Mumi Bayi Mamut Berusia 130.000 Tahun Ditemukan Masih Utuh di Rusia
Ilustrasi mammoth(scitechdaily)
14:06
6 April 2025

Mumi Bayi Mamut Berusia 130.000 Tahun Ditemukan Masih Utuh di Rusia

- Penemuan bayi mamut yang terawetkan dengan sangat baik, berusia sekitar 130.000 tahun, mengungkapkan potret kehidupan prasejarah.

Bayi mamut ini ditemukan di wilayah timur jauh Rusia dan diberi nama Yana, merujuk pada tempat ditemukannya.

Maret 2025, para ilmuwan melakukan otopsi pada tubuh Yana di laboratorium di Yakutsk, ibu kota wilayah Sakha, Siberia. Meskipun telah terawetkan selama ribuan tahun oleh lapisan permafrost, kondisi tubuh Yana masih sangat terjaga.

Hal ini memberikan kesempatan langka bagi para peneliti untuk mempelajari lebih dalam tentang masa lalu bumi, serta tantangan yang dihadapi dunia akibat pemanasan global.

Yana ditemukan dalam keadaan luar biasa terawetkan, dengan kulit abu-abu kecoklatan dan gumpalan rambut kemerahan yang menutupi tubuhnya.

Belalainya yang melengkung dan matanya yang masih dapat dikenali dengan jelas menjadi bukti tak ternilai dari kehidupan masa lalu. Kaki Yana yang kokoh juga menyerupai kaki gajah modern.

Artemy Goncharov, Kepala Laboratorium Genomik Fungsional dan Proteomik Mikroorganisme di Institut Kedokteran Eksperimental di Saint Petersburg, menyebutkan bahwa nekropsi Yana membuka peluang langka untuk menelusuri sejarah bumi dan mempelajari lebih lanjut tentang perubahan iklim di masa depan.

Para ilmuwan berharap bisa memperoleh informasi tentang kondisi lingkungan tempat Yana hidup melalui analisis genetik tubuhnya.

Mereka berencana mencari bakteri purba serta mempelajari tanaman dan spora yang dimakan oleh Yana. Hal ini dapat memberikan gambaran lebih mendalam tentang ekosistem pada masa prasejarah.

Dengan panjang tubuh sekitar dua meter dan berat 180 kilogram, Yana dianggap sebagai spesimen mamut paling terawetkan yang pernah ditemukan. Organ dalam dan jaringan lunak tubuhnya masih terjaga dengan baik, menjadikannya obyek penelitian yang sangat berharga bagi para ilmuwan.

Proses nekropsi dilakukan dengan hati-hati oleh ilmuwan yang mengenakan pakaian steril dan masker wajah. Meskipun mamut punah sekitar 4.000 tahun lalu, tubuh Yana menyimpan informasi yang sangat penting.

Goncharov menambahkan, "Banyak organ dan jaringan yang terawetkan dengan sangat baik, termasuk saluran pencernaan yang sebagian masih utuh."

Penelitian juga berfokus pada mikroorganisme purba yang mungkin ada di dalam tubuh Yana, untuk menggali hubungan evolusinya dengan mikroorganisme modern.

Artyom Nedoluzhko, Direktur Laboratorium Paleogenomik Universitas Eropa di Saint Petersburg, mengungkapkan bahwa tim ilmuwan ingin menyelidiki mikrobiota yang ada di dalam tubuh Yana saat ia masih hidup.

Awalnya, Yana diperkirakan mati sekitar 50.000 tahun lalu. Namun, melalui analisis lapisan permafrost, dipastikan mamut ini hidup lebih dari 130.000 tahun yang lalu.

Yana dipastikan berusia lebih dari satu tahun saat mati, berdasarkan pertumbuhan gading susu yang muncul pada usia tertentu.

Meskipun penyebab pasti kematian Yana belum diketahui, penelitian ini menunjukkan bahwa manusia belum ada di wilayah tersebut pada masa hidup mamut ini. Manusia pertama kali muncul di Siberia sekitar 28.000-32.000 tahun lalu, jauh setelah mamut ini punah.

Penemuan ini juga memperlihatkan pentingnya menjaga lapisan permafrost yang mengawetkan spesimen ini.

Pemanasan global yang menyebabkan lapisan permafrost mencair memungkinkan penemuan-penemuan seperti ini.

Namun, proses pencairan permafrost juga berisiko melepaskan patogen purba yang dapat memengaruhi lingkungan dan makhluk hidup, termasuk manusia.

"Perubahan iklim bisa memicu bahaya biologis yang belum kita bayangkan sebelumnya. Patogen yang terpendam bisa saja terlepas dan mengancam kehidupan modern," ujar Maxim Cheprasov, Direktur Museum Mamut di Yakutsk.

Editor: Albertus Adit

Tag:  #mumi #bayi #mamut #berusia #130000 #tahun #ditemukan #masih #utuh #rusia

KOMENTAR