Hindari Houthi di Laut Merah, Kapal Israel Cari Jalan Lewat Arab Saudi dan Yordania
Para pengunjuk rasa, salah satunya membawa potret pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi, meneriakkan slogan-slogan saat unjuk rasa solidaritas dengan rakyat Gaza di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi pada 5 Januari 2024. -- Israel hindari Houthi dengan masuk melalui Arab Saudi dan Yordania. 
19:10
22 Januari 2024

Hindari Houthi di Laut Merah, Kapal Israel Cari Jalan Lewat Arab Saudi dan Yordania

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengungkapkan perusahaan pelayaran Israel menggunakan metode inovatif untuk menghindari blokade maritim yang diberlakukan oleh Houthi terhadap kapal terkait Israel di Laut Merah.

Sejumlah perusahaan Israel menggunakan jalur lain melalui tiga negara Arab yaitu Arab Saudi, Bahrain, dan Yordania.

"Perusahaan-perusahaan ini mengarahkan kapal dari timur ke pelabuhan Yordania dan Dubai, dan dari sana barang diangkut dengan truk melalui Arab Saudi dan Yordania ke Israel,” lapor Yedioth Ahronoth, Senin (22/1/2024).

Surat kabar itu mengindikasikan lusinan truk ini tiba di Israel pada Desember 2023 lalu, membawa barang-barang yang sebelumnya bisa tiba melalui Laut Merah.

Yedioth Ahronoth mengatakan perusahaan-perusahaan itu memilih jalur tersebut untuk mencapai Israel daripada harus memutari Tanjung Harapan yang berada di Benua Afrika, yang memperpanjang rute dan menambah biaya perjalanan.

Sebaliknya, perusahaan-perusahaan Israel itu membongkar muatan mereka di pelabuhan Teluk Arab, dan dari sana barang tersebut tiba di Israel dan diangkut menggunakan truk melalui Arab Saudi dan Yordania.

Sebelum munculnya kabar ini, Yordania beberapa kali menolak tuduhan bahwa negaranya menjadi koridor makanan dan pasokan lainnya untuk Israel.

Yordania dan Arab Saudi belum menanggapi berita terbaru ini.

Perusahaan Mantfield Hindari Blokade Houthi di Laut Merah

Mantfield adalah salah satu perusahaan pelayaran dan logistik terkemuka di Israel, yang menemukan cara untuk menghindari boikot Houthi di jalur dagang di Laut Merah.

Perusahaan tersebut berkoordinasi dengan Duta Besar Israel untuk Bahrain, Eitan Naeh, untuk mencapai Israel dengan selamat.

Melalui Eitan Naeh, Manfield mengarahkan kapal-kapal dari Tiongkok dan India ke pelabuhan Bahrain dan Dubai, tempat barang-barang tersebut dibongkar dan dimuat ke truk melalui Arab Saudi dan Yordania.

"Kami sedang menghadapi ancaman Houthi terhadap jalur pelayaran. Kami memahami cara terpendek dan termurah untuk mengimpor barang dari Timur adalah melalui Arab Saudi dan dari sana barang-barang tersebut dikirim ke negara-negara Timur, diangkut dengan truk ke Yordania dan kemudian ke Israel,” kata CEO Mantfield, Omar Yitzari, kepada Yedioth Ahronoth.

Selama beberapa hari terakhir, tiga truk berisi cat memasuki Israel, menuju ke pabrik “Nirlat Paints” di Nir Oz, yang berhenti bekerja karena serangan pada 7 Oktober 2023.

Menurut surat kabar itu, jalan darat baru ini memiliki karakteristik kecepatan dan biaya yang lebih rendah karena biaya pengangkutan kontainer dari negara-negara Timur ke Israel sebelum perang adalah sekitar $2.000.

Saat ini, karena panjangnya jalan pintas melalui Tanjung Harapan, biaya di jalur tersebut telah melonjak menjadi $8.000 per kontainer.

Jika kontainer tersebut seharusnya tiba di Israel dalam waktu 30 hari sebelumnya, kini waktunya diperpanjang menjadi 60 hari karena pengepungan Houthi.

Sementara pengiriman darat dari Teluk Arab melalui Arab Saudi dan Yordania memakan waktu antara 15 hingga 20 hari.

Anggota Penjaga Pantai Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Houthi berpatroli di laut saat para demonstran berbaris melalui kota pelabuhan Laut Merah Hodeida sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza pada 4 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza. Anggota Penjaga Pantai Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Houthi berpatroli di laut saat para demonstran berbaris melalui kota pelabuhan Laut Merah Hodeida sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza pada 4 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza. (AFP)

Hamas Palestina vs Israel

Kelompok Ansarallah 'Houthi' yang berbasis di Yaman saat ini melakukan blokade di Laut Merah dan menargetkan kapal-kapal terkait Israel, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Blokade itu bertujuan untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Houthi akan hentikan blokade itu jika Israel juga menghentikan agresinya.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Dengan terbunuhnya sejumlah sandera akibat serangan Israel, tidak diketahui jumlah sandera yang masih hidup di Jalur Gaza.

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 25.474 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (22/1/2024).

Tercatat 1.147 kematian di wilayah Israel selama konflik terbaru dengan Hamas.

Selain itu, dilaporkan ada 360 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (18/1/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Nuryanti

Tag:  #hindari #houthi #laut #merah #kapal #israel #cari #jalan #lewat #arab #saudi #yordania

KOMENTAR