Penampakan Gedung Pusat Scam Myanmar, Masih Utuh meski Dibom Militer
- Mayoritas bangunan di kompleks penipuan siber KK Park, Kota Myawaddy, Myanmar, terpantau masih utuh meski pemerintah setempat mengklaim telah memberantas pusat kegiatan ilegal tersebut.
Analisis citra satelit yang dilakukan kantor berita AFP menunjukkan, dari ratusan bangunan dalam kawasan itu, hanya sekitar 22 unit yang benar-benar hancur dan sekitar 80 bangunan lainnya mengalami kerusakan.
Sementara itu, tiga perempat bangunan lainnya masih berdiri kokoh.
Kompleks markas scam KK Park di sisi timur Kota Myamaddy, Myanmar, ketika difoto dari Distrik Mae Sot di Thailand, yang berbatasan langsung dengan Myanmar, ketika difoto pada 17 September 2025.“Militer sedang melakukan aksi publisitas di KK Park,” ujar Jason Tower, peneliti senior dari Global Initiative Against Transnational Organized Crime, dikutip pada Selasa (11/11/2025).
Tower menilai operasi tersebut hanya menciptakan kesan bahwa pemerintah bertindak tegas, padahal sejatinya tidak demikian. Ia menyebut tindakan itu sebagai ilusi semata.
Sebelumnya, surat kabar Pemerintah Myanmar, The Global New Light of Myanmar, melaporkan bahwa semua bangunan di KK Park sedang dihancurkan.
Namun, citra satelit dari Planet Labs PBC yang diambil sejak 30 Oktober hingga Minggu (9/11/2025) justru memperlihatkan fakta berbeda.
Bagian tengah kompleks yang merupakan area pengembangan terbaru tampak masih utuh dan terus dibangun sejak penggerebekan besar awal tahun ini.
Sebagian wilayah memang tak dapat dianalisis akibat tertutup awan, dan hingga saat ini, kondisi lapangan belum dapat diverifikasi secara langsung oleh pihak independen.
Citra satelit memperlihatkan kompleks KK Park yang menjadi markas penipuan siber atau online scam di Kota Myawaddy, Myanmar, masih utuh pada 18 September 2025 meski pemerintah mengeklaim telah mengebom gedung-gedung di sana.Diduga sengaja dibiarkan berjalan
Warga sekitar melaporkan adanya suara ledakan berkala sejak operasi militer diumumkan.
Televisi pemerintah pun menayangkan tayangan alat berat dan detik-detik penghancuran bangunan.
Namun, Jason Tower menilai tayangan tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan realitas yang terjadi di lapangan.
“Klaim militer Myanmar bahwa mereka membongkar sindikat penipuan sepenuhnya salah,” ujarnya.
Menurut para analis, kompleks KK Park dan pusat scam lainnya menjadi sumber pemasukan penting bagi kelompok milisi bersenjata yang selama ini bersekutu dengan junta militer.
Diduga, keberadaan bisnis ilegal ini sengaja dibiarkan sebagai bagian dari pertukaran kepentingan antara militer dan kelompok-kelompok milisi.
China, yang merupakan sekutu internasional utama junta Myanmar, juga menekan pemerintah negeri itu untuk menutup pusat-pusat online scam.
Meski demikian, pendekatan yang diambil Myanmar terkesan berhati-hati agar tidak kehilangan dukungan dari dua pihak strategis, yakni milisi lokal dan Pemerintah China.
Sejak penggerebekan diumumkan, sekitar 1.500 orang dilaporkan melarikan diri dari KK Park dan menyeberang ke wilayah Thailand.
Meski demikian, para pakar meyakini bahwa masih banyak pekerja yang tertahan atau memilih tetap tinggal di pusat-pusat scam lainnya di Myanmar.
Laporan sebelumnya menyebutkan, para pekerja di kompleks seperti KK Park berasal dari berbagai negara dan latar belakang.
Beberapa bekerja secara sukarela. Namun, banyak pula yang diduga menjadi korban perdagangan manusia oleh jaringan kriminal internasional yang menargetkan individu renta, mulai dari ibu rumah tangga hingga profesional sektor keuangan.
Tag: #penampakan #gedung #pusat #scam #myanmar #masih #utuh #meski #dibom #militer