Dianggap Mengganggu Stabilitas, Irak Ingin Militer AS Segera Keluar dari Wilayahnya Secara Cepat dan Tertib
Pangkalan udara Ain al-Assad yang menjadi markas militer AS di Irak. (AP/Khalid Mohammed)
14:42
11 Januari 2024

Dianggap Mengganggu Stabilitas, Irak Ingin Militer AS Segera Keluar dari Wilayahnya Secara Cepat dan Tertib

 

Jawapos.com - Irak menginginkan pasukan militer pimpinan Amerika Serikat (AS) keluar dari wilayahnya secara cepat dan tertib.

Dilansir dari REUTERS, seruan tersebut diajukan oleh sebagian besar fraksi Muslim Syiah.

Menurut Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani, kehadiran pasukan AS dianggap telah mengganggu stabilitas di tengah dampak regional dari Irak akibat perang Gaza.

Sudani juga mengatakan, belum menetapkan batas waktu terkait pengeluaran pasukan militer tersebut.  

Seruan pengusiran ini juga semakin meningkat usai serangkaian serangan AS terhadap kelompok militan  Iran yang juga merupakan bagian dari pasukan keamanan formal Irak.

Saling serang antara tentara AS dan militan Iran sejak Israel melancarkan kampanyenya di Gaza, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Irak  dapat menjadi arena konflik regional.

“Ada kebutuhan untuk mengatur ulang hubungan ini sehingga tidak menjadi target atau pembenaran bagi pihak mana pun, baik internal maupun asing, untuk merusak stabilitas di Irak dan kawasan,” kata Sudani kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Bagdad, Selasa (9/1).

Meski khawatir dengan adanya konflik regional, Baghdad  telah berulang kali mengatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap pasukan asing dan misi diplomatik  adalah tindakan ilegal dan bertentangan.

Mereka juga mengatakan, pemerintah Baghdad telah menangkap beberapa pelaku dan mencegah serangan.

Menanggapi hal tersebut, Pentagon pada hari Senin (8/11)mengatakan, pihaknya tidak memiliki rencana untuk menarik pasukan AS, yang berada di Irak.

Penarikan pasukan  kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran di Washington mengenai pengaruh musuh bebuyutan yakni Iran terhadap elit penguasa di Irak.

Sebagai informasi, pasukan pimpinan  AS telah menginvasi Irak dan menggulingkan mantan pemimpinnya yakni Saddam Hussein pada tahun 2003.

Washington kemudian menarik diri pada tahun 2011 namun kembali pada tahun 2014 untuk melawan ISIS sebagai bagian dari koalisi internasional. AS sendiri  saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak.

Dengan dikalahkannya ISIS secara teritorial pada tahun 2017, Sudani mengatakan, seharusnya penempatan tentara AS di Irak  sudah berakhir.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #dianggap #mengganggu #stabilitas #irak #ingin #militer #segera #keluar #dari #wilayahnya #secara #cepat #tertib

KOMENTAR