Hantam Eilat, Brigade Hizbullah Irak ke Faksi-Faksi Milisi Pro Iran: Gencarkan Serangan ke Israel
Kelompok Perlawanan Irak Gerakan Nujaba pro-Iran yang beroperasi di bawah organisasi induk Perlawanan Islam di Irak (IRI) 
22:10
26 September 2024

Hantam Eilat, Brigade Hizbullah Irak ke Faksi-Faksi Milisi Pro Iran: Gencarkan Serangan ke Israel

Brigade Hizbullah Irak, Rabu (25/9/2024) kemarin menyerukan kepada faksi-faksi pro-Iran untuk "meningkatkan level dan skala operasi mereka serta level ancaman mereka" terhadap Israel.

Seruan itu muncul karena tentara Israel terus mengebom apa yang mereka klaim sebagai target Hizbullah di seluruh Lebanon.

Abu Ali Al-Askari, juru bicara Brigade Hizbullah, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami berharap bahwa faksi-faksi perlawanan di Irak yang mendukung Palestina dan Lebanon akan meningkatkan level dan skala operasi mereka serta level ancaman mereka terhadap musuh (Israel) untuk membuatnya lebih menyakitkan dalam perang yang rumit ini."

Israel meluncurkan operasi pengeboman paling intens dan mematikan terhadap Lebanon dalam hampir 20 tahun pada Senin (23/9/2024) yang menewaskan lebih dari 620 orang hanya dalam tiga hari.

Poros milisi perlawanan yang terdiir dari gerakan-gerakan perlawanan di Irak, Yaman, dan Suriah. Media Israel mengatakan, para petempur dari gerakan perlawanan yang tergabung dalam Poros Perlawanan di Irak, Yaman, dan Suriah sebanyak 40 ribu orang mau datang ke Golan untuk membantu Hizbullah menghadapi Israel. Poros milisi perlawanan yang terdiir dari gerakan-gerakan perlawanan di Irak, Yaman, dan Suriah. Media Israel mengatakan, para petempur dari gerakan perlawanan yang tergabung dalam Poros Perlawanan di Irak, Yaman, dan Suriah sebanyak 40 ribu orang mau datang ke Golan untuk membantu Hizbullah menghadapi Israel. (khaberni)

40 Ribu Milisi Tiba di Golan

Terkait dukungan milisi 'Poros Perlawanan', surat kabar Israel Haaretz kemarin mengklaim bahwa 40.000 pejuang dari tiga negara Arab telah tiba di dekat Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, sebagai persiapan untuk kemungkinan mendukung Hizbullah dalam konfrontasi saat ini melawan tentara Israel.

Sejak Senin, tentara Israel telah melancarkan serangan "paling kejam dan luas" di Lebanon dalam hampir 20 tahun, menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, selain melukai 1.835 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Sementara itu, sirene serangan udara terus berbunyi di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon setelah Hizbullah menembakkan ratusan roket ke lokasi militer dan permukiman, menurut pengamat.

Mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, Haaretz menambahkan dalam sebuah laporan bahwa "Pejabat di IDF [tentara Israel] telah mengikuti dengan penuh kekhawatiran sekitar 40.000 pejuang milisi, tentara bayaran yang datang ke Suriah dari sejumlah negara termasuk Irak, Yaman dan Suriah sendiri dan sekarang berada di sekitar Dataran Tinggi Golan, menunggu panggilan Nasrallah untuk bergabung dalam pertempuran."

Tentara IDF Israel dalam Perang kedua melawan Lebanon. Israel mengancam akan melancarkan perang ketiga seiring intensifnya serangan roket Hizbullah ke pemukiman Yahudi di utara Israel. Tentara IDF Israel dalam Perang kedua melawan Lebanon. Israel mengancam akan melancarkan perang ketiga seiring intensifnya serangan roket Hizbullah ke pemukiman Yahudi di utara Israel. (tangkap layar ap)

Sumber tersebut menambahkan, "Memang mereka bukan pejuang elite, tetapi Pasukan Nukhba juga bukan dan meskipun demikian kami melihat apa yang mampu dilakukan oleh pasukan yang terdiri dari 2.000 hingga 3.000 orang bersenjata ketika mereka mengejutkan dan menyerang sebuah komunitas," mengacu pada serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Sumber tersebut menegaskan, Israel akan berkoordinasi dengan Presiden Suriah untuk menindak kelompok milisi tersebut jika merasa sudah terganggu.

"Jika diperlukan, kami juga akan bertindak di Suriah untuk menjelaskan kepada [Presiden Bashar] Assad bahwa kami tidak lagi menerima kehadiran mereka di sana," sumber tersebut menambahkan.

Menurut Yaniv Kubovich, penulis laporan Haaretz, “Hizbullah memiliki persediaan amunisi yang sangat besar, dan dapat mengisinya kembali dengan relatif mudah, sehingga terus menjadi ancaman besar bagi garis depan Israel.”

Hingga pukul 21:00 GMT, belum ada komentar dari Damaskus, Hizbullah, atau Tel Aviv mengenai laporan berita tersebut.

Israel telah menduduki wilayah di Suriah, Lebanon, dan Palestina selama beberapa dekade.

Serang Pelabuhan Eilat

Satu di antara pelabuhan terbesar di Israel, pelabuhan Eliat dilaporkan porak poranda setelah dihantam rudal milisi Irak, Kamis (26/9/2024).

Mengutip The Times Of Israel, serangan tersebut terjadi setelah Kelompok milisi Perlawanan Islam di Irak berjanji untuk  mengintensifkan serangan, menghujani situs vital Israel dengan tembakan mematikan dari rudal jelajah Al'Arqab.

“Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan serangan terhadap target utama di wilayah Palestina yang diduduki Israel menggunakan rudal jelajah Al'Arqab,” ujar laporan media lokal IRNA.

Pasca milisi Perlawanan Islam di Irak mengintensifkan serangan, sejumlah situs vital Israel dilaporkan hancur, termasuk pelabuhan Laut Merah Israel di Eilat.

Menurut cuplikan video yang beredar di sosial media, gudang Pasukan Pertahanan Israel yang berada di dekat pelabuhan Eliat hancur setelah terkena serangan rudal Irak.

Bahkan, tembok gudang tampak rontok hingga puing-puing kehancuran berserakan di mana-mana.

Serangan Perlawanan Irak itu juga diklaim melukai dua orang yang berada di lokasi.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Pasukan Pertahanan Israel yang mengatakan dua warga sipilnya berusia 68 tahun dan 28 tahun telah menjadi korban serangan milisi Irak.

Warga Israel Kocar-kacir

Rentetan rudal Irak yang berhasil menembus pertahanan Israel membuat  sirine peringatan di wilayah itu meraung.

Memicu kepanikan warga Israel dan pekerja di Pelabuhan Eilat. Dalam rekaman video CCTV yang  beredar di media sosial tampak sejumlah orang tengah berdiri di sekitar Pelabuhan Eilat.

Sesaat kemudian ledakkan besar terjadi di dekat lokasi mereka berdiri.

Akibat ledakkan tersebut sejumlah warga dan pekerja yang memakai rompi itu lari kocar-kacir untuk mencari tempat perlindungan.

Saat itu pula percikan api tampak beterbangan dan nyaris mengenai tubuh beberapa orang tersebut.

Adapun serangan ini merupakan upaya balas dendam milisi Irak untuk mendukung sekutu dekatnya Hizbullah yang belakangan ini mendapatkan teror bom mematikan hingga tembakan drone dari Israel.

Selain membela Hizbullah serangan ini dilancarkan Perlawanan Islam di Irak untuk menuntaskan janji kepada Hamas, melanjutkan operasinya terhadap posisi Israel hingga perang Gaza berakhir.

"Serangan ini adalah bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina, dan respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh rezim pendudukan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan dan para orang tua,” tegas Kelompok perlawanan itu

Tank Israel Bersiap Masuk ke Lebanon

Sementara itu, setelah milisi Irak melakukan serangan mematikan ke sejumlah situs vital Zionis, Kepala militer Israel mengatakan bahwa militernya sedang mempersiapkan jalan untuk melakukan  serangan darat ke Lebanon.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi, ia  menyatakan tengah mempersiapkan kemungkinan tersebut untuk memburu milisi Hizbullah yang dianggap sebagai proksi Iran.

"Kami tengah mempersiapkan proses manuver, artinya siapkan sepatu militer kalian, sepatu manuver kalian akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa yang dipersiapkan Hizbullah sebagai markas militer mereka," kata Halevi kepada para personel pasukan darat Israel dikutip dari Al Jazeera.

Menurut informasi yang beredar, militer Israel kini mengerahkan dua brigade tentara cadangan dan divisi pemboman di Lebanon untuk melanjutkan gempuran ke negara itu.

Tag:  #hantam #eilat #brigade #hizbullah #irak #faksi #faksi #milisi #iran #gencarkan #serangan #israel

KOMENTAR