Diklaim Bukan Shiri Bibas, Netanyahu Tuding Hamas Serahkan Jenazah yang Tak Diketahui Identitasnya
JENAZAH SANDERA ISRAEL - Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic yang tayang pada 20 Februari 2025, memperlihatkan proses penyerahan jenazah sandera Israel oleh Hamas. Israel mengklaim salah satu jenazah yang dikembalikan Hamas pada Kamis (20/2/2025) bukanlah jenazah sandera Israel. 
18:40
21 Februari 2025

Diklaim Bukan Shiri Bibas, Netanyahu Tuding Hamas Serahkan Jenazah yang Tak Diketahui Identitasnya

- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel akan membuat Hamas 'membayar' karena gagal membebaskan jenazah sandera Shiri Bibas sesuai kesepakatan.

Pernyataan itu muncul setelah para ahli Israel mengatakan, satu dari empat jenazah yang diserahkan Hamas pada Kamis (20/2/2025), adalah seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya dan bukan Shiri Bibas, yang kedua putranya, Kfir dan Ariel, diserahkan dan diidentifikasi.

Netanyahu menuduh Hamas bertindak "dengan cara yang sangat sinis" dengan menempatkan jenazah seorang wanita Gaza di dalam peti jenazah.

Netanyahu lantas menyebut jenazah yang diserahkan Hamas bukan Shiri Bibas, yang diculik bersama kedua putranya dan suaminya, Yarden, selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

"Kami akan bertindak dengan tekad untuk membawa pulang Shiri bersama semua sandera kami - baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal - dan memastikan Hamas membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan jahat ini," katanya dalam sebuah pernyataan video, Jumat (21/2/2025), dilansir Al Arabiya.

Hamas belum mengeluarkan komentar publik sejauh ini mengenai tuduhan Israel, yang mengancam akan menggagalkan perjanjian gencatan senjata yang rapuh, yang dicapai dengan dukungan AS dan bantuan mediator Qatar dan Mesir bulan lalu.

Diberitakan Arab News, selama serangan pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, Hamas memfilmkan dan kemudian menyiarkan rekaman yang menunjukkan penculikan keluarga Shiri Bibas dari rumah mereka di dekat perbatasan Gaza.

Ariel saat itu berusia empat tahun, sedangkan Kfir adalah sandera termuda yang baru berusia sembilan bulan.

Ayah mereka, yang juga ditangkap selama serangan itu, dibebaskan awal bulan ini.

Sandera tua yang jenazahnya dikembalikan pada hari Kamis, diidentifikasi sebagai Oded Lifshitz, seorang jurnalis veteran dan pembela hak-hak Palestina sejak lama.

Militan Palestina menggelar upacara untuk mengembalikan keempat jenazah di bekas pemakaman di kota Khan Yunis, Gaza selatan.

Pemulangan jenazah tersebut merupakan bagian dari fase awal enam minggu gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Sejauh ini, Hamas telah menghasilkan pembebasan 19 sandera Israel yang masih hidup dengan imbalan lebih dari 1.100 tahanan Palestina.

Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

Dikutip dari Al Jazeera, Juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sengaja "menghambat pelaksanaan fase kedua" gencatan senjata Gaza.

Menteri Keuangan Israel sayap kanan, Bezalel Smotrich, telah menuntut segera kembalinya pertempuran di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki setelah tiga bus kosong meledak di sebuah depot parkir dekat Tel Aviv.

Seorang pria Palestina dilaporkan tewas semalam ketika sebuah kendaraan militer Israel bertabrakan dengan mobilnya selama operasi Israel di Tulkarem, bagian dari serangan besar-besaran militer Israel selama berminggu-minggu di beberapa wilayah Tepi Barat utara.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan tidak ada rumah mobil yang masuk ke Jalur Gaza untuk warga Palestina yang mengungsi, dan menambahkan, "sejumlah terbatas" rumah mobil telah memasuki Jalur Gaza, tetapi rumah-rumah tersebut telah ditetapkan untuk digunakan oleh organisasi-organisasi internasional.

Militer Israel mengklaim, satu dari empat jenazah tawanan Israel yang diserahkan di Gaza kemarin bukanlah Shiri Bibas, dan menggambarkan jenazah tersebut sebagai "anonim" serta menuntut Hamas mengembalikan jenazah yang benar.

Hamas mengatakan jasad tawanan itu tampaknya tercampur dengan sisa-sisa manusia lainnya di reruntuhan serangan udara Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan intensifikasi operasi militer di Tepi Barat yang diduduki setelah tiga bus yang diparkir meledak di Bat Yam, dekat Tel Aviv, tanpa korban jiwa.

Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.319 kematian warga Palestina dalam  perang Israel di Gaza,  sementara 111.749 orang terluka.

Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas  menjadi sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #diklaim #bukan #shiri #bibas #netanyahu #tuding #hamas #serahkan #jenazah #yang #diketahui #identitasnya

KOMENTAR