusa yang terinfeksi.   Namun, saat ini belum ada kasus penyakit ini yang diketahui pada manusia, meskipun hingga 15.000 rusa yang terinfeksi diperkirakan dimakan setiap tahunnya.   Namun, bukan berarti penyakit ini tidak dapat bermutasi. Chronic wasting disease (CWD) disebabkan oleh protein yang salah lipatan yang dikenal sebagai prion, dan penyakit prion lain yang pertama kali ditemukan pada hewan telah berevolusi untuk menginfeksi manusia.   Sabine Gilch, seorang peneliti di University of Calgary, Kanada, baru-baru ini menjelaskan bagaimana penyakit sapi gila, yang secara resmi dikenal sebagai bovine spongiform encephalopathy (BSE), dapat menular dari hewan ke manusia.   "Selama krisis, BSE ditularkan melalui daging atau produk makanan yang terkontaminasi ke manusia dan menyebabkan bentuk baru penyakit prion pada manusia, yang disebut penyakit varian Creutzfeldt-Jakob," jelasnya.  

  Meskipun penyakit Creutzfeldt-Jakob tidak menular dari orang ke orang melalui kontak langsung atau penyebaran melalui udara, para ilmuwan percaya bahwa CWD dapat menular.   Untuk menguji teori tersebut, Gilch dan timnya mengambil isolat CWD dari rusa yang terinfeksi, dan menyuntikkannya ke dalam model tikus yang telah dimanusiakan.   Tikus-tikus tersebut kemudian mengembangkan CWD dan ditemukan mengeluarkan prion infeksius dalam kotoran.   "Implikasinya adalah bahwa CWD pada manusia mungkin menular dari orang ke orang," ujar Gilch memperingatkan.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #persen #mematikanilmuwan #khawatir #penyakit #rusa #zombie #bermutasi #menginfeksi #manusia

KOMENTAR