Tragedi Feri Kongo: 78 Nyawa Melayang, Pemakaman Massal Digelar di Tengah Duka dan Amarah
Ilustrasi kapal tenggelam dihantam ombak. [Istimewa]
15:12
10 Oktober 2024

Tragedi Feri Kongo: 78 Nyawa Melayang, Pemakaman Massal Digelar di Tengah Duka dan Amarah

Pemerintah Kongo mengadakan serangkaian pemakaman pada hari Rabu di North Kivu untuk mengenang para korban kecelakaan feri yang merenggut lebih dari 78 nyawa.

Upacara pemakaman berlangsung di Nyirangongo, Makao, dengan dihadiri oleh para pemimpin dari berbagai sektor dan perwakilan dari kelompok sipil, serta dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri dan Sosial.

Pada pagi hari yang sama, keluarga para korban diundang untuk mengunjungi kamar jenazah di Goma guna mendapatkan informasi terkini mengenai orang-orang yang masih hilang.

Keluarga korban menghadapi ketidakpastian yang berkepanjangan, mengingat banyak di antara mereka yang belum ditemukan. Pejabat setempat menyatakan bahwa operasi pencarian masih berlangsung, namun meminta pihak keluarga untuk tidak terlalu berharap karena kemungkinan menemukan korban selamat tergolong kecil.

Baca Juga: Hendak Kabur Berjamaah dari Penjara, Ratusan Narapidana Tewas di Kongo

Beberapa anggota keluarga menyatakan ketidakpuasan terhadap keputusan yang mereka anggap sepihak dan tidak mempertimbangkan keinginan mereka. Beberapa memilih untuk mengakhiri masa berkabung, sementara yang lain masih berharap akan ada perkembangan dalam upaya pencarian di Danau Kivu.

Sebagai langkah responsif, komisi yang mengawasi navigasi danau serta sungai telah diberhentikan, dan Kementerian Perhubungan memerintahkan dilakukannya inspeksi teknis pada kapal-kapal yang beroperasi.

Selain itu, tindakan hukum juga akan diambil terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, yang terjadi saat feri MV Merdi terbalik beberapa meter dari tujuan pada hari Kamis lalu, menimbulkan duka mendalam di provinsi Kivu Utara dan Selatan.

Pihak berwenang mencatat bahwa banyak korban kemungkinan masih terjebak di bawah permukaan danau.

Kecelakaan kapal merupakan masalah yang umum terjadi di Kongo. Laporan dari kelompok masyarakat sipil telah menyoroti kegagalan pemerintah dalam menerapkan regulasi keselamatan, yang memungkinkan kapal beroperasi tanpa batas beban yang sesuai serta kelalaian dalam menyediakan rompi keselamatan bagi penumpang.

Baca Juga: Berada di Dasar Laut Selama 2 Hari, Korban Kapal Tenggelam Bertahan Hidup karena Hal Ini

Editor: Aprilo Ade Wismoyo

Tag:  #tragedi #feri #kongo #nyawa #melayang #pemakaman #massal #digelar #tengah #duka #amarah

KOMENTAR