Benteng Terakhir Warga Gaza Bakal jadi Target IDF Berikutnya, Gallant: Hamas Tak akan Berkuasa Lagi
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. - Yoav Gallant menargetkan benteng terakhir warga Gaza di Kota Rafah. Gallant menyebut Hamas tak akan berkuasa lagi di Gaza. 
15:00
6 Februari 2024

Benteng Terakhir Warga Gaza Bakal jadi Target IDF Berikutnya, Gallant: Hamas Tak akan Berkuasa Lagi

Tak henti-hentinya Israel membuat sengsara warga Gaza.

Kali ini, Israel berencana untuk menyerbu Kota Rafah, benteng terakhir warga Gaza.

Lebih dari 1,3 juta warga Gaza, yang sebagian besar berasal dari luar Kota Rafah, mengungsi di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant beranggapan Kota Rafah merupakan benteng terakhir Hamas yang tersisa.

Maka dari itu, Gallant menginginkan militer Israel untuk menyerbu Kota Rafah dan membasmi Hamas dari Jalur Gaza.

"Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum pernah kami perangi di tengah Jalur Gaza dan di selatan, dan khususnya (benteng) terakhir Hamas yang tersisa di Rafah," kata Gallant, dikutip dari Anadolu Agency.

Menurut Gallant, para petinggi Hamas saat ini tengah bersembunyi di Kota Rafah.

Dia menggambarkan operasi darat tentara Israel di Gaza sebagai "salah satu yang paling rumit dalam sejarah perang".

Gallant menegaskan kembali bahwa setelah pertempuran berakhir, Hamas tidak akan bisa memerintah Gaza lagi.

Beberapa kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan terhadap serangan militer Israel di Rafah, yang akan merenggut nyawa banyak orang di sana.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Warga Palestina Berharap pada Blinken

Warga Palestina berharap gencatan senjata segera terwujud sebelum militer Israel menyerang Kota Rafah.

Harapan warga Palestina itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengunjungi Arab Saudi pada Senin (5/2/2024) malam.

Blinken bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman untuk membahas koordinasi regional demi tercapainya "akhir yang langgeng" dari krisis ini.

"Menteri menggarisbawahi pentingnya mengatasi kebutuhan kemanusiaan di Gaza dan mencegah penyebaran konflik lebih lanjut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dikutip dari Reuters.

Tawaran gencatan senjata, yang disampaikan kepada Hamas pekan lalu oleh mediator Qatar dan Mesir, tinggal menunggu jawaban dari kelompok militan tersebut.

Hamas mengatakan mereka menginginkan lebih banyak jaminan bahwa hal itu akan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama empat bulan.

"Mustahil untuk mengatakan apakah kita akan mendapatkan terobosan, kapan kita akan mendapatkan terobosan," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan selama perjalanan ke Arab Saudi.

Menlu AS Antony Blinken dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman 234125234612515 Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) menunjukkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan) menerima Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) di Riyadh pada 5 Februari 2024.

"Keputusan saat ini ada di tangan Hamas," lanjutnya.

Kedatangan Blinken ke Arab Saudi ini juga memiliki tujuan untuk mendapatkan dukungan membangun kembali dan menjalankan Gaza untuk warga Palestina.

Blinken juga berharap agar negara-negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel.

Washington juga berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut di tempat lain di Timur Tengah, setelah serangan udara AS selama berhari-hari terhadap kelompok bersenjata pro-Iran di seluruh wilayah.

Miller mengatakan Blinken dan Putra Mahkota telah membahas kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketegangan regional.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #benteng #terakhir #warga #gaza #bakal #jadi #target #berikutnya #gallant #hamas #akan #berkuasa #lagi

KOMENTAR