Bom AS Seberat 900 Kg Tiba di Israel Usai Dapat Izin Trump
Penampakan bom MK-84 saat difoto di kapal induk USS George Washington (CVN 73) ketika berlayar di Teluk Arab, 29 April 2004. Amerika Serikat pada Minggu (16/2/202) telah mengirim bom seberat 900 kilogram ini ke Israel.(US NAVY/JASON R ZALASKY via AFP)
18:36
18 Februari 2025

Bom AS Seberat 900 Kg Tiba di Israel Usai Dapat Izin Trump

– Amerika Serikat (AS) mengirimkan bom seberat 900 kilogram ke Israel, setelah Presiden Donald Trump mencabut pemblokiran ekspor amunisi yang sempat diberlakukan oleh pendahulunya, Joe Biden.

Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi pada Minggu (16/2/2025) bahwa bom MK-84 telah tiba di Israel.

Senjata ini dikenal memiliki daya hancur besar, mampu menembus beton serta logam tebal, dan menciptakan radius ledakan luas.

Dicabutnya pemblokiran ekspor senjata

Pemerintahan Biden sebelumnya menahan pengiriman bom ini karena kekhawatiran terhadap dampaknya di kawasan padat penduduk, terutama Jalur Gaza. Namun, setelah Trump kembali menjabat, kebijakan tersebut diubah.

Pada 2023, di bawah kepemimpinan Biden, AS sempat mengirim ribuan bom sejenis ke Israel pasca-serangan Hamas pada 7 Oktober.

Namun, salah satu pengiriman ditahan, sebelum akhirnya dibebaskan oleh Trump pada Januari 2025.

"Pengiriman amunisi yang tiba di Israel malam ini, yang dirilis oleh Pemerintahan Trump, merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF," ujar Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, Sabtu (15/2/2025) malam.

"Ini juga menjadi bukti lebih lanjut tentang aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters.

Pengiriman bom ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap rapuhnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Kedua pihak saling menuduh melanggar kesepakatan yang bertujuan menghentikan perang, serta memungkinkan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

Sementara itu, AS terus memberikan bantuan miliaran dollar (triliunan rupiah) kepada Israel sejak konflik ini dimulai.

Editor: Albertus Adit

Tag:  #seberat #tiba #israel #usai #dapat #izin #trump

KOMENTAR