



PM Mongolia Mundur Usai Anaknya Pamer Kekayaan di Medsos
- Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene (44), secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (3/6/2025).
Keputusan ini diambil menyusul mosi tidak percaya yang diajukan di parlemen, diperparah dengan gelombang kritik publik atas gaya hidup mewah putranya yang menjadi viral di media sosial.
Oyun-Erdene, yang menjabat sejak 2021, tak mampu lagi mempertahankan posisinya setelah hanya 44 dari 126 anggota parlemen menyatakan dukungan dalam pemungutan suara. Jumlah ini jauh di bawah ambang batas mayoritas yang diperlukan.
"Pemerintah tidak lagi memiliki kekuatan untuk memimpin," ujar Oyun-Erdene, dalam sebuah pernyataan seraya mengungkapkan rasa bangganya telah mengabdi kepada rakyat Mongolia.
Gaya hidup mewah anak picu amarah publik
Tekanan terhadap pemerintahan Oyun-Erdene memuncak setelah gaya hidup sang anak menjadi sorotan tajam.
Unggahan media sosial yang menampilkan pertunangan mewah putranya yang berusia 23 tahun, termasuk penyewaan hotel kelas atas dan penggunaan barang-barang bermerek, memicu kemarahan luas di tengah kondisi ekonomi rakyat yang kian sulit.
Publik mempertanyakan sumber kekayaan keluarga perdana menteri, mengingat Oyun-Erdene selama ini dikenal berasal dari latar belakang keluarga sederhana di pedesaan.
"Tanpa sumber penghasilan yang jelas, gaya hidup mereka, dari tas mewah, helikopter pribadi, hingga pesta eksklusif, terasa seperti ejekan bagi rakyat," ungkap Amina (nama samaran), salah satu warga Mongolia, kepada media lokal.
Menurut Amina, ketimpangan sosial-ekonomi di Mongolia semakin terasa nyata ketika para pemimpin negara justru terlihat hidup dalam kemewahan.
"Banyak warga harus menyisihkan hampir separuh penghasilan hanya untuk membayar pajak. Biaya hidup melonjak, dan orang-orang kini hidup dari utang ke utang," tambahnya.
Koalisi kolaps dan demonstrasi meluas
Krisis politik ini sekaligus menandai keruntuhan koalisi tiga partai yang menopang pemerintahan Oyun-Erdene.
Koalisi yang dibentuk pada Juli tahun lalu ini terdiri dari Partai Rakyat Mongolia dan dua partai oposisi, yang terpaksa bekerja sama setelah hasil pemilu sebelumnya tidak memberikan mayoritas mutlak kepada partai penguasa.
Skandal gaya hidup mewah keluarga perdana menteri telah mendorong sejumlah anggota koalisi untuk turut mendesak pengunduran dirinya. Situasi ini memuncak dalam aksi unjuk rasa selama dua pekan di ibu kota Ulaanbaatar, dengan mayoritas peserta berasal dari generasi muda.
Aksi protes tersebut merefleksikan kekecewaan rakyat terhadap para pejabat yang dinilai abai terhadap realitas hidup masyarakat luas.
Tag: #mongolia #mundur #usai #anaknya #pamer #kekayaan #medsos