2 Sandera Israel Terkejut Lihat 3 Rekannya Bebas, Desak Netanyahu Lanjutkan Pertukaran Tahanan
SANDERA ISRAEL - Tangkapan layar ini diambil dari publikasi video Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan dua sandera Israel, Itamar David (kiri) dan Guy Gilboa Dalal (kanan), yang diizinkan oleh anggota Al-Qassam untuk melihat pembebasan 3 rekannya melalui pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Kedua sandera tersebut seharusnya bebas pada pertukaran gelombang ke-2. Pada Sabtu (22/
20:00
23 Februari 2025

2 Sandera Israel Terkejut Lihat 3 Rekannya Bebas, Desak Netanyahu Lanjutkan Pertukaran Tahanan

Brigade Al-Qassam, unit militer Hamas, merilis rekaman eksklusif terkait pembebasan gelombang ketujuh sandera Israel yang berlangsung pada Sabtu (22/2/2025).

Dalam video tersebut, tampak dua sandera Israel, Itamar David dan Guy Gilboa Dalal, yang seharusnya dibebaskan pada tahap kedua sedang duduk di mobil di tengah alun-alun, menyaksikan rekan-rekan mereka dibebaskan oleh Brigade Al-Qassam.

Mereka mengirim surat kepada pemerintah dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, serta mendesak agar mereka segera dibebaskan.

"Kami ingin pulang... Netanyahu, kalian telah membiarkan kami mati... Rekan-rekan kami akhirnya bebas setelah 500 hari. Wahai rakyat Israel, tolonglah kami, kami ingin diperlakukan seperti mereka," kata mereka, merujuk pada para tahanan yang telah lebih dulu dibebaskan pada Sabtu (22/2/2025).

Mereka mengungkapkan keterkejutan mereka melihat pembebasan rekan-rekannya, serta menuntut Netanyahu untuk tetap melanjutkan kesepakatan pertukaran sandera tanpa hambatan.

"Tekanan militer hanya akan membuat kami semua terbunuh. Jika kesepakatan sudah dimulai, maka selesaikanlah," ungkap salah satu sandera.

Mereka juga menyerukan kepada warga Israel agar terus melakukan aksi demonstrasi hingga seluruh sandera berhasil dibebaskan.

“Kami ingin mengalami momen itu, kami ingin kembali ke rumah. Solusi militer bukanlah jawaban,” tambah mereka.

Video tersebut menunjukkan proses serah terima yang dilakukan di depan publik, disertai perayaan serta parade militer dari kelompok perlawanan.

Selain itu, Brigade Al-Qassam mengibarkan bendera Palestina berukuran besar di tiang tinggi sambil memperdengarkan lagu kebangsaan Palestina.

Dalam klip tersebut, terdapat pernyataan yang berbunyi, “Tanah ini mengenali pemilik aslinya, berbeda dengan mereka yang hanya memiliki kewarganegaraan ganda.”

Pembebasan 6 Sandera Israel Dilakukan Secara Bertahap

Dalam video lain yang dirilis pada Minggu (23/2/2025), terlihat para pejuang Brigade Al-Qassam sedang mengawal tiga sandera yang diangkut dengan mobil putih saat proses pembebasan pada Sabtu (22/2/2025).

Pembebasan dilakukan dalam tiga tahap, yakni dua sandera pertama, disusul tiga sandera berikutnya, dan satu sandera terakhir yang dilepaskan secara terpisah.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Israel berkomitmen untuk melepaskan 620 tahanan Palestina.

Salah satu sandera Israel yang dibebaskan mengungkapkan bahwa baginya, pohon yang dilihatnya tampak lebih megah dibandingkan dengan negara Israel.

Sementara itu, sandera lain bertanya-tanya mengapa pohon tersebut ditebang, kemudian menambahkan, "Di sini tidak ada Hamas ataupun Al-Qassam."

Seorang sandera lainnya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Brigade Al-Qassam, yang menurutnya telah memperlakukannya dengan baik, menjaganya, serta menyelamatkan nyawanya.

Ia juga menyoroti bahwa puluhan tawanan telah kehilangan nyawa dalam konflik ini.

Sandera lainnya berpendapat bahwa semua pihak sebenarnya bisa kembali dengan damai sebelum situasi ini berkembang menjadi seperti sekarang.

Menurutnya, kejadian ini seharusnya tidak terjadi dan tidak ada alasan yang cukup untuk membuatnya terjadi sejak awal.

Seorang sandera yang terlihat mencium kepala dua pejuang saat serah terima mengungkapkan bahwa keluarganya berasal dari Maroko dan Turki sebelum menetap di Palestina, meskipun ia sendiri tidak mengetahui alasan di balik kepindahan leluhurnya tersebut.

"Semua orang seharusnya kembali ke tanah air mereka," ujarnya.

Pada hari Sabtu, kelompok perlawanan Palestina menyerahkan enam sandera yang masih hidup.

Mereka adalah kelompok terakhir yang dibebaskan dalam tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata.

Editor: timtribunsolo

Tag:  #sandera #israel #terkejut #lihat #rekannya #bebas #desak #netanyahu #lanjutkan #pertukaran #tahanan

KOMENTAR