



Populer Internasional: Rusia Cetak Uang Tunai Suriah - Pesan Keras Al-Qassam saat Pertukaran Sandera
Suriah menerima pengiriman uang kertas baru dari Rusia di tengah kelangkaan uang tunai di negara tersebut.
Sementara itu, Brigade Al-Qassam menyampaikan pesan keras kepada Israel dan Amerika selama pertukaran sandera.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Rusia Cetak Uang Tunai Baru untuk Suriah, Barat Masih Ragu-Ragu Cabut Sanksi

Bank sentral Suriah menerima pengiriman uang kertas pound/lira Suriah baru dari Rusia untuk mengatasi kekurangan uang tunai yang telah memperparah kondisi ekonomi negara tersebut.
Mengutip Financial Times, Bank Sentral Suriah mengumumkan pada Jumat (14/2/2025) bahwa uang lira Suriah telah tiba dari Rusia melalui Bandara Internasional Damaskus.
Namun, pihak bank tidak mengonfirmasi jumlah pastinya.
Para bankir dan pelaku bisnis sebelumnya menyatakan bahwa kelangkaan uang tunai sangat menghambat perekonomian Suriah.
Pengiriman ini menjadi bukti bahwa Suriah masih bergantung pada Rusia, tempat di mana lira Suriah telah dicetak selama bertahun-tahun.
Seorang produsen dan pengecer tekstil, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa kelangkaan uang tunai telah mencapai titik kritis.
2. Pesan Keras Al-Qassam saat Pertukaran Sandera: Tidak Ada Pemindahan Warga Palestina dari Gaza
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam menyampaikan pesan tegas saat pertukaran sandera pada hari Sabtu (15/2/2025).
Brigade Al-Qassam mengibarkan spanduk dengan pesan tegas yang menolak rencana Amerika Serikat tentang pemindahan warga Palestina dari Gaza dalam upacara serah terima sandera.
Rencana tersebut, yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, bertujuan untuk mengambil alih Gaza serta memindahkan warganya ke negara-negara tetangga.
Salah satu spanduk yang dipamerkan memuat tulisan, “Kami adalah prajurit, wahai Yerusalem, jadilah saksi,” dalam tiga bahasa: Arab, Inggris, dan Ibrani, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Spanduk tersebut juga menampilkan bendera negara-negara Arab, termasuk Palestina, Mesir, Yordania, Lebanon, Aljazair, dan Arab Saudi.
3. Beraninya Zelensky Tolak Trump soal Jatah Mineral, AS dan Rusia Berunding di Arab Saudi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pertemuan tertutup hari Rabu, menolak tawaran pemerintahan Trump untuk melepaskan setengah dari sumber daya mineral negara itu dengan imbalan dukungan AS.
Kesepakatan yang tidak biasa itu akan memberikan Amerika Serikat 50 persen saham di semua sumber daya mineral Ukraina, termasuk grafit, lithium, dan uranium, sebagai kompensasi atas dukungan masa lalu dan masa depan dalam upaya perang Kyiv melawan Rusia, menurut dua pejabat Eropa.
Seorang pejabat Ukraina dan seorang pakar energi yang diberi pengarahan tentang proposal tersebut mengatakan bahwa pemerintahan Trump juga mengupayakan sumber daya energi Ukraina.
Negosiasi terus berlanjut, menurut pejabat Ukraina lainnya, yang, seperti pejabat lainnya, berbicara dengan syarat anonim mengingat sensitivitas pembicaraan tersebut, seperti disebutkan Miami Herald.
4. Ramai-ramai Jaksa AS Mundur, Ogah Patuhi Perintah Trump untuk Setop Skandal Korupsi Walikota New York
Enam jaksa Amerika Serikat (AS) di New York dan Washington DC, memilih mengundurkan diri.
Pengunduran diri massal ini merupakan bentuk penolakan mereka untuk mematuhi perintah Presiden Donald Trump.
Pasalnya, mereka diminta untuk membatalkan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Wali Kota New York, Eric Adams.
Sejak awal menjabat, Trump memecat jaksa-jaksa yang menangani kasus hukum yang menyeret dirinya.
Selain itu, ia juga menuntut informasi mengenai ribuan agen FBI yang terlibat dalam penyelidikan serangan 6 Januari di Gedung Capitol AS.
Penjabat Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, Danielle Sassoon, mengundurkan diri melalui surat sepanjang delapan halaman.
Dalam suratnya, Sassoon menjelaskan pengacara Adams "berulang kali menyiratkan adanya quid pro quo" atau pertukaran, menawarkan bantuan kepada Trump dalam isu imigrasi jika kasus ini dihentikan.
(Tribunnews.com)
Tag: #populer #internasional #rusia #cetak #uang #tunai #suriah #pesan #keras #qassam #saat #pertukaran #sandera