Donald Trump Isyaratkan Ingin Tiga Periode, Abaikan Batas Konstitusi AS
Presiden AS Donald Trump tiba di bandara Haneda sebelum beralih ke Marine One di Tokyo, Jepang, pada hari Senin. (Mark Schiefelbein/AP Photo)
11:33
29 Oktober 2025

Donald Trump Isyaratkan Ingin Tiga Periode, Abaikan Batas Konstitusi AS

- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memantik perdebatan politik di Washington. Dalam pernyataannya di atas pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengaku 'ingin sekali' menjabat untuk masa ketiga, meski Konstitusi AS dengan jelas melarang seseorang terpilih lebih dari dua kali sebagai presiden.

"Saya akan senang melakukannya. Angka dukungan saya saat ini yang terbaik sepanjang masa," kata Trump kepada wartawan, Senin (27/10), saat dalam penerbangan dari Malaysia menuju Jepang.

Pernyataan tersebut sontak menimbulkan kehebohan di kalangan pengamat politik dan ahli hukum tata negara. Banyak yang menilai, keinginan Trump itu bukan sekadar lelucon politik, melainkan sinyal lanjutan dari ambisinya mempertahankan kekuasaan.

Beberapa sekutunya sebelumnya sempat melempar ide 'jalan pintas' agar Trump bisa kembali ke Gedung Putih, salah satunya dengan mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama calon presiden lain yang kelak bisa mengundurkan diri setelah terpilih. Namun, Trump menolak skenario itu.

"Saya tidak akan melakukan itu. Terlalu lucu. Saya rasa orang-orang tidak akan menyukainya. Itu tidak benar," ujarnya.

Namun para ahli menegaskan, meskipun Trump bersedia, langkah itu tetap melanggar hukum. Pasal ke-12 Amandemen Konstitusi AS secara eksplisit menyebutkan bahwa 'tidak seorang pun yang tidak memenuhi syarat menjadi presiden dapat menjadi wakil presiden'.

Dengan kata lain, karena Trump sudah menjabat dua kali, ia juga tak bisa mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Mengutip via Al-Jazeera, Trump, yang kini berusia 79 tahun, dikenal kerap menggoda para pendukungnya dengan wacana 'Trump 2028' dan bahkan memasarkan topi dengan tulisan serupa. Walau sebagian menilai itu hanya gurauan politik, sebagian lainnya melihatnya sebagai uji reaksi publik terhadap ide masa jabatan ketiga.

Ketika ditanya apakah dirinya benar-benar tidak menutup kemungkinan untuk kembali mencalonkan diri, Trump menjawab samar: "Apakah saya tidak menutup kemungkinan? Kalian yang bisa menilainya".

Ia juga enggan menjawab ketika disinggung apakah siap menggugat secara hukum demi mencalonkan diri lagi. “Saya belum terlalu memikirkannya,” katanya singkat.

Pernyataan kontroversial itu disampaikan Trump di sela rangkaian kunjungan luar negerinya ke Asia. Setelah menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur, ia dijadwalkan singgah di Tokyo sebelum melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan untuk menghadiri forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Dalam kesempatan itu, Trump dijadwalkan bertemu sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping — pertemuan yang diprediksi akan membahas isu ekonomi dan keamanan regional.

Menutup pernyataannya, Trump menyebut dua nama yang dinilainya berpotensi menjadi penerusnya di Partai Republik: Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio. "Saya pikir kalau mereka berdua bekerja sama, itu akan menjadi kekuatan yang tak tertandingi," ucapnya.

Komentar Trump kembali menyoroti tren politik personalitas di Amerika Serikat. Dalam sistem demokrasi yang menekankan batasan kekuasaan, keinginan seorang presiden untuk memperpanjang masa jabatannya memunculkan kekhawatiran akan menguatnya kecenderungan otoritarian.

Meski peluang hukum untuk Trump menjabat tiga periode hampir mustahil, ucapannya tetap menjadi simbol dari bagaimana politik modern di AS makin didorong oleh figur, bukan oleh prinsip konstitusi.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #donald #trump #isyaratkan #ingin #tiga #periode #abaikan #batas #konstitusi

KOMENTAR